headlines

02 Mei 2009

Berikanlah Hak Kami (Petisi)


Yth. Bp. Edi Taslim,


Kami mewakili KoKiers dari 166 negara ingin menyampaikan beberapa hal berkenaan diberangusnya RUMAH KAMI bersama yang bernama Kolom Kita (bukan Kompas Komunitas yang dipaksakan!):

Kami tidak mengerti alasan pemberangusan tsb. Walaupun Management Kompas.com bilang bukan pemberangusan, faktanya adalah demikian. Selama ini Kompasiana dan KoKi tidak pernah bersinggungan, berbenturan atau adanya conflict of interest, karena jelas 2 hal yang berbeda. Yang satu memiliki semangat dan spirit citizen journalism dan satu lagi citizen journalism gedongan dengan konten yang jauh berbeda. Kenapa harus mematikan saudara tuanya si KoKi supaya saudara muda lebih ‘bersinar’?

Apapun dead-lock komunikasi (jika ada) antara Pengelola KoKi yaitu Moderator Zeverina dengan pihak management Kompas.com tidak semestinya kami KoKiers yang menjadi korban.

Kembali merujuk kepada pernyataan Anda: Bila dulu ada kesamaan pandangan dengan pengelola KoKi, mungkin KOMPAS.com tidak meluncurkan Kompasiana pada bulan Oktober 2008, tapi cukup memusatkan perluasan dan pengembangan citizen journalism di KoKi saja. sekali lagi kami melihat keanehan Management Kompas, jika tidak adanya kesamaan pandang, kenapa tidak dikomunikasikan dengan KoKiers? Bisa saja Kompas.com sebagai induk organisasi menghimbau, mengomunikasikan apapun ‘kesamaan pandangan’ tsb.

Masih merujuk kepada pernyataan Anda: Kompasiana tidak ingin mengambil alih apapun dari KoKi dan tidak bisa memaksa bila rekan-rekan KoKiers tidak ingin berkontribusi di Kompasiana. Kami juga tidak mungkin melarang rekan-rekan KoKiers bila ingin membuat komunitas baru atau bergabung di website lain, selama komunitas tersebut tidak menggunakan atau mengandung nama KOMPAS. dan “Khusus mengenai Kompasiana. Agar lebih jelas lagi, perlu ditekankan bahwa Kompasiana tidak akan mengambil konten apapun atau anggota manapun dari KoKi.” dengan ini kami bermaksud meminta semua konten KoKi dari semula berdiri sampai dengan tanggal 30 April 2009 pukul 21:46, karena Kompas.com menyatakan sendiri tidak akan mengambil konten, mengambil alih apapun dari KoKi. Sekali lagi kami tekankan, sejak semula KoKi dan KoKiers tidak pernah mengenakan atribut “Kompas”. Nama Kompas Komunitas adalah terkesan dipaksakan di’pas-pas’kan dengan akronim KoKi.

Kepada rekan-rekan dan saudara-saudara di Kompasiana, kami KoKiers tidak pernah mendiskreditkan, menjelekkan atau melakukan black campaign atas komunitas anda semua. KoKiers menghormati dan menghargai saudara kandung kami sendiri. Yang mengejutkan kami adalah bahwa kami harus mati demi lebih bersinarnya hidup anda semua yang justru dilakukan oleh ‘orangtua’ kandung kita.

Kami tidak ingin dan tidak butuh jawaban dari Management Kompas.com. Kami hanya ingin mendapatkan konten KoKi yang menjadi hak kami, karena dari tangan kami-kamilah konten tsb ada. Jika diberikan, kami sangat berterima kasih, jika tidak, berarti Kompas.com sangat tidak konsisten dengan pernyataannya sendiri yang sampai diulang 2 (dua) kali dan disaksikan seluruh insan pers di dalam negeri, dan stakeholders di seluruh penjuru dunia.

Management Kompas.com harus konsisten dengan pernyataannya yang diulang 2 kali di atas, kami menuntut apa yang menjadi hak dan milik, kami, bahkan apabila ada kutang Mamak, sarung Prabu, kaos kaki Fire yang ketinggalan, kami pun menginginkannya.... toh Kompas.com sudah menganggap semua barang KoKi atau KoKiers semua adalah sampah...

Terima kasih atas perhatiannya.


Mewakili KoKiers dari 166 negara,

[silakan tinggalkan nama atau nick sebagai tanda tangan]


Note:

  • Yang ingin meninggalkan ‘kata kenangan’ silakan, cukup sependek mungkin, sekitar 2-3 kalimat sudah mewakili.
  • KoKiers diharapkan tidak perlu emosi dan mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan dan tidak beretika.

Komentar :

ada 203 komentar ke “Berikanlah Hak Kami (Petisi)”
tjantik mengatakan...
pada hari 

KOKI tetap jaya..kita memilih bersatu dibawah LANGIT KOKI....

Natya mengatakan...
pada hari 
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Natya mengatakan...
pada hari 

saya menulis tanpa imbalan apa2, kompas tidak berhak menyimpan tulisan saya.HIDUP KOKI!

Anonim mengatakan...
pada hari 

KOKI = Kolom Kita.

Ininnawa

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Habis manis sepah dibuang.Sekali KoKi tetap KoKi

Burung Pipit mengatakan...
pada hari 

Maju terus KoKi (KOLOM KITA).

Burung Pipit

Unknown mengatakan...
pada hari 

Semangat terus KOKI (Kolom Kita). Milik KOKIERS di seluruh dunia...

Shila

ria mengatakan...
pada hari 

saya (ria) sangat tidak mendukung pemberangusan koki.

La Rose mengatakan...
pada hari 

Saya HARAP agar KoKi di Kembalikan kepada Zeverina dan Kokiers dalam 15 hari ini !!!

Unknown mengatakan...
pada hari 

Sekali kokier tetap kokier.

sunnyCA mengatakan...
pada hari 

KoKi rocks!!! Maju terus KoKiers! Pilihan gw tetep KoKi.

pinginaja mengatakan...
pada hari 

Sukabridge

lielie mengatakan...
pada hari 

hidup koki...

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

TITIPAN dari Walentina..

KOMPAS, buka lagi dong KOKI (Kolom Kita)
Saya cukup cerdas kok, jadi ingin ikut mencerdaskan bangsa melalui KOKI....he...he..he.....
Kalau tidak percaya, baca saja tulisan saya......ehm!
Salam damai,
Walentina

Anonim mengatakan...
pada hari 

Dj. tidak mengerti,orang seperti apa itu Bp. Edi Taslim...???
Kok nggak takut berbuat kesalahan yang di lihat warga negara di 166 negara.
Lebih lagi,orang seperti apa gerangan Edi Taslim ini,yang tidak ada rasa takut sama sekali pada TUHAN...!!!
Dj.berdoa,semoga TUHAN mengampuninya...!!!
Agar bp. yang satu ini sadar akan kesalahannya...
Amin...!!!

Chiko mengatakan...
pada hari 

I love KOKI! Hidupku hampa tanpa KOKI! KOKI = Kolom Kita..sejak kapan KOKI = Kompas Komunitas??? Sekali KOKI tetap KOKI! yippiiii

kita mengatakan...
pada hari 

Setuju! Dengan ditutupnya kolom kita; dengan ini saya meminta management kompas untuk menghapus semua tulisan dan foto2x saya dan jangan pernah menempatkan di tempat manapun tanpa seizin saya.

phie-midstate mengatakan...
pada hari 

Setuju. Udh nulis susye paye masa enak aja Kompas.Com yg nyimpen! Pengalaman cinta2an saya hanya saya yg punya, diinterogasi FBI juga hanya saya yg ngadepin, masak2an di dapur jg saya sendiri....iiihhh enak aja ngebrangus, awas ya klo foto anak saya dipindah ke website ga bener brarti Kompas.Com melakukan child pornography soalnya saya ngga bisa hapus sendiri keburu account dihapus!!!

Anonim mengatakan...
pada hari 

Edi taslim pemilik Kompas.com!?

Gua jadi binun.

ET mengatakan...
pada hari 

Anonim, Edi Taslim itu yg mengatasnamakan management Kompas menghapus koki, nggak ngikutin beritanya dari awal ya?
Betul juga ya, foto dan tulisan kita (walaupun saya cuma punya dua)tentunya milik kita2. Dulunya gak pernah kepikiran, karena toh di sana kita bertukar informasi. Hayyoo, para ahli hukum, tunjukkan taringmu.....gigi seri juga gak apa-apa... Salam

ET mengatakan...
pada hari 

Barusan baca di kompasonline, ini ada contoh surat yg menggugat pemakaian foto dari blog mereka oleh orang lain: Pemakaian Foto Tanpa Ijin Oleh Cam Boga. Mungkin bisa jadi contoh kasus bagi kokiers. Salam

Sirpa mengatakan...
pada hari 

Dear JC,
Saya setuju sekali dengan surat anda ini, pada prinsipnya tujuan semula Misi Kompas untuk menghidupkan Citizen Journalism seperti halnya KoKi ini , tapi dibunuh sendiri oleh Kompas .
Kompas sudah failed !

Dengan membunuh KoKi , sekali lagi Kompas sudah GAGAL .

Bravo KoKi !

Salam hangat,
Sirpa

Hani Yamashita mengatakan...
pada hari 

Saya menulis artikel di KOKI dengan sukarela tanpa berharap imbalan sepeser pun , karena saya menyadari sepenuhnya KOKI adalah cikal bakal citizen journalism yang berbeda dengan media lain .

Ada banyak kelebihan KOKI , diantaranya :

1. Sebagai tempat bertukar informasi

2. Tempat warga Indonesia baik yang tinggal di dalam
dan di luarnegeri untuk bisa menjalin persahabatan .

3. Sebagai tempat bagi orang awam untuk belajar menulis
sesuai dgn spirit KOKI citizen journalism

4. Meningkatkan gairah membaca sehingga turut
mencerdaskan bangsa

5. Ajang berdiskusi sesama kokiers , walau saya akui
beberapa kokiers ada yang kebablasan akan tetapi
itulah proses munuju diskusi yang sehat .

6. Dari diskusi , banyak kokiers belajar mengontrol
emosi , belajar mengungkapkan pendapat .

7. Artikel KOKI yang " ringan " banyak membantu kokiers
sejenak untuk melepaskan kelelahan dan kesibukan
rutin . KOKI sangat berbeda dengan media lain.

Dengan di berangusnya KOKI oleh Kompas.com , Saya sebagai penulis artikel sangat menyayangkan . Apakah dengan di tutupnya KOKI sudah tepat ? Apakah sudah tidak ada alternatif lain selain ditutupnya KOKI ?

Bukankah jelas-jelas KOKI dan Kompasiana berbeda , ibarat minyak dan air yang tidak mungkin disatukan ? Kenapa harus mematikan salah satunya ?

Saya sangat tidak setuju dengan penutupan KOKI secara sepihak oleh kompas.com .

salam ,
RYc no mama - Jepang

Unknown mengatakan...
pada hari 

Pemberangusan KOKI sama dengan Pemasungan kreatifitas anak bangsa.....Hidup KOKI...

Night mengatakan...
pada hari 

Asumsi saya dari pernyataan terakhir berarti Bocah Tua Nakal adalah moderator Kompasiana aka Edi Taslim. Dalam hal ini jelas dia yang membujuk kokiers pindah ke Kompasiana dan mengatakan kokiers kelas kaki lima dengan iming-iming Kompasiana memiliki penulis dari pejabat dan lainnya.

Saya tidak mempermasalahkan KoKi (Kolom Kita, bukan Kompas Community/komunitas) dihapus dari Kompas, namun caranya yang sangat tidak elegan serta cara bandot Tua Nakal yang masuk diantara kokiers dengan permainan tidak elegannya jelas mempermalukan dan menjatuhkan kredibilitas Kompas Cyber Media.

Well, pada akhirnya saya tetap berterima kasih untuk cara tidak elegan ini yang justru menunjukkan kokiers lebih solid dari yang Anda duga. Terima kasih kepada Edi Taslim yang mewakili Manajemen Kompas untuk kebaikannya mempermalukan KCM di 166 negara.

Oh iya, saya tidak memberikan sampah tulisanku kepada Kompas semua tulisanku (ngga apa-apa sih dianggap sampah haha..., well, I don't give a damn), jangan merasa punya otorisasi atas sampah milikku ya...

Night

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Kalau Kompas.com memang mau dikatakan sebagai Media Cerdas dan Pembaharuan, apakah tindakan ini bisa dikatakan mencerminkan Kecerdasan dan Pembaharuan??????

Tanyakan pada dirimu sendiri ( bila masih punya nurani ).

Unknown mengatakan...
pada hari 

Kokiers bersatu melawan penindasan
Kokiers bersatu membangun rumah baru
S O S (Save Our Severina)

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Pak Edi Taslim yth, bila saya membaca novel-novel atau memirsa film-film klasik, karakter orang seperti Anda tidak akan bertahan lama di atas panggung. Saya tidak bisa meramalkan, hanya bisa memastikan bahwa yang Anda lakukan adalah membuat sebuah tangga. Dan tangga untuk di atas panggung, hanya satu fungsinya: Untuk turun. Jadi sikap arogansi seperti yang Anda lakukan, hanya bisa dibaca oleh kami di KoKi, sebagai bentuk nyata bahwa otoritas hanya bisa dikalahkan dengan kebersamaan. Dan itu sudah banyak terbukti. Pak Edi Taslim, sekarang Minggu. Hari Tuhan. Pergilah ke Rumah Tuhan. Di sana ada cahaya terang yang menerangi pikiran Anda.

Silent Reader mengatakan...
pada hari 

selama ini selalu jadi pembaca setia di KOKI, bnyk info yang didapat dari KOKI, thx to all yg dah bagi info2 dan pengalaman hidupnya. terutama tulisan bung Harry Lukman tentang ilegal alien yg dl bnyk perdebatan, bnr2 menarik, hehehe.
gua ga tau apa yg terjadi dgn KOKI tp bnr2 ga nyangka KOKI bisa distop padahal menurut gua KOKI bnr2 berbeda dgn kompasiana, karena gaya penyajian KOKI lbh santai n lebih enjoy untuk dibaca.
Semoga dgn kejadian ini, KOKI akan lebih maju dan berjaya.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Semua tulisan di KoKi (33 artikel) jadi milik Edi Taslim? Enak aja...Cium dulu pantat saya. Kata orang Mduro (Madura), "situ punya sertifikat. Saya punya tanahnya. Mau apa sampeyan"

Anonim mengatakan...
pada hari 

Hmm...walaupun sy cm pernah menyumbang 2 artikel, tapi sy gak setuju kl Kompas mengarsipkannya/menyimpannya. Karena tujuan sy dulu menulis untuk Koki, bukan untuk Kompas. Secara Koki bukan Kompas lagi, jadi sy minta Kompas mengembalikan apa yang menjadi hak Kokier.
Boleh saja Kompas mengatakan takkan mengambil konten apapun, namun waktu terus berjalan, mungkin suatu saat ide2 dari tulisan Kokier akan dimanfaatkan oleh Kompas dalam bentuk tulisan yg baru.

Unknown mengatakan...
pada hari 

Yang bilang kalo Koki itu kaki lima berarti orang tersebut merasa kalo dirinya lebih baik dari orang lain . Bahkan ada yang bilang kalo Koki mati . Ha ! Koki pindahan rumah boooo..... Kepada Pak Edi Taslim , tolong kembalikan semua konten Koki kepada kami . Zeve , we're all behind you .

Caridaki mengatakan...
pada hari 

once KOKI forever KOKI......Kompas membeangus Koki = Kompas menggali kubur sendiri (mengurangi peminat baca Kompas)...saya dan teman2 (yg silent reader) di Sydney sdh STOP membaca Kompas sejak Koki diberangus Kompas

XML mengatakan...
pada hari 

Sangat menyedihkan kalau Kompas memberangus KOKI tanpa alasan yang jelas, main bredel saja seperti jaman Orba. Kapan majunya yah Indonesiaku, kalau Kompas sebagai media yang terpercaya saja tidak bisa menjadi contoh tauladan!

Wahnam mengatakan...
pada hari 

Kalo memang benar seperti apa yg dikatakan Night bahwa Moderator Kompasiana adalah ET, maka ET berusaha menjatuhkan Koki dgn cara menyusup sebagai nick name dgn nama BTN dan berusaha mencari kelemahan2 Koki. Tindakan ini adalah suatu perbuatan tercela yg dilakukan dalam wadah organisasi itu sendiri. Satu lagi Tindakan penutupan secara mendadak tanpa memberitahukan para kokiers merupakan tindakan sepihak dan terkesan memaksa/otoriter dialam demokrasi seperi sekarang ini.

Jon Leung mengatakan...
pada hari 

Memang Koki mau ditutup atau nggak itu sih sah2 saja, wong memang tempatnya punya Kompas kok, cuma caranya itu lho. Lha katanya profesional kok ngomongnya plintat plintut, inget ya Edi Taslim jadi orang itu yang dipegang omongannya , kecuali kalo anda itu monyet ya yang dipegang ekornya. Mau?

Anonim mengatakan...
pada hari 

emang tdk perlu kita suratin lagi bang JC, org otaknya udah mampet ya ga bs dijebol lagi!MEA

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

28 Juni 2009 adalah hari kematian Edi Taslim. Tafsirkan sendiri, kematian profesi di Kompas atau kemastian karir. Orang arogan sangat mudah diramalkan nasibnya. Saya dan Anda juga masih ingat bagaimana kita bisa meramalkan nasib orang2 arogan nomor wahid di dunia, seperti Marcos, Soeharto, Bush, Somoza, Mobutu, Hitler, Numeiry, Honecker, Pinochet, Mussolini dan sejenis. Tak sulit kok memastikan apa yang akan terjadi kepada orang2 arogan. Tak perlu campur tangan Tuhan. Waktu yang melibas mereka. Saya tidak meramalkan, hanya memastikan berdasarkan kesegaran ingatan saya kepada contoh-contoh nyata.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Pamit dulu ya...Mau jalan-jalan sama anak nich. Mumpung hari Minggu. Sebaiknya jangan terpancing dengan hal-hal yang negatif di rumah tetangga. Kita punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh komunitas maya lainnya. Apa perlu Edi Taslim kita jadikan maskot keberuntungan, seperti patung di ujung kapal laut? Daaag...si ya in sore-sore nanti.

Night mengatakan...
pada hari 

Dear Edi Taslim, pengasuh Kompasiana...
Saya tidak akan pernah memberi otoritas untuk mengarsipkan konten KoKi (especially mine) kepada Kompas karena KoKi sudah dilepas dari Kompas. You fail Kompas hahaha.... so this is it? get out....., shame on you.

Sama seperti Anda, saya akan mengatakan ini bukan diskusi seperti Anda memberi keputusan karena merasa punya otoritas melakukannya, kembali hak KoKi kembali kepada KoKi, jika Anda punya harga diri jangan pernah menyimpan apa yang bukan milik Kompas karena kokiers tidak memberi otoritas Anda menyimpan konten milik KoKi, KoKi tidak lagi menjadi bagian dari Kompas.

Anyhow, thank sudah memberi tempat singgah, tapi KoKi juga sudah membayar dengan harga yang pantas terhadap arogansimu, jadi kalau masih belum puas dengan keputusan kokiers tidak memberi otoritas menyimpan konten KoKi, saya akan mengatakan sama sepertimu keputusan ini tidak akan pernah menjadi diskusi antara Kompas dan KoKi, jangan menjadi maling menyimpan apa yang bukan milik Kompas haha....

With love,
Naughty Nighty Night

T.Moken mengatakan...
pada hari 

hati-hati ya, iwan.

Anonim mengatakan...
pada hari 

bener Night, koq enak aja yah mau menyimpan di arsip KOmpas? Lha wong katanya sudah diberangus, sudah tak dianggap anak. Tuh, urus saja anak kesayanganmu si Kompasiana!

Meski tulisan saya tidak banyak (ada beberapa di KokiKlip, KokiLove dan KokiKlik), tapi bukan berarti rela kalau jadi harta milik Kompas. Kami menulis di Koki dengan kerelaan, bagus jelek tulisan kami, yang penting ditulis dengan nurani dan tidak terpengaruh oleh siapapun. Satu lagi, di Koki kami tak pernah minta bayaran, tapi kalau KOMPAS mau menjadikan harta, silakan bayar royalti ke KOKIERS, per ARTIKEL!

Mea

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Danke schon my T. Moken. Hai night...kata-katamu kok selalu indah...Kadang bisa jadi ancur kalau ngomongin selangkangan. Hahahaha...

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Oh ya night, masalah hak milik artikel. Enak aja artikel saya (33 artikel) saya tulis ngos-ngosan, buang waktu, buang duit, buang otak, mau diambil gitu aja. Itu cuman buat KoKiers. Bukan siapa2. Kalau mau copy silahkan, karena artikel di KoKi beragam, tidak spt di Kompasiana yang monoton. Saya gak peduli, itu artikel saya. Saya mau bakar, terbitkan, berakin, terserah saya...

Night mengatakan...
pada hari 

Wah Iwan kamah, secara bagian selangkangan adalah bagian anatomi manusia yang sering dianggap hancur haha..., padahal setiap hari si Edi mau pipis juga dipegangin tuh haha...

Dasar tubuh sendiri dianggap jijik..., atau emank ngga punya kali alat pipis... Saya bahkan uda berasumsi Edi tuh ngga punya bagian sekresi di pantat, makanya kalo ngomong, makan dan pup tuh semuanya dari mulut... Well, gini yang kalo Night ngomong tuh hancur abis hehe...

Peace euy Edi...

Unknown mengatakan...
pada hari 

This Sky is called KOKI..........
Persaudaraan Kita Ada Disini....di KOKI
NOTHING WILL LAST FOREVER BUT THIS ONE WILL.....KOKI WILL.....

sasha mengatakan...
pada hari 

nothing to say but "goodbye kompas"

Anonim mengatakan...
pada hari 

Oya rekan2, yg mau bakar ID di forumKomp*s, silakan masuk di sini.
http://forum.kompas.com/kompas-com/19374-bakar-id-night-new-post.html

Mea

Night mengatakan...
pada hari 

Thank Mea uda mendukung promosi bakar ID ni
hihi...

Luv u Mea..

Anonim mengatakan...
pada hari 

Waks... hahaha,,, perusuh dari Borneo... MEA

morning mengatakan...
pada hari 

Teman2...en Moderator, saya sudah konsultasikan ke pengacara terkenal.... hak cipta penulis ada di penulis... dan Edi Taslim sudah sewenang-wenang menyimpan arsip yg ada jd sebaiknya langsung di somasi aja...2 kali somasi gak ada tanggapan bisa lgsg di laporkan ke Bareskrim.... pas proses ini jangan lupa undang media lain khususnya inpotainment biar Kompas malu en Edi Taslim disunat ama oom JO, jadi gak perlu deh bikin2 petisi....toh kita kemarin dah sukse bikin 1311 page komentar...gak sempet diarsipin lagi...
To moderator...eike minta maaf ya kemarin eike terpaksa perang tanding dgn penyusup di room greeting 2...eike pake nama morning; lawannya night habis dia mulai pakai id night trus ksurupan nyebut2 kelamin gitu...inilah night sudah mendidik...
Eike keknya dah sukses menghantam dia pas menyebutkan kelemahan en masalah kelaminnya Pepih Nugraha, BTN alias Taufik Miharja en Ejakulasi Dini Taslim.Saking puasnya menghantam nih2 orang eike sampe coppas tuh semua chat di greeting 2. Mohon maaf jika tadi malam kata2 kotor berhamburan keluar....

Night mengatakan...
pada hari 

EDI TASLIM = ejakulasi dini, tahan sampai lima menit.

No worries morning, selama ente tidak muncul dengan ID Night huahaha....

Wah boleh tuh ilmu ente...., saya kan kalo ngomong yang intelek meskipun menyinggung alat sekresi depan belakang selangkangan.

Gue demen tuh pake acara undang inpotainment meski kagak doyan nonton, kali-kali aja JC jadi tenar di tv selaen di dunia maya dan beneran diajak maen pilem Si Buto Ijo dari serpong kqkqkqkq...

Sigit Kurniawan mengatakan...
pada hari 

Lepas dari apa pun alasan manajemen Kompas.com, aku hanya berpikir mengapa ruang yang sudah menjadi rumah bagi anak-anak ini untuk membangun BUDAYA MENULIS kini ditutup? Jangan biarkan konflik kepentingan malah menghancurkan suatu nilai yang lebih luhur yang sudah mulai dibangun. Bukankah Kompas selama ini peduli pada pembangunan peradaban dengan... Read More MENULIS? Sebagai seorang yang mencintai kegiatan menulis, penutupan ini sama saja merebut buku-buku tulis dari tangan anak-anak yang sedang belajar mencintai kegiatan menulis. Mungkin Kompas menyediakan 'buku lain' yang lebih bagus, tapi bukankah anak-anak ini lebih nyaman menulis dengan pena dan 'bukunya' sendiri?

Pojok Peony mengatakan...
pada hari 

KOKI (Kolom Kita) adalah komunitas yang sangat unik, asyik, dan luar biasa menarik.. KOKI tak kan tergantikan...

Lolita mengatakan...
pada hari 

Kompas boleh mematikan KOKI (lama) tapi jangan ambil BARA-ku

Anonim mengatakan...
pada hari 

balikin kokiku ... (saw)

Unknown mengatakan...
pada hari 

Taid pagi iseng buka kompas com, terasa hampa tanpa kata Community atau Koki...cuma lima detik langsung goodbye....no more....Kompas tanpa koki bagai sayur tanpa garam....btw..omong2 tentang artikel kalau iwan ' hanya' 33 artikel, lha aku lebih dari seratus je...piye ki...aku juga tdk rela kompas mengarsipkan artikelku menjadi hak milik kompas, secara semua artikelku walau bagi byk orang mgkn tidak mutu dan kampungan serta tdk berkelas but for me are my precious treasures....hanya for koki I write my article for.....

Charles Sirait mengatakan...
pada hari 

koki-kolomkita.blogspot.com keranjang sampah barisan sakit hati...

Anonim mengatakan...
pada hari 

halo Charles Sirait, tong sampah dari "koki-kolomkita.blogspot.com keranjang sampah barisan sakit hati"

wakakak

MEA

Night mengatakan...
pada hari 

Santai aja Oom Charles, kangen ya ampe mau ikutan main di gubuk kita ini? Sampah di daur ulang juga masih lebih berharga dari kamu hehe... Uda sana balik ke habitat Anda, kelamaan disini cuma menunjukkan Anda yang sakit hati dengan KoKi dan iri dengan solidaritas kokiers kqkqkq....

steffy mengatakan...
pada hari 

sekali KoKi tetep KoKi, duhhh msh sedih...weh edi taslim, q ga mau airmataku sia2, cepet balikin!!!! KoKi itu unique, wadah yg ruaarrr biasa, melting pot, ga ada duanya deh! jd org jgn picik donks, waktu KoKi msh "gubug" dl ga pernah ngeh, giliran skrg dah jd mall baru kebakaran jenggot, grauk2

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

Charles hati2 kalo ngomong! kalo menurutmu sampah, kenapa juga capek2 buka web KOKI n nulis komen??

Sampah bagimu, emas bagiku, gak ada web yg isinya kek KOKI tuw.

Mendingan kamu ke laut aja deh drpd bikin rusuh!

aku pengen tahu, sehebat apa seh tulisanmu??

wyd mengatakan...
pada hari 

bang charles nich lucu juga. di mulut bilang sampah, padahal dalam hati takutnya setengah mati ama perkembangan koki n cinta kokiers terhadap z. koki is the best.

Unknown mengatakan...
pada hari 

Kokier, tdk usah ditanggapi memang itu tujuan mereka membuat rusuh, anggap saja angin. Kita diuntungkan oleh kehadiran demit, page view koki disini jadi naik.
Chat room sementara dihilangkan, nanti malam pasang lagi,adm dan moderator sedang diluar.

Night mengatakan...
pada hari 

dasar kacung raja sodomi

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

D, aku dukung pengembalian hak2 kokiers dari kompas, sayang banget kalo ribuan tulisan n foto2 ciamik jd hak milik mereka.
Udah gak dibayar, disita lagi!

Night mengatakan...
pada hari 

Lyna sayang....semoga kita semua bisa bertahan dengan keadaan skrng ini, peluk-cium ekke khusus buat Lyna seorang..mmuuuaaacchhh

wyd mengatakan...
pada hari 

ikut dukung petisi ini, walau gak punya tulisan di koki(selama ini cuma sl yg sangat mencintai koki). Kompas.com hormati dong hak cipta kokiers.

Anonim mengatakan...
pada hari 

KOMPAS pengecut bisa dikalahkan oleh sok pembela moral. kemana gigimu KOMPAS ? sehingga mengorbankan KOKI atau telor emas.

Itsmi

Night mengatakan...
pada hari 

opa itsmi.. kemana aja nih...jgn molor aja donk saat koki diberangus. Tunjukin donk kepdulian opa akan nasib kita. Opa itsmi bukan type orang egois kan?

Anonim mengatakan...
pada hari 

Night, begitulah kalau udah jadi opa, tidur melulu. cemburuh yah hahahahah

Unknown mengatakan...
pada hari 

Itsmi...muncul juga akhirnya...banyak yg kangen, termasuk diriku...huehehehehe...

Anonim mengatakan...
pada hari 

Night kalau orang aktif terus bukan beraerti juga dia berniat yang baik. saya yakin, yang merusak koki itu orang sekelompok koki sendiri. Zev, sudah sering mendapat ancaman. masak bahasa indonesia saya lebih canggih dari kamu ?

Anonim mengatakan...
pada hari 

Shila, wie gehts ?

Night mengatakan...
pada hari 

Maaf ni, kok ID ku yang another Night manggil Opa Itsmi lebay gitu sih? Hikz..., jangan membuat Night terkesan manis gitu donk di hadapan kokiers... Maaf itsmi dan kokiers, berhubung ada clone Night..., mohon dimaklumi kelakuan Nights (wakakakak..., emank sejak kapan malam jadi plural).

Unknown mengatakan...
pada hari 

Gut danke schön...und dir? itsmi abis menikmati musim semi yaa? huehehehehe...jangan ketangkap lagi ama Polizei yaaa...huehehehehehehe..

Anonim mengatakan...
pada hari 

Night, kepingin di ketok kepalamu ?

Night mengatakan...
pada hari 

Wah parah ni... saya mau off dulu, kalo another Night keliaran silahkan di cek keaslian dari gaya berbicaranya. Night asli dan imitasi terlihat dari gaya berbicaranya, yang satu terkesan seperti cewek dan yang lainnya (yang asli) lebih mature. Well, what can I say..., I'm not the only Night in KoKi

Night mengatakan...
pada hari 

wakakakak...maapin ekke opa itsmi..abisnya opa kesyikan ma diri opa sendiri, secara yg lainnya pada repot urus pindah rumah, malah opa keenakan ama diri sendiri, tunjukkan donk rasa kebersamaan kita opa!! jgn cuma mau menangnya sendiri

Anonim mengatakan...
pada hari 

Night, jaga mulutmu!

itsmi

Unknown mengatakan...
pada hari 

Ternyata, mas Sigit udah mampir di sini.
Keep touch mas, ntar kalo udah ada rumah baru biar ga nyasar. hehehehehe

Night mengatakan...
pada hari 

Iya saya da jaga mulutku Itsmi... Tapi yang kamu suruh jaga mulutnya tuh yang asli apa yang imitasi?

original Night.
(Bukan yang kalo di klik profilnya pajang foto cewek)

Anonim mengatakan...
pada hari 

night, bagimu pertanyaan bagiku pengetahuan

itsmi

Unknown mengatakan...
pada hari 

Itsmeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee akhirnya dirimu ahdir juga di sini...kangen nih dengan embatan-embatanmu yg menggigit bin nggernggirisi hehehehee...muaaaaaaaaaah from reef

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Sigit K, aku terharu baca tulisanmu, tulisanmu memang suka bikin orang terharu deh. Memang aku akui, aku mau menulis dan belajar menulis (walau juga belum baik dan bener) adalah di Koki ini, dan mungkin bukan hanya saya , masih banyak kokier lainnya. di Kokilah kita belajar menulis apa yang dialami, apa yang di harapkan dll, tapi kok ternyata hanya sekejap saja kesadaran itu ada. Ketidak sadarannya lebih menguasai Pihak yang harus membangun bangsa ini.
duuuh sedihnya.
Mungkin kita memang harus menelan pil Pahit ini, agar lebih dewasa dan kuat.

HIDUP KOKI ...

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

pantesan dari tadi aku mikir, masa night nyebut dirinya sendiri eikke??

sejak kapan night2 cium2 pipiku? hihii..aneh!

Anonim mengatakan...
pada hari 

NIGHT, yang tulis jaga mulutmu dan seterusnya, itu Itsmi PALSU.

Itsmi

Anonim mengatakan...
pada hari 

Resf,saya tahu ini reef gadungan.

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Hai Lyna.
Iya nih disini juga mulai banyak dhemit, jadi harus ati ati yaak, jangan kemakan omongan dhemit, ( kok dhemit pada bisa ngetik yaak???)
hahahaha

Anonim mengatakan...
pada hari 

Kokiers, saya off dulu karena ada yang pakai nama Itsmi palsu.

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Itsme " weleh...aku reef asli lah...masak gadungan : clue kata kunci : kau suka nulis dirimu sebagai ; kafir ...nah sekarang yakin kan aku asli...??? salam manis dariku untukmu.

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Hahaha, mari sini para dhemit ikutan kasih petisi yaak, biar jadi buanyaaak, hi hi hi.....ini kan juga buat raja dhemit , wuakaka ( jadi coock deh )

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Hai Reef, Hai Itsmi, jangan takut sama dhemit ( penyusup, penyamar )...ntar dhemitnya kesenangan kalau kita takut yaa.

Unknown mengatakan...
pada hari 

*dewi : kok bisa begini yach...? aku tadi malam sempat bercakap2 dengan "meong" lain yg ternyata juga palsu...apa sih maksud orang2 itu...oke deh aku off aja dulu....salam Reef fm oz dan jinjer fm Oz

Anonim mengatakan...
pada hari 

SELAMAT SIANG ZEVERINA DAN KO-KI er diseluruh dunia...!!!

Kebiasaan Dj. bangun tidur buka Kompas,untuk lihat dan membaca Ko-Ki...
Setelah Ko-Ki tidak lagi di Kompas,kok jadi malas buka,apa lagi baca Kompas...
Jadi langsung klick link rumah Ko-Ki yang baru...
Lebih mudah...hahahahaaa....
Salam Sejahtera dari Mainz...!!!
Dj. harapkan...
Dengan kejadian ini,maka Ko-Kier akan lebih sadar akan persatuan kita...!!!
Hanya ada SATU Ko-Ki...milik kita bersama...!!!
Kita jaga,kita rawat dan kita dukung selalu...!!!
Dj.

Anonim mengatakan...
pada hari 

saya (stephanie)sangat-sangat tidak setuju dgn di berangusnya KOKI!!!

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Reef, maksudnya biar kita sesama kokier saling marah , gak mau nongol lagi disni, takut, kapok, berpecah belah, merasa gak aman masuk rumah KOKI yang baru, getuu deh maksudnya para dhemit, apa lagi sih maksud orang2 yang suka memaki, menggunakan kata kotor dll.
Mangkanya kita harus bersatu PADU, biar gak terkecoh ,tertipu sama trick trick para penyusup , para dhemit itu.
semoga yang lainnya juga sadar, setau kita sesama kokier tidak pernah saling memaki, melecehkan apalagi ngomong2 kasar , jorok dll.
SEsama kokier adalah saling merindukan, saling menyayangin, saling melindungin, saling menjaga, yang semua itu gak ada pada para dhemit itu ( mana ada dhemit rasa sayng )

BERSATU PADU KITA BINA RUMAH KOKI yang baru...

GBU all

Unknown mengatakan...
pada hari 

Mas DJ : tapi ga males bangun kan?

Salam hangat dari Genova

Mamamia mengatakan...
pada hari 

Sayang ya Koki ditutup...

Saya lebih banyak sebagai silent reader dan banyak memperoleh informasi penting di sana. Meski memang ga semua saya baca, tp saya pikir banyak hal yg bagus dan bermanfaat bisa diperoleh di sana.

Memang ada komen yg OOT di sana, tp itulah dinamika kehidupan... ga ada orang yg bisa sama dengan kita sendiri, dalam pendapat dan pemikiran...

Utk Kokiers, jangan patah semangat ya...
Klo pintu satu ditutup... buka aja deh pintu lain... yg lebih gede, yg lebih bagus dan menarik...setuju?

Salam...
Jiayou!!!

fatso mengatakan...
pada hari 

Terlepas dari adanya ketidak-samaan pandang antara Zeverina dan fihak Manajemen KOMPAS.com dalam mengelola dan mengembangkan proyek jurnalisme warga, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab ditutupnya KoKi. Seperti diketahui KoKiers yang tersebar diseluruh dunia memiliki demikian banyak anggota dengan pengalaman dan minat yang berbeda-beda hingga membuat KoKi sebagai suatu wadah yang unik dan punya kekuatan fikir yang khas.

Dari beberapa pendapat senior KoKiers yang masih aktif mengikuti perkembangan politik Indonesia, tampaknya mereka punya kesamaan pandang bahwa penutupan KoKi ada muatan politiknya. Apalagi jika ini dikaitkan dengan waktu pemilihan Presiden yang sudah semakin mendekat. Saya sendiri yang sama sekali tidak tertarik akan politik Indonesia bisa merasakan bahwa tulisan-tulisan dari para KoKiers yang terkait dengan politik Indonesia akhir-akhir ini sudah merugikan fihak-fihak tertentu. Sesuai semboyan “CITIZEN JOURNALISM: SIAPA SAJA, MENULIS APA SAJA” tiap orang bisa menuliskan pendapatnya dengan bebas, tapi ini tentunya sudah membuat posisi sang induk semang yang harus tampil netral menjadi kurang nyaman.

Seorang KoKi senior mengaitkan penutupan tanggal 1 Mei agar tidak muncul tulisan-tulisan yang mengakibat kambuhnya luka lama kejadian Mei 1998. Konon dari berbagai sumber bisa disimpulkan adanya dua fihak yang terlibat dengan operasi militer tersebut dan keduanya sekarang sedang memperebutkan tempat terhormat dalam panggung politik Indonesia. Bisa saja orang-orang kuat ini sudah melobi fihak Manajemen agar suasana panas tahun lalu tidak terulang lagi menjelang pemilihan Presiden yang sudah semakin mendekat.

Semakin banyaknya bermunculan artikel-artikel untuk 17 tahun keatas yang telah membuat semakin tingginya akses KoKi juga tentunya telah membuat sang induk semang juga dalam posisi tidak nyaman. Film-film yang beredar di Indonesia saja sudah terlebih dahulu kena gunting sensor BSF, disamping adanya rujukan batasan umur yang diperbolehkan untuk menonton. KoKi dalam hal ini bisa diakses oleh anak dibawah umur secara bebas di mana saja dan kapan saja selama ada sambungan Internet.

Dari segi bisnis artikel-artikel KoKi tampaknya lebih dominan berasal dari KoKiers yang bermukim di LN hingga kurang menguntungkan bagi KOMPAS.com karena yang dibutuhkan adalah artikel-artikel yang Indonesia-sentris mengingat KOMPAS adalah koran Indonesia di mana hampir mustahil ada KoKiers yang bermukim di LN akan memasang iklan di KOMPAS. Kompasiana dengan artikel-artikel yang Indonesia-sentris diharapkan akan naik daun dengan ditutupnya KoKi. Sudah ada komentar dalam wadah sementara ini bahwa KoKiers yang bermukim di LN adalah orang-orang yang kesepian hingga perlu wadah blog untuk mengatasi hal itu.

KOMPAS.com merupakan suatu unit usaha untuk mencari untung dan bukannya suatu badan sosial di mana selama beberapa tahun ini dengan kerja keras Zeverina kita telah menikmati sesuatu layanan yang demikian istimewa secara gratis. Terlepas dari kenyataan bahwa layanan gratis ini mungkin merupakan suatu pembelajaran dalam mencari bentuk jurnalisme warga yang sedang dicari oleh fihak Manajemen KOMPAS.com, kita semua telah diuntungkan dengan keberadaan KoKi selama ini. Sayangnya Zeverina sudah jadi korban atau dikorbankan. Fihak Manajemen KOMPAS.com berhak setiap saat untuk menutup KoKi, terlepas dari ini sudah menyalahi janji yang pernah diucapkan sebelumnya atau tidak. Dalam suatu transaksi bisnis saja bisa terjadi suatu fihak membatalkan perjanjian, apalagi dalam hal ini KoKiers tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun bagi perkembangan KoKi dari dulu hingga sekarang. Semuanya dimungkinkan oleh kerja keras Zeverina dengan dukungan dana dari fihak Manjemen KOMPAS.com. Dalam hal ini Edi Taslim hanyalah sekedar jadi tameng fihak Manajemen KOMPAS.com dalam mengeksekusi penutupan KoKi.

Marilah kita menanti dengan tenang munculnya KoKi baru yang diharapkan telah bisa belajar dari pengalaman masa lalu hingga tidak akan ada penutupan KoKi lagi dimasa depan. Terima kasih banyak atas layanan gratis yang diberikan fihak Manajemen KOMPAS.com selama ini dan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi Zeverina atas segala jerih-payah dan idealismenya. Zev, we love you always....

That’s just my humble 2 cents.
Fatso- Sydney

Caridaki mengatakan...
pada hari 

dewi meong....dhemit sih ga punya rasa sayang punya nya cuma rasa peyanguat ngacaw kokiers karena sirik iri.....hidup Kuching cakar dhemit tuh....met sore Miauw

Caridaki mengatakan...
pada hari 

Kokiers.....chat room ready guys....come on !!!

Caridaki mengatakan...
pada hari 

halah network problem lagi sih ....?

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Bang daki, hahaha, meong dah cakar dhemit dari kemaren, hehehehe....aku dah sign in di chat room tapi gak mau2...tulisan erorr, conecting problem, hahaha...jadi sori gak bisa masuk ya

Caridaki mengatakan...
pada hari 

yihaaaaa.....chat room dah tokcer lagi

Caridaki mengatakan...
pada hari 

dewi sekarang chat dah lancar lagi....error nya tadi sih

Anonim mengatakan...
pada hari 

Oh, gak ada lagi. :(

TikTakTik

Anonim mengatakan...
pada hari 

Sangat di sayangkan ,pada era ini suatu perbedaan bukan lagi TABU atau DOSA,tapi oleh suatu kelompok masih dianggap ANCAMAN!!betul2 PARANOID YANG SEJATI!!

des mengatakan...
pada hari 

Kokiers,
Saya rasa artikel di atas mengharapkan 2 - 3 kalimat saja dari kita untuk petisi "Kembalikan Arsip-Arsip Koki".
Tertib sedikit agar usaha zev baik bikin web atau hari selasa besok lancar...
Saya ikut ya!

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Charles Sirait mengatakan... pada hari 2009 Mei 2 23:47 : koki-kolomkita.blogspot.com keranjang sampah barisan sakit hati...

Wah...dapat bandangan nih. Siapapun KoKiers yang berani mengganggu Charles Sirait, berhadapan dengan saya. Di rumah baru, kita perlu septic tank. Sirait itu septic tank kita. Awas jangan coba-coba ganggu dia.

Night mengatakan...
pada hari 

Oom charles, mending oom bersihin tuh dubur oom buat santapan ET esok.. secara ET suka akan dubur yg sehat

Anonim mengatakan...
pada hari 

Manusia sekarang telah jauh dari akal sehat, mengesampingkan nurani dan hanya larut dengan apa yg disebut dgn istilah "daging sobek" saja, bener2 kelawatan

itsmi

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

"Daging sobek" saja masih mending, daripada melacurkan diri hanya untuk pertahankan sebuah jabatan

des mengatakan...
pada hari 

Iwan SK : kenapa dgn pelacur pak?
ah, mereka banyak yang berhati mulia bagi keluarganya...menistakan diri mungkin ya...

morning mengatakan...
pada hari 

Fatso: Kompas cetak malah mendapatkan cap sebagai harian yg pro pada kekuatan yg sedang berkuasa...ini di Indonesia sdh diketahui secara umum...jadi sy tidak setuju dgn pendapat anda.... Toh tulisan Koki yg ada malah bnyk yg mendukung kekuatan itu.

Mengenai tulisan yg 17 thn ke atas; bisa sy katakan ABG sekarang tidak ada yg akses ke Koki...mereka sibuk berfesbuk atau malah sekalian masuk lihat situs prono...ini sy lihat sendiri di warnet2. Tetapi saya akui artikel2 Koki yg berbau seks terakhir2 sdh over ekspose...mudah2an di rumah baru nanti artikel tidak dihilangkan tapi dilakukan editing sesuai dengan moralitas ketimuran (halah kok saya jd kek pejabat ya...)

TWINSMOM mengatakan...
pada hari 

saya kurang paham masalah hukum...sebetulnya KOMPAS itu punya hak tidak sih, TO CLAIM semua artikel2 dan photo2 milik Kokiers? secara mereka kan tidak dibayar sama sekali dan tidak pernah menanda-tangani perjanjian pemindahan hak kepemilikan artikel2 dan photo2 tsb.? ada yg bisa jawab?

morning mengatakan...
pada hari 

Fatso: satu lagi.... BTN, EDI Taslim en PNug ya harus tanggung jawab...krn secara umum JO or the leader in Kompas tidak tll touch mslh Koki...dia terima laporan dari person in charge di Kompas.com....Koki dianggap tll kecil oleh JO.... Tapi three eksekutor itu punya agenda lain...karena sudah menggadang-gadangkan Kompasiana ternyata tidak gadang2 juga masih kalah jauh dgn Koki. Bisa dibayangkan Koki aja dianggap kecil bgt oleh JO , apalagi Kompasiana....nah JO tanya ke three musketers itu...gimana nih kalah ama orang jalanan???? Maka trjadilah yg sekarang kita alami...

morning mengatakan...
pada hari 

Twinsmom: Kompas tidak punya hak apa2 atas tulisan Koki...hak atas tulisan itu ada pada penulisnya...nah kalo dah diterbitkan dalam bentuk buku dan ada uang yang terkait itu kan harus ada kontrak yang mengikat kedua belah pihak....ini sudah saya cek ke lawyer t'kenal.

Seharusnya kita cepet2 ambil legal action lho... otherwise, tau2nya diterbitkan Kompas; gimana nasib para penulisnya?

Anonim mengatakan...
pada hari 

"Ayo KoKiers..... maju tak gentar membela yang benar!"

T.Moken mengatakan...
pada hari 

KoKi itu milik pembaca bukan milik KOMPAS.com dan oleh karena itu penulis-penulis tidak dibayar. Yang memakai nama Charles Sirait dan Indra adalah penyusup.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

des, itu bukan aku yg bikin komentar. Itu Iwan Satyanegara Kamah PALSU. Bahasaku tak begitu. Maaf ya...banyak penyusup dari tetangga.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Artikel saya di KoKi jadi milik Kompas.com? Tidak apa-apa...Ambil aja..Asal,...tukar sama Edi Taslim. Lumayan buat mainan anak saya...

Night mengatakan...
pada hari 

Fatso,kamu ngomong apa menggonggong! Udah jelas2 ET salah memberangus KoKi, tapi tetap saja kamu bela, rupanya yg selama ini disebut2 musuh dalam selimut dan berusaha menghancurkan Koki dari dalam sudah jelas siapa orangnya. Fatso, kamu telah dicuci otaknya sama Ko*pas!!

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

kebetulan anak saya suka ma boneka babi, bukankah muka Edi Taslim mirip Pat Kai?

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Sebelum kometar saya, itu juga itsmi palsu. Ketahuan banget gaya leksikal tulisannya. itsmi Belanda yang asli tahu banget dan marah. Ini kerjaan Kompasiana pasti. Kita disini jijik palsuin nama-nama mereka, apalagi masuk ke situ. Kenapa mereka senang menghancurkan KoKi dengan berbagai cara. Saya tahu sekali siapa penyusup itu... Dan saya punya akses untuk menghancurkannya, dengan cara saya.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

08:56, itu Iwan PALSU... This is real battle antara yang asli dan bajingan...Night, coba kau lihat gaya bahasanya yang PALSU...

Night mengatakan...
pada hari 

Ok, Oom. Saya akan babat habis siapa cecenguk2 disana! tapi bentar...Ini Iwan yg mana nih..ada aroma iwan palsu disini, Dasar bajingan kau!

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Wow, waspada. Tujuan mereka memecah belahkan KoKiers. Tenang-tenang KoKiers.

Night mengatakan...
pada hari 

tenang pale lo peyang!! keadaan dah gawat gini disuruh tenang. Kalo pengen tenang pergi aja kekuburan sanah!

Iwan Setyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Night!! Jaga ucapan kamu, ucapan kamu mirip bajingan rupanya

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Saya tertawa melihat Night palsu.

Unknown mengatakan...
pada hari 

T. Moken aku juga wkwkwkwkw. pala night peyang hihihihi
Night bangun ada yg ngaku tuh.

Iwan Setyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

dari awal saya curiga kalau diantara kita ada yg sengaja ingin menghancurkan KoKi dari dalam, ada dua-tiga nama yg skrng saya curigai. Biar saya bekerja secara diam2 untuk menguak ini semua.

Night mengatakan...
pada hari 

Oom Iwan, bukannya ingin menggurui oom, cuman masalahnya diantara kita tak ada rasa persatuan buat membalas tindakan mereka, apakah oom tdk merasakan itu semua?

Anonim mengatakan...
pada hari 

KoKiers tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun bagi perkembangan KoKi dari dulu hingga sekarang. (Fatso- Sydney)

Terbalik pak! Kompas tdk pernah bayar tulisan Koki yg tidak kalah dengan wartawan senior, sebelumnya.
Kalau salah satu liputan seperti tulisan HL dlm pelantikan Obama saja Kompas mau bayar, maka tahu sendirilah harganya.

Belum lagi tulisan2 berbobot dari beberapa negara lainnya....coba Kompas kirim wartawannya untuk meliput salah satu acara di l. Negri, sorry ya dengan segala hormat Kompas akan kesusahan membayarnya. Bayar Tiketnya, visa belum tentu dapat, exit permit, Pajak dari negera di kunjungi..ah.ha.ah. Moeilijk man!!

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Wow, orang-orang palsu menyamar sbg iwan kamah, Nihgt. kasihan yang palsu-palsu ini. tak ada yg mengacuhkan kalian.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Barusan abis baca semua komen dan banyak yang palsu...kang tipu pada berkeliaran disini nih...duh ampun deh kok nggak malu yah mereka, udah nggak zaman gitu coba memecah belah dikate kite masih zaman kumpeni dulu belom merdeka masih gampang dipecah belah...pokoknya tante Dch juga nggak rela artikel bang Rhoma dikekepin Kompas, ayo kembalikan bang Rhomaku eh artikel2ku... (Tertanda Nyi Dch yang sampe sekarang masih bingung bijimane mo post-in komen pake initialku hehe..)

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Night sayang, yg komentar 09:16 dan 09:35 itu Iwan PALSU. Email aku ya (tanya JC alamat emailku), buat buktiin adanya dedemit Kompasiana.

fatso mengatakan...
pada hari 

Untuk morning (Aviantari), Yang dirugikan justru bukan dari fihak yang sekarang berkuasa tapi punya kekuatan massa yang cukup besar.

Untuk Anonim, Anda benar. Sesuai kesepakatan dengan Zeverina maka para penulis memang tidak menerima honor atas artikel yang dibuatnya. Jika anda perhatikan situs KoKi adalah demikian ideal karena tidak ada satupun iklan-iklan external seperti terdapat pada situs induknya yang penuh sesak dengan iklan. Seperti juga pada milis lain, saya melihat ada yang sudah memanfaatkan KoKi sebagai ajang latihan dan sesudah mulai mantab barulah beralih profesi menjadi penulis profesional. Ini tentu tidak salah dan saya rasa Zeverina juga bisa berbangga hati karena KoKi telah bisa melahirkan penulis-penulis profesional. Jadi dalam hal ini ada KoKiers yang diuntungkan dengan dimuatnya artikel-artikel yang dibuatnya walaupun tidak menerima honor.

Night mengatakan...
pada hari 

Fatso, dibayar berapa kamu ama Kom**!! Lancang bgt ucapan kamu, sepertinya kamu paling pintar aja disini, kalo niatan kamu hanya ingin mengadu domba diantara kami,pergi aja ke neraka!

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Awas, orang palsu menyamar sbg nama pemilik ID sesungguhnya. Tenang-tenang, kata JC. Mereka berusaha agar kita bertengkar.

TWINSMOM mengatakan...
pada hari 

saya jadi bingung neh, baca komentar2nya..yg asli yg palsu, bagaimana bedainnya, yah? (mode bingung: ON sekale)

morning mengatakan...
pada hari 

Untuk fatso: ha...ha jelas aja yg dirugikan Kompas.com...saya tidak bilang Kompas krn koki khan mainan kecil buat oom JO. Tidak percaya dgn argumen saya trdahulu: Kompasiana skrg kaplingnya dah naik ke atas...diatas binis & keuangan..emang segitu pentingnya?????? Sama sekali tidak...ini krn teguran dr oom JO, Koki dah digusur...rating Kompasiana belum naik juga...
Aviantari??? ha, ha gak usah sok pinter deh, aku khan cuman nyomot ID temen di MP...thanks deh kamu dah visit ke MP dia....
Morning is just a nickname from an active Koki writer....who always try to get even.... Hayo belum tahu juga....wakakak...
Night...biarin aja si Fatso menggonggong ...dalam tulisannya khan dah jelas dia orang yang take easier life.... alias gak mau susah alias opportunies

Anonim mengatakan...
pada hari 

Sebenarnya kami memang memanfaatkan KoKi untuk ajang temu kangen secara jauh dari kampung halaman, terus terang ada rasa jenuh dan kesepian yg menggelayuti hati dan perasaan kami tinggal di negeri orang, setidaknya guna membunuh rasa kesepian ini kami menggunakan forum KoKi untuk sekedar obat kerinduan akan kampung halaman. Kami menghormati pendapat2 yg berkembang jika terkesan Kokiers memanfaatkan Z dan KoKi untuk diri2 pribadi kami, setidaknya inilah kami yg berusaha seiya sekata antara hati dan ucapan, buat Z sekali lagi kami ucapkan terima kasih

perantau

morning mengatakan...
pada hari 

Teman2, semalam saya ronda en sibuk berperang lawan Srikandi palsu...biasa deh kalo dah lawan penyusup, kata2 kasar kudu dikeluarkan yg tidak bikin nyaman oom Dj...jadi saya sempet ditegur. Eh tapi akhirnya sy dipuji lho ama oom Dj sebab saya menanyakan ke Srikandi..."anaknya dimana" ...tidak bisa dijawab.... So oom Dj juga yakin kalo Srikandi itu Srikandi palsu walaupun mengeluarkan kata2 sopan...Hati2 teman2, sekarang mereka dah pakai style omong halus...biar kita gak maki2. Tapi apa boleh buat morning senang maki2 tuh...wakakak. Mamak Z en JC cuman itu yang eike bisa lakukan buat bantu kalian...daku dah di bann di halaman mereka.... kudu masuk lwt pintu lain tapi gak sempet...hikz

Anonim mengatakan...
pada hari 

yup yup setuju...
masa rumahnya diberangus, orangnya ditendang,eh tapi hartanya dikuasai....huh!
bethgz

L.Hendranata mengatakan...
pada hari 

Setuju! Dengan ditutupnya kolom kita, dengan ini saya meminta management kompas untuk mengembalikan semua artikel pada Zeverina sebagai orang yang berhak mengumpulkan dan mengembalikan pada penulisnya. salam Srikandi

Anonim mengatakan...
pada hari 

I love Zev, Asmod and kokiers.

lembayung mengatakan...
pada hari 

Dear Kompas,

KoKi bukan hanya sekedar tempat untuk baca dan kirim artikel. Tapi KoKi adalah sebuah komunitas, sebuah perkumpulan yang kokoh yang anggotanya terdiri dari 166 negara dengan berbagai background dan cita-cita. Yang di dalamnya ada ikatan yang sangat kuat yang sangat tidak mungkin Anda bisa menghancurkannya, dengan berbagai cara sekali pun.

Jadi, salah besar jika menurut Anda dengan menutup KoKi akan menghentikan dan membubarkan kami,KoKiers.

Saya pribadi justru tidak menyesalkan adanya penutupan oleh Anda, karena akhirnya kami akan melesat meroket semakin tinggi tanpa ditarik ekor kami oleh tangan-tangan gemuk dan kisut penuh arogansi.

Last, Anda salah besar kalau mengira KoKi akan mati. Berjaga-jagalah kerajaan KolomKita sudah dekat!!

Salam,
Lembayung-SOLO the spirit of java (asli, i luv purple!!)

L.Hendranata mengatakan...
pada hari 

Baca komen disini, baru tau banyak yg memalsukan id Srikandi dan beberapa kokiers lain, dan baca greeting lebih ancur lagi hahahaa disaat saya jam tidur pules (subuh) ada yang bermain dgn pake nama Srikandi. SETUJU anjuran utk tetap tenang, dan jangan terprovokasi untuk saling menghujat. Saya baru hari ini bisa nulis komen disini (2x dgn yg ini) berkat bantuan Lyna kuwait yg ngajarin.

Jon Leung mengatakan...
pada hari 

Waduh, banyak bener genderuwo yang pintar menyamar wkakkaka, tapi kalo misalnya nanti Kompas di somasi dan kalah dan harus membayar royalti , wah kokiers yang paling banyak ngirim artikel bisa kaya raya tuch hahahah

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Twins Mom, ciri-cirinya yaitu mereka berbicara kotor, memutar balikkan kalimat, memaki-maki orang. WASPADA. Tetap tenang. Jangan ditanggapi komentar penyusup.

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Pagi Jon Leung... Memang banyak dhedemit di sini. Anehnya, diantara kita sudah tahu siapa yang asli dan siapa yang Kompasiana. Saya pun dipalsukan dengan gaya bahasa yang bukan karakter saya. Saya tahu siapa mereka.
Apa hak Kompas menyimpan artikel kita? Dibayarpun tidak. Pembubaran KoKi adalah moment terbaik yang diciptakan Kompas.com untuk menghancurkan kredibilitas Kompas sendiri. Mereka tak menyadari. potensial KoKiers yang mendunia, sangat baik untuk melakukan kampanye negatif. Langkah selanjutnya, mereka akan menghancurkan situs ini. Saya yakin. Hati-hati dengan gendruwo. Salam...

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Morgen My T. Moken... Anda tahu 'kan mana ID Kokiers palsu dan mana yang asli? Dari gaya bahasa dan cara menulis sebuah kata. Misalnya, yang asli sering menulis /kayaknya/, yang palsu menulis /keknya/. Asli menulis /sama/, yang palsu /ma/. Dan beberapa contoh lagi. Gaya mungkun bisa mereka tiru, meski sulit. Pentunjuk terakhir adalah cara menulis sebuah. Kalau KoKier asli sudah paham. Saya tahu siapa mereka.

Tammy mengatakan...
pada hari 

Koki tetep KOLOM KITA

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Betul iwan. Good morning Indonesia. payah nih orang Kompasiana. Saya tidak mengindahkan perkataan mereka. Akhirnya lelah sendiri. Apalagi saya tahu bhw diantara mereka ada ex siswa saya

kembangnanas mengatakan...
pada hari 

asli loh... kek iklan minyak kayu putih aja huehehehe...
tapi emang bener kata Om Buto, kokiers hrs tetep tenang, jangan sampai terpropokasi... jangan sampe koki jadi berpecah belah (kek piring n gelas) oleh orang2 yg menginginkan Koki hancur. Ayo semangt!!!

Night mengatakan...
pada hari 

Oom Iwan, secara tindakan apa yg mesti kita sama2 lakukan biar cecenguk2 kompasi** berhenti gangguin kita2 disini, baiknya kita disini jgn pasif menerima ini semua, capek jg Oom, mohon pencerahan

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Awas ini Night palsu

Anonim mengatakan...
pada hari 

Haaa…..!?, konten KoKi adalah sampah dan akan di-delete, jangan begitu aah….. Saya rasa Kompas akan lebih terhormat kalo konten KoKi dikembalikan…. gimana Bung Edi Taslim….., kami tunggu ketulusan dan jiwa besarmu….[datuk]

femin mengatakan...
pada hari 

KOKI hidup terus......kokiers maju terus pantang mundur.

Pojok Peony mengatakan...
pada hari 

Dear all Kokiers... cuma mau kasih sedikit tips... untuk membedakan mana Kokiers sejati (asli) dan mana yang jadi-jadian (dhemit, penyusup, dsb)... saat kita baca 'komen' trus liat gaya bahasanya.. meski mungkin sama seperti aslinya, tapi kok kita ragu, ini gak seperti aslinya yang kita kenal, coba arahkan kursor anda di ID pengirim-nya... kalo dengan id Blogger bisa keliatan lho mana yang asli dan mana yang suspected 'palsu'.. contoh: ID Blogger Night yang asli (secara di profile juga pake avatar night yg seperti dulu)adalah yang enam angka terakhir... 576680... nah kalo yang suspected palsu... 893371..
OK deh, tips gak penting ini disajikan oleh Peony yang sudah pasti asli dengan ID Pawon Peony (....920209)

ESG mengatakan...
pada hari 

Kok aku rasa seharusnya judulnya tuh "Kembalikan hak milik kami". Kalau judul di atas kesannya kita kek ngemis aja.

@ aku ra mudeng soal ID, apa tuh yah, sorry agak gaptek soal blog sih.

ESG mengatakan...
pada hari 

Aku cuma mo tau nih mungkin kokiers yg bergelut di bidang hukum or IT tau., kalo memang semua artikel di Koki dianggap sampah sm kompas n mo dibuang or dimusnahkan, bagaimana yah kita bisa tau bahwa mereka tidak menyimpan filenya utk nanti digunakan dikemudian hari. Aku yakin banyak kokiers yang sudah membuat artikel tidak menyimpan arsip tulisannya tp langsung diposting ke Koki, jadi kalau suatu saat ada tulisannya yang dipakai oleh kompas.com kokiers tsb tidak punya bukti.

id.Antasena mengatakan...
pada hari 

Turut berduka cita atas di-R.I.P kannya Koki.

Semoga cepet dapat rumah baru.

Cheers,

-antasena-

Wahnam mengatakan...
pada hari 

Mas Iwan berarti rumah penampungan koki ini udah mulai tertular virus C1P2K3(Cu1Pa2Kai3). Virus2nya bisa bermetamorfosis atau ber mutant menyerupai para kokiers aslinya.

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Jangan-jangan ini wanham palsu

Iwan Setyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Jangan-jangan ini wanham palsu

Anonim mengatakan...
pada hari 

lalu wanham asli yg mana??

nonsy mengatakan...
pada hari 

Koki punya akar sekuat akar ilalang, akan tumbuh di manapun.. Hidup KOKI...

Anonim mengatakan...
pada hari 

saya kira yang pengacau disini itu orang atau sekelompok kokiers. seperti stalkers, pemerkosaan, pelaku biasanya orang dekat. siapa yang penggemar agatha christy disini ?
pelaku biasanya orang yang kita tidak sangka. pelaku bisa ber ganti ganti baju.

Itsmi

P@sP4mPr3s mengatakan...
pada hari 

digubuk makin asik... makin dekat2an... night dkk bisa sibuk meraba2 arus bawah tanpa harus terlihat.
Seep... makin hangat suasananya...

-P@sP4mPr3s-

Anonim mengatakan...
pada hari 

aku penggemar novel crime, tenang aja, kita yang sudah perang di koko, sudah biasa main jambak2an di kamar pribadi di koki, dan sudah biasa bersalam2an di greeting sudah hafal gaya bahasa masing2 kokiers. Saya berani menantang para penyusup itu, silakan palsukan ID kami sebanyak yg Anda suka, saya akan berterima kasih karena menaikkan rating "rumah kecil" kami ini! Jangan kita bertengkar masalah siapa yg asli atau palsu. Sesama anggota keluarga Koki tentu tau bagaimana kokiers aslinya. Mungkin si palsu menampilkan Iwan Kamah dengan bahasa baku dan inteleknya, tapi kami kokiers asli tau betul kalau selain piawai menulis artiel historis, beliau kadang juga bisa kentut di depan umum (maaf pak Iwan, hanya contoh). Itu salah satu kebiasaan Iwan yg kalian (para pengacau) tidak ketahui! Dan masih banyaaaak kebiasaan2 lainnya, hehehe...

MEA, 山东济南

Wahnam mengatakan...
pada hari 

T.Moken;Pak Iwan: wahh.. Aku palsu...?

Anonim mengatakan...
pada hari 

wahnam, xianzai haishi zai Guangdong ma? MEA

P@sP4mPr3s mengatakan...
pada hari 

bu zai...

Wahnam mengatakan...
pada hari 

Mea:是..還在廣東.你還在上海嗎? SHi ..zai Guangdong. hehehe

fatso mengatakan...
pada hari 

morning, saya bisa menebak siapa.
Katanya sudah berjuang melawan para penyusup, tapi dengan mudahnya berhasil dikompori oleh Night palsu. Unbelievable!!! I love the easy life and it's my life. Why do you bloody care?

Anonim mengatakan...
pada hari 

mas Morning, om Fatso ini Kokiers sejati, udah dari jaman dahulu kala,,, semoga kita jangan mudah diadu domba, semangat KOKIERS! mea 我是眯者!

fatso mengatakan...
pada hari 

Hi mea, Gendernya morning bukan pria, lho.

Ilham S. mengatakan...
pada hari 

Tips Pawon Peony untuk mengidentifikasi keaslian KoKiers ok tuh.. Mbok yao jadi orang jangan menerapkan politik ADU DOMBA.. Alangkah nyaman semua saling rukun... RUKUN AGAWE SANTOSA CRAH AGAWE BUBRAH.. JAdi biarkan pengadu domba itu beraksi..jangan KOKIER tanggapi.. kan dia bosan...

astuti mengatakan...
pada hari 

Perjuangan menjadikan sesuatu yang tiada menjadi ada, yang ada kemudian menjadi besar karena tidak dibonsai,itu tidak mudah, tetapi setelah besar kok malah dibunuh. Weeee lha dhalah, ini sih kelirumologi. Jurnalistik jalanan kenapa disuka? itu yang seharusnya dipelajari oleh manajemen kompas.com. Atau jangan jangan mereka mo menyontoh jurnalisme model koki. Btw, Model begini jadi bikin ingat koki jadul, belum bisa disisipi gambar ya?

morning mengatakan...
pada hari 

Jeng mea: komennya fatso yg diatas yang panjang lebar dibaca dunk say....gile dah semangat empat limanya tuk belaiin Kompasiana...mau Kokier dari dulu mau baru...yang penting khan sekarang kelihatan siapa jati dirinya....Komennya night juga menunjang banget deh atas eksistensi fatso yg patut dipertanyakan...kok dirimu tidak komen atas komen night??? Apa ini mea asli?
Aku juga gak baca Koko dia di 1138 halaman dukungan itu.


Fatso: itu mah bukan night yg palsu...aku juga tau kok mana yg asli mana yg palsu....Btw, aku dah bisa masuk lagi kok ke Kompasiana....he,he kan aku bilang harus lewat pintu lain.... eniweh gak terlalu minat lagi, dah ketawa ngakak duluan lihat posisi Kompasiana yg sekarang dah diatas kolom bisnis en keuangan...
kesian banget yak BTN, Penis en Ejakulasi Dini Taslim...beban berat dgn mematikan Koki; mereka kena target untuk kejar page viewnya Kompasiana= pageview Koki waktu dieksekusi.


Genderku: silahkan tebak, ape kata lu dah...


Fatso: kalo aku gak boleh komen atas preferensi hidupmu; yak gak usah tulis statement itu di Koki dunk...tiap memasukkan artikel di Koki harus siap dikomentari....

morning mengatakan...
pada hari 

Fatso: weleh2 ternyata bener juga daku salah identifikasi night....he,he, biasa aja lagi. Gue pan orangnya kesatria...tiap pagi aja (=morning) minta maaf ke Z en JC semalam dah obrak-abrik greet roomnya Koki... Nah wkt ronda semalam dan mengeluarkan serangkaian caci maki ke si penyusup en ditegur om Dj. daku juga minta maaf...tapi pada akhirnya tercapai konsensus bersama jg dgn oom Dj., bukannya hidup ini indah kalo kita mengakui kesalahan...

Oh iya ini terakhir daku pakai ID temenku... kasihan mak2 itu...ntar aku cari ID temen yg hermafrodite aja yak....

Okey dah Fatso...enjoy the easy life.....

Hans mengatakan...
pada hari 

Edi Taslim, Shame On You!

Anonim mengatakan...
pada hari 

morning, kalau kamu kenal Oom Fatso dr dulu, niscaya kamu akan menyesal berucap demikian pada beliau..

Unknown mengatakan...
pada hari 
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Pojok Peony mengatakan...
pada hari 

Dear Morning... buat ID sendiri aja... gampang khan, tinggal buka account di gmail, trus selanjutnya saat posting comment pilih profile-nya google account.. ohya jangan lupa, create gmail account-nya pake ID yang biasa kamu pakai dulu di Rumah lama ya...

Anonim mengatakan...
pada hari 

ada kalanya orang yg nampaknya bersemangat menguak suatu kejahatan, justru dialah pelakunya. Btw, dah berapa id orang yg kamu pakai, morning? Benar kata Itsmi, pelakunya orang dalam juga.

morning mengatakan...
pada hari 

Pawon Peony ok deh thank u...ID asliku dah sering dirusak neh di gubuk ini padahal tuh ID asli; bukankah nama merupakan doa...jadi yak ampun kalo digubuk sementara ini pakai ID lama ntar ruuuusak - aku dah mungut ID org antah berantah nih...ha,ha

Anonim...beginilah kalau maling teriak maling.... Aduh Bo Cape deh....
Walaupun saya berargumen dgn fatso tidak ada kata2 kasar; dan kata dia...dia dah tahu ID asliku which i've shown the clue kalo kamu cerdas, sementara kamu...anonim...

non sibi mengatakan...
pada hari 

Go KoKi go....
God bless KoKi!

Anonim mengatakan...
pada hari 

Kompas, shame on you
KOKI, maju terus pantang mundur!
-andri

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Hahaha...yang komentar Iwan Satyanegara Kamah Mei 3 23:31 itu PALSU. Untuk isinya masih postif, meski gaya bahasanya aneh. My T. Moken, siapa murid Anda di Kompasiana? Saya juga ada teman di situ. Biarin aja beda aliran. Salam...

Anonim mengatakan...
pada hari 

>>Zeverina : Jangan pernah menyerah saya akan tetap selalu mendukungmu cepat atau lambat kebenaran akan terjawab, Maju terus KOKIERS
FRD-Maryland

Ilham Samodra mengatakan...
pada hari 

Aku dah isi belum ya..Kayaknya sudah..nggak pa2 deh 2x...

KiKi Riz mengatakan...
pada hari 

To Mas Antasena:
inyaAllah KoKi gakkan R.I.P kok......
karena semangat KoKi & KoKiers di 166 negara akan tetap bersinar,, gakda yang bisa mematikan lilin harapan, meskipun itu seorang 'penguasa dzholim' sekalipun...

Go... KoKi Go... KoKi Go....

Susinno Bonggo mengatakan...
pada hari 

Sebagai silent reader saya merasa jauh lebih banyak hal-hal positif dari pada negatif yang dapat diperoleh dari Koki. Kitapun bebas memilih, menilai dan berpendapat atas semua yang disajikan. Sangat mengejutkan atas terjadinya pemberangusan Koki. Koki pasti bangkit kembali dengan dukungan segenap komunitasnya. Kemana nanti Koki dan Mamak Zev pergi kita kan ikut.

w4t3r_lily mengatakan...
pada hari 

Haduh..akhirnya ketemu juga pindahan KoKi ke mana...secara saya cuman silent reader yg dah rajin baca KoKi sejak 2006..tp 2 minggu terakhir sakit..eh pas buka website KoKi lagi dapet pernyataan yg mengejutkan....setelah cek kompasiana..reaksi saya..."what the h*ll??"...beda banget ama KoKi...tp akhirnya ketemu juga website ini...well..saya yakin banyak kok yg ngikut kemanapun Koki pergi..

Anonim mengatakan...
pada hari 

mh...baru punya waktu luang, mau baca-baca Koki di Kompas, ternyata sudah "gone"..setelah googling..eh..akhirnya ketemu disini..saya sangat sedih sekali, sebenarnya apa yang terjadi? siapa itu Edi Tanzil? eh..Edi Taslim...kok jadi mirip Edi Tanzil ya..aduh..saya jadi lost nich..ada apa?

salam,
Anton Kuningan
From: Gateway to the West, Midwest

Flores mengatakan...
pada hari 

Ini pertam kalai saya masuk ke Koki baru ini.

Rasanya seluruh (rasanya atza, masih kurang yakin gitsu apa sudah seluruh)isi Koki ada di tangan JC.

Koki yang sudah ada di tangan JC, itu baik arsip 2005-2007, juga yang saat ini masih online di Kompas. Masih perlu kerja keras lagi dan pasti makan waktu juga untuk arsipkan semua artikel tersebut agar nantinay bisa upload ke server bila website Koki baru sudah hadir.

Salam!

«Terlama ‹Lebih tua   1 – 200 dari 203   Lebih baru› Terbaru»

Posting Komentar

 

Bilik Gemuruh (Chatroom)

Pelajaran SMP

Kokiers

HEADLINE NEWS
pengunjung sejak 29 April 09

Greeting