Sepak Bola & Jamur

15 Mei 2009

Akhirnya Barcelona Menantang MU

Sumonggo – Sleman

Zeverina dan pembaca Koki, perkenankan Denmas Kemplu dkk mampir ke gubug baru kita ini, kali ini sekedar obrolan ringan nonton bola (lewat televisi tentunya) semifinal Liga Champion. Mohon maaf bila telat, soalnya Denmas Kemplu kesiangan karena begadang nonton.

Kamis dinihari rumah Den Kendar lebih meriah karena nonton bareng Chelsea vs Barcelona. Kang Koclok sebenarnya bukan pendukung Barca, tapi buat dia lebih seru bila di final MU ketemu Barca. \"Mosok seperti final tahun kemarin lagi? Itu namanya sih, lu lagi lu lagi ...\" Sebenarnya sih, dari dulu Kang Koclok termasuk golongan ABM, alias Asal Bukan Em-Yu.

Tiap kali lihat Christiano Ronaldo jatuh, entah benar-benar terganjal atau sekedar diving, maka Kang Koclok langsung geregetan, \"Ah, pura-pura itu kesakitan...\", dasar Kang Koclok sentimen. Mungkin juga karena istrinya Kang Koclok jadi demen nonton Liga Inggris setiap Ronaldo main, sehingga Kang Koclok cemburu. Padahal beberapa tahun lalu Kang Koclok juga mengidolakan Ronaldo, cuma bukan yang dari Portugal, tapi Ronaldo yang berambut setengah gundul dari Brasil. Sampai-sampai anaknya mau dicukur ala Ronaldo, cuma menyisakan sejumput rambut di jidat. Padahal anaknya sendiri fans berat MU merengek-rengek minta nonton MU yang kabarnya bulan Juli nanti bakal bertandang ke Jakarta. Kang Koclok cuma bisa menenangkan, \"Wis tho, Le ... Wong di sini kita juga sudah bisa nonton MU, kok. Nah, itu Mbantul United sama Mberbah United ...\" Moga-moga saja bila jadi pertandingan MU vs Timnas Indonesia, disiarkan lewat televisi, sehingga Kang Koclok bisa membandingkan antara diving versi Ronaldo dengan diving para tokoh politik yang getol berkoar-koar bahwa dirinya telah dizalimi sehingga membuat bingung rakyat yang sudah rutin terzalimi.

Den Kendar merupakan fans berat Lionel Messi, maka itu ditunggu-tunggunya idolanya untuk mencetak gol. Denmas Kemplu sendiri lebih sering ketiduran, dan minta dibangunkan bila ada gol, lumayanlah yang penting bisa lihat instant replay-nya. Beberapa hari sebelumnya sewaktu menonton bigmatch Barca-Real Madrid, Denmas Kemplu tidak sempat lama ketiduran. Lha skornya 6-2, apalagi Den Kendar histeris begitu Messi bikin gol.

Mas Blekok sendiri, tidak jelas mendukung klub mana, buat dia yang penting banyak golnya. Jadi bola bergulir ke gawang mana saja, Mas Blekok ikut bersorak-sorak. Den Kendar dan Kang Koclok (sepertinya sudah berkoalisi untuk Barca) yang sudah mendukung Barca dengan semangat-45, jadi mlempem begitu tendangan voli Essien membobol gawang Barca. Mas Blekok misuh-misuh, bukan karena Barca kebobolan tetapi karena kelewat nonton golnya, gara-gara sedang mengambil termos di dapur buat ngopi. Sekian lama belum terjadi gol lagi, sampai Denmas Kemplu hampir ketiduran. \"Wah itu gara-gara Henry tak main\", komentar Mas Blekok mencoba menganalisis. Bukan hanya gagal menyamakan kedudukan, justru pemain Barca, Eric Abidal, mesti keluar lapangan karena kena kartu merah. Untunglah di Liga Eropa tersebut, tidak ada pemain yang mendorong-dorong tubuh wasit atau walikota yang masuk lapangan mengejar-ngejar wasit, bila ada pemain yang terkena kartu merah. Mas Blekok sendiri kurang paham mengenai sepakbola indah, tetapi buatnya sepakbola manapun terasa indah jika tidak ada pemain yang berantem di lapangan, men-smackdown tim lawan, atau supporter turun mengeroyok wasit.

Akhirnya kerja keras pemain Barca berbuah pada injury time. Messi yang dihadang tiga pemain Chelsea, menyodorkan bola pada Andres Iniesta. Tendangan keras Iniesta tak mampu dijangkau Petr Cech. Kali ini bukan hanya Den Kendar, tapi Kang Koclok juga ikut histeris. Keduanya tanpa sadar berpelukan ala Tinky Winky dan Dipsy pada Teletubbies. Nampak di layar, Frank Lampard mengalungkan kedua tangannya ke leher seolah tak habis pikir, dan Ashley Cole membungkuk dengan lesu mungkin terbayang sirnanya kemenangan di depan mata.

Denmas Kemplu membersihkan remahan kacang dan kwaci, sementara Kang Koclok dan Den Kendar masih terlanda euphoria. Sebenarnya ada dua hal menarik, yang bisa diambil dari perjuangan tim Barca tersebut.

Pertama, tak perlu emosional berlebihan melawan wasit meski merasakan ketidakadilan, dan tetap bermain sportif meski merasa pemainnya dikartu merah tanpa kesalahan jelas. Yang kedua, tetap bersemangat meski bermain dengan hanya sepuluh pemain, dan tetap bersemangat bermain sampai akhir pertandingan. Tidak menyerah karena kalah sumberdaya, tetap semangat terus.

Nah, para pembaca Koki yang berbahagia, baik pendukung Chelsea, Barcelona, MU, atau bukanlah penggemar sepakbola, tetaplah semangat. Nuwun.

Note: Pak Sumonggo, maap, itu ilustrasi foto bukan MU atau Barcelona asli…hehe…

Panen Jamur di Kebun Sawit

Bagong Julianto, Sekayu-Sumsel

Diajeng Zevie & Kokiers.....

Satu jenis bahan makanan menyehatkan adalah jamur merang (Volvariella volvacea).

Volvariella volvacea/Jamur merang/jamur janjang/jamur K/jamur rudal.

Jamur merang memperoleh nama dari lokasi/substrat hidup-tumbuh berkembangnya yaitu di merang/jerami padi (paddy straw mushroom). Di perkebunan kelapa sawit yang punya pabrik pengolah tandan buah segar (menjadi CPO), ternyata juga dijumpai jamur merang ini. Jamur ini tumbuh berkembang di tumpukan janjang kosong, maka disebut jamur janjang. Janjang kosong adalah produk samping (by product dan bukan limbah) yang dihasilkan oleh pabrik berupa tandan tempat brodolan (biji buah sawit) menempel.

Gambaran sederhananya adalah janjang kosong ini seperti tongkol jagung setelah butiran biji jagungnya dipipil (dilepas). Lhah, kenapa gak disebut limbah (seperti sampah tongkol jagung)?. Janjang kosong ini disebar/ditabur merata di lahan sawit sebagai bahan organic substitusi pupuk. Oleh sebab kandungan nutrisi yang dimiliki janjang kosong serta perlakuan perebusan dan mikroklimat habitat yang sesuai, tumbuhlah jamur ini di lokasi aplikasi/perlakuan pemupukan janjang kosong. Warga perkebunanpun dapat berkah makanan sehat. Gratis. Asal saja mau tahu dan ligat menelisik di mana lokasi ecer tabur janjang kosong.

Jamur janjang = jamur K**th**

Jadul, saat on the job training di Padang Halaban, Rantau Prapat-Sumut saya mendapati sebutan jamur ini lebih lugas, sesuai dengan bentuk penampakannya yaitu: jamur K**th**!!. Bentuk kepala K mister P ini sebetulnya adalah tajuk/tudung badan buah jamur yang segera akan membuka. Yang paling enak adalah badan buah jamur yang masih berbentuk bulatan (hampir sebiji salak, atau sebiji pongge duren).

Jadi jamur K sebenarnya jamur yang agak terlambat dikutip/dipanen, tapi masih juga enak..... Kami (trainee berdua) mendapat tugas untuk pengawasan kutip/buru kumbang badak (Orychtes rhinoceros) di lahan replanting yang diaplikasi janjang kosong. Hama kumbang badak ini adalah resiko dari adanya tumpukan janjang kosong. Kumbang badak memakan titik tumbuh/umbut kelapa sawit.

Saat itu pekerjanya adalah anak-anak gadis tanggung yang lagi liburan sekolah. Hal ini biasa saja terjadi di lingkungan perkebunan di Sumut (pekerja/buruh harian lepas saat liburan sekolah). Kami mergoki dua pekerja lagi asyik mengutip jamur dan bukan bekerja, padahal masih belum waktu istirahat. Timbullah keisengan kami. ”Ngapain kalian, hah?”, bentak kolega (padahal sudah jelas apa yg mereka lakukan). ”Ah, bapak..”, seorang dari mereka menjawab. ”Apa itu?”, tanya saya (padahal sudah tahu). ”Ah, bapak....”, jawabnya lagi sambil menutupi seplastik jamurnya dengan tasnya. ”Apa itu? Jawab!”. ”Jamur Pak!!”, jawabnya sambil menundukkan wajah. ”Tahu kami, itu jamur!!. Jamur apa?” ”Ah, bapak...”, kali ini berlagak malu-malu mau, malu-malu kucing. ”Jawab, jamur apa?” ”Jamur kon****, pak”. ”Lhah, gitu saja malu!”, kami menikmati cara dia mengucapkan ”onderdil” itu.... ”Kan punya bapak itu...”, tiba-tiba kawannya menimpali. Lhah, kalau ini gawat..... Skor 1-1 jadinya. Kamipun ngacir......

Jamur K**th** = jamur rudal

Karena menyebutkan k**th** itu terasa sangat vulgar (sekali), maka digantilah istilahnya menjadi jamur rudal. Toh asosiasinya masih gak jauh-jauh juga dari tembak menembak dan masih juga berlandaskan bentuk spesifiknya yang memang mirip senjata peluru kendali yang ujungnya gak runcing tapi bujel mbuntek gitu...... Jadi jika anda lagi menyantap mie ayam jamur, cap cai, atau soup jamur, ingat bahwa di seputaran perkebunan dan pabrik kelapa sawit Sumut jamur merang punya nama khusus .......

Sampunnn, suwunnnnn.

(Bagong Julianto, 0408).