headlines

18 Mei 2009

Please Don't Leave Me, Pinggang & Sunat, Pilpres

19 Mei 2009

Menakar Peluang Tiga Pasangan Capres - Cawapres
Josh Chen – Global Citizen


Hello lagi Z, AsMod, KoKiers – KoKoers....

Membaca Kompas cetak hari ini (19 Mei 2009) di halaman depan dengan headline: “Kontrak Politik Harus Transparan dan Detail”, saya jadi termenung sendiri. . . .

Kenapa?


Itu yang jadi pertanyaanku. Tiga pasang capres – cawapres; mengungkapkan Visi – Misi mereka jika mereka terpilih. Mari kita lihat satu per satu:

SBY – Boediono:

  • Membentuk kabinet presidensial yang amanah, efektif dan kredibel.
  • Bekerja keras untuk rakyat, bukan untuk berpolitik sendiri-sendiri.
  • Tidak menyerahkan ekonomi kepada pasar bebas. Intervensi negara dengan aturan main yang tegas dan adil. Namun, tidak boleh terlalu jauh campur tangan karena akan mematikan sektor swasta.
  • Membangun pemerintahan yang bersih, tidak dikotori suap, memperdagangkan kekuasaan dan mencampuradukkan urusan negara dan bisnis keluarga.


JK – Wiranto:

  • Komitmen untuk bersama-sama menjaga serta membangun NKRI, membangun ekonomi kerakyatan dan berbagi kewenangan di pemerintahan.
  • Berjanji akan melindungi ekonomi rakyat. Menyejahterakan rakyat dengan adil dan makmur.
  • Menyelenggarakan pelayanan pemerintahan dengan seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
  • Membangun pemerintahan yang kuat dan tegas serta lebih cepat dan lebih baik.

Megawati – Prabowo:

  • Sepakat untuk membangun ekonomi kerakyatan Indonesia serta berkomitmen terhadap NKRI, Pancasila dan keutuhan bangsa.
  • Keberpihakan terhadap wong cilik, seperti petani, nelayan, buruh, guru dan pedagang kecil.
  • Menjalankan kemandirian di bidang ekonomi.
  • Prabowo ditugaskan menangani masalah perekonomian untuk fokus membangun ekonomi kerakyatan dan kebangkitan ekonomi rakyat.

Dari tiga pasangan di atas, hanya pasangan SBY – Boediono yang berani dengan tegas menyebut kata KREDIBEL, BERSIH, TIDAK DIKOTORI SUAP (dan tidak memperdagangkan kekuasaan dan mencampuradukkan urusan negara dan bisnis keluarga). Dua pasangan yang lain menurut saya justru aneh dan terkesan klise.

JK – Wiranto mengatakan ‘menyelenggarakan pelayanan pemerintahan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya’...laaahhh.....lagi baca teks Proklamasi kaleeee..... Dan kemudian ‘lebih cepat dan lebih baik’ bagaimana maksudnya? Tidak jelas dan mengambang serta klise lagi-lagi.

Apalagi pasangan Si Mbok berIQ tinggi (
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/05564312/tim.sukses.iq.mega.tertinggi) dan Prabowo, visi – misi yang diusung jelas bertolak belakang dengan kenyataan pada saat berkuasa dulu. Jargon dan ungkapan klise bertaburan juga di sini.

Yang saya tunggu adalah debat para capres dan cawapres ini, dan terutama saya ingin melihat debat seorang ibu yang konon katanya berIQ tinggi ini.

Dengan tidak mengecilkan pasangan selain SBY – Boediono, rasanya saya kok sedikit miring melihat kualitas mereka. Terutama dalam hal etika, sikap kesatria, kenegarawanan, legawa, kearifan, track record yang (relatif) bersih, saya berani bilang, peluang SBY – Boediono masih di atas yang lainnya.

Sejak dari kampanye pemilu legislatif, hanya Demokratlah yang berani dengan tegas dan lantang mengumandangkan pemberantasan korupsi, pemerintahan yang bersih dan kredibel. Sementara partai-partai lain, TIDAK ADA SATU KATAPUN yang keluar berkenaan masalah korupsi dan pemerintahan yang bersih.

Tulisan ini dianggap kampanye? Ya boleh saja....yang pasti sejarah mencatat bahwa semua kampanye kemarin dan penyampaian visi – misi, hanya Demokrat dan pasangan SBY – Boediono yang berani dengan lantang menyatakan perangi korupsi....yang lain? Silakan menilai sendiri.....

Terima kasih sudah membaca tulisan saya lagi. Terima kasih Z, AsMod, KoKiers – KoKoers....



Hati-hati Dengan Pinggang(mu), Hati-hati Dengan Pilihan(mu)!
Bagong Julianto, Sekayu-Sumsel


Diajeng Zevie & Kokiers

Sekedar mengingat kenangan, merajut dan berbagi. Berharap menjadi pengingat, atau sekedar bacaan ringan saja. Menghubungkan pinggang dan sunat dalam simpul pelayanan jasa rumah sakit....

Kuala Simpang, 1998

Minggu tengah tahun. Senang dan selalu bangun pagi. Ada kegiatan yang tujuannya menyehatkan dan menyegarkan badan: ’ngasih makan berpuluh-puluh unggas piaraan: bebek, entok, silangan bebek-entok, ayam, angsa. Beberapa hari lalu telah mengumpulkan solid padat/blended empat goni.

Solid padat adalah produk samping pabrik kelapa sawit berupa padatan lumer campuran tanah, air, minyak dan material lain dari tandan buah segar. Solid ini adalah bahan organik yang difungsikan sebagai pelengkap pupuk. Tujuan menggonikan solid adalah memacu tumbuhnya uret dan lain organisme yang ternyata juga menjadi santapan para unggas. Masih bersarung, pagi jam lima kurang seperempat itu saya segera ke kandang bebek. Selalu ribut menyambut pagi dan segera berebutan manakala disodori taburan uret yang kluget-kluget ratusan jumlahnya. Belasan telur berserak di segenap penjuru kandang. Memungut/mengutipi telur itu merupakan kesenangan yang gak tertuliskan.

Ok, segera angkat geser goni solid. Empat tumpukan. Mestinya saya geser yang paling atas. Inilah kesalahan saya: dalam posisi jongkok, saya coba menarik geser goni kedua dari bawah. Berat goni lebih dari 40 kg. Saya gak dalam posisi kuda-kuda, belum lagi pemanasan dan peregangan otot-otot, kemudian: kruuuuueeeekgh, salah uratkah saya?! Wuaddhuhhhhh, saya terduduk, pinggang rasanya dicucuk-cucuk jeruji sepeda. Mata berkunang-kunang. Pagi masih sepi. Angin berembus dingin. Butuh sekian detik sekian menit bagi saya untuk segera menegakkan badan dan beringsut masuk rumah lagi.

Kalteng, 2002

Kunjungan rutin ke Divisi III, topografi bergelombang hingga berbukit. Bersama assisten, berjalan menembus blok. Saya memastikan bahwa usulannya untuk membuat jalan bantu untuk evakuasi buah telah dibuat dan dipetakan sesuai ketetapan. Selalu ada koreksi. Harus rapi, apalagi biaya harus dipertanggungjawabkan. Harus ada impact yang nyata.

Naik bukit, turun bukit, menyusuri terasan, melompati tunggul, melompati parit. Jam 11.30. Siang terik. Sudah lebih 2,5 jam menembus 6 blok. Cukup. Untuk balik menuju mobil, baik melompati parit lagi daripada jalan melambung. Klueugghhkkkk. Saya gagal melompati parit yang hanya 1 meter saja lebarnya. Satu kaki terperosok. Si assisten akhirnya tambah lagi olah fisiknya siang itu: memapah saya.

Teluk Siak, 2006

Jumat sore tengah tahun. Saya geram melihat banyaknya nyamuk dan jentik-jentik di parit drainase sisi timur rumah dinas. Sisi utara parit itu telah ’njeglong, akibatnya menampung air yang seharusnya mengalir ke selatan. Di air tampungan parit di sela-sela rambatan kangkung itu bertengger ratusan nyamuk yang selalu ngganggu dan nggigiti segenap tubuh saya saat bersantai malam hari ngguntingi bakalan bonsai.

Dengan sapu lidi, saya obrak-abrik genangan air itu. Dengan sapu plastik, saya giring-alirkan air itu sejauh +/- 12 meter. Bukan pekerjaan yang secara tehnis adalah tepat benar. Saya gak peduli. Saya lebih senang efeknya yang menguras keringat sore hari itu. Lebih dari 20 menit kegiatan itu, menggiring air setengah berlari. Sabtu pagi, saya gak BAB di kamar utama tapi di ruang tengah, kali ini pengin jongkok gak duduk seperti di kamar utama. Saat ’nak bangkit berbilas datanglah rasa sakit itu: pinggang yang macam dicucuk-cucuk jeruji, lutut bagian kiri dalam rasanya tertarik uratnya.

September, Oktober dan Nopember 2006

Low back pain. Whuaallaahhh, sakit pinggang bawah ‘gitulah. Butuh waktu 8 tahun bagi saya untuk meyakini bahwa ini bukan sakit penyakit yang mudah diabaikan begitu saja. Walau ini tidak bisa lagi saya sesali, setiap ada kesempatan ngalor ngidul tentang perpinggangan, selalu ini saya sampaikan ke sejawat, kolega handai tolan.

Akhirnya saya memilih RS X, di kawasan timur Pekanbaru yang konon dimiliki oleh modal asing negeri tetangga. (Lhah, rupanya terbukti bahwa itu issue sengaja diembuskan oleh pihak tertentu yang tahu pasti apresiasi berlebih orang kita ke pengobatan negeri tetangga tersebut). Oleh pihak rumah sakit saya diharuskan ikut therapy TENS (transcutaneus electric nerve stimulation).

Seminggu 2 kali bagian tubuh belakang mulai pinggang hingga betis dialiri panas listrik kemudian dicucuk-cucuk oleh getaran ritmik supaya mengaktifkan syaraf di seputar persendian. Proses itu berlangsung 2 bulan. Tambahan satu bulan adalah peregangan tubuh secara ditarik dengan beban bertambah mulai dari 1/3 hingga 2/3 berat tubuh. Ribet dan melelahkan, tentu saja. Di samping itu saya diharuskan memakai korset baja dan dilatih senam rutin bagi pemulihan sakit penyakit pinggang bawah itu. Juga dianjurkan untuk renang. Keramahan dan rasa kekeluargaan para perawat RS X ini ‘gak henti-hentinya saya gethok tularkan setiap ada kesempatan cerita ke kolega.

Juli 2007

Masa liburan sekolah anak-anak. Beberapa waktu sebelumnya telah sepakat bersama sepengambilan (suaminya adik ipar), abang ipar dan sepengambilan abang ipar itu untuk berbarengan tetakan sunatan lima anak-anak kami. Junior saya kelas empat SD, sepupunya seorang kelas sama, dan tiga lagi sepupunya kelas enam SD.

Berempat kami adalah bapak-bapak dari lima anak laki-laki yang dari penampilannya mestinya mulai anak menjelang ABG remaja dan harus mulai ada rasa isin malu. Tapi kayaknya gak juga. Belum. Mereka masih santai saja bertelanjang bulat utuh indhal-indhil gundhal-gandhul mandi bersama dan keluar kamar mandipun berbarengan di rumah Neneknya.

Acara rutin kumpul mingguan. Gak peduli sepupu ceweknya pada curi pandang ketawa-ketiwi. Gak peduli Tante, Budhe dan Neneknya yang pada ngedumel. ”Hoii, pakai celana ’tuuu!!!”....”Aghhhh,.....” kompak pula jawaban mereka. Oleh karena saya merasa diperlakukan secara nyaman saat therapi di RS X, kawasan timur Pekanbaru tsb, maka ke situ pula kami rencanakan sunatan tetakan anak-anak kami.

Gak ada persiapan maupun acara khusus seperti saya alami saat tetakan dulu. Jaman berubah. Pandangan orang berubah. Panta rei. Segala berubah. Yang abadi adalah perubahan.

Saya dulu tetakan sunat saat kelas 1 SMP, produk Bong Supit mBogem. Prosesi tetakan diawali lek-lekan (e pada lereng) yaitu nduwe gawe/punya hajat mesti dirayakan dirame-ramekan dengan jaga malam sambil botohan/judi: gonggong, jemeh, domino, remi cap nji kia dan sebagainya. Tentu saja pakai uang. Gak ada razia. Jaman noroyono.

Lhah, pak polisi pak tentara juga ikut njagong, ikut main ikutan berjudi. Biasanya lebih dari semalam suntuk. Saat tiba jam makanpun tetap sambil pegang kartu menikmati bungkusan daun pisang gudheg Bu Prapto Keprabon. Sekarang anak-anak kami, belum lagi seusia kami dulu saat sunat, gak perlu lagi ada prosesi ini-itu. Lagi pula, kami gak ingin kegiatan sunat ini menjadi sesuatu yang ribet njlimets.

Saat mendaftar di resepsionis, bersama sepengambilan, kami diminta untuk ke kasir saat menanyakan tarif sunat. Ada dua pilihan, sunat biasa atau sunat pakai fasilitas kamar operasi. Beda tarif sekitar satu setengah juta rupiah. Pernafasan saya mulai gak teratur.

Sepengambilan saya, orang kantoran, mulai kritis tanya ini itu. Ok, akhirnya kami sepakat ikut sunat biasa saja. Sirkumsisi ini hanyalah sayatan kecil, kami gak tergiur untuk memakai fasilitas yang berlebihan. Bukan gak sayang anak dan bukan gak mau berikan yang terbaik bagi anak-anak. Kami seperti menghadapi penjual di pasar jasa yang gunakan segala daya untuk bujuk dan provokasi pembeli. Kalau pembeli butuh lima, kita harus bujuk dia supaya beli sepuluh dan yakinkan bahwa sepuluh adalah lebih hebat dari lima. Penjual gemblung, pembeli linglung. Mana mau kami?!.

Kami isi formulir, tulis ini itu, identitas, alamat, pekerjaan dan sebagainya. Tulis apa adanya. Kami digiring ke ruang UGD. Di situlah sedang bertugas dokter yang akan menyayat memotong ”sebagian perkakas” anak-anak kami. Tunggu sekian menit berlalu. Dokter sibuk, memang lagi tangani pasien laka lantas berdarah-darah.

Sesekali terlihat sang Dokter muda itu mulai membaca-baca formulir kami. Sekian menit lagi berlalu. Anak-anak, seperti biasa, sudah menghambur gak tahu ke mana. Pada akhirnya nama kami dipanggil. Basa-basi sekejap. Jelas sekali dokter ini masih muda. ”Ini begini, Pak. Untuk level bapak-bapak ini, mestinya bapak ikutan operasilah. Saran saya seperti itu. Saya tidak sanggup untuk layani sunat biasa. Ok, bagaimana kita koreksi ini ke operasi?!”. ”Apa maksudmu, Dok?!. Apa level itu? Kenapa gak sanggup?!”, cerocos sepengambilan saya, saya diam saja.

Biarlah dia saja yang menuntaskan perdebatan itu. Kami sudahi debat itu dengan nggondhok dan langsung ke Bagian Pengaduan. Sekian menit lagi kami menunggu. Akhirnya dua orang menerima kami. Penampilan blazer rapi si wanita dan jas berdasi si pria gak mengurangi ketegangan yang kami rasa. Ini itu begini begitu itu begini ini begitu dst. Ujung-ujungnya: minta maaf. Minta maaf. Minta maaf. Tawarkan lagi sunat biasa oleh dokter yang lain lagi. Lhah, terima kasih dan wasalam saja dari kami. Tiga jam berlalu dalam kesia-siaan?!. Gak juga!!. Dari sisi keperluan sunat, kami rugi waktu. Dari sisi pemahaman, kami mendapat pelajaran bahwa profesionalisme yang dibaluti kerakusan hanyalah kesia-siaan saja.

Sampun..... Suwunnn... (Bagong Julianto, 0708, SKY)


Please Don't Leave Me vs Indonesian Idol
La Rose Djayasupena – Belanda


Hoi Zev en Kokiers,

Gimana kabarnya saat detik-detik menunggu NewKoki muncul, pasti semua pada gak sabar ya? Termasuk aku juga sudah nggak sabar. Aku mau menulis mengungkapkan perasaan saat detik-detik terakhir KoKi berakhir kok sepertinya sudah terwakili oleh Kokiers dalam tulisannya. Ternyata perasaan yang dirasakan saat itu sama juga seperti yang aku rasakan, jadi lebih baik aku tidak menulis tentang perasaanku saja pikirku, di samping aku ini paling gak suka nulis yang sedih-sedih. Karena buatku yang sedih-sedih itu tidak perlu diingat, yang sedih-sedih itu biar saja menjadi bagian dari masa lalu dan aku paling tidak suka mengingatnya.
Hanya aku mau juga sih berbagi cerita sedikit disaat-saat KoKi seminggu sebelum di berangus. Seminggu penuh aku lagi suka-sukanya bahkan tergila-gila dengerin lagunya ”Pink – Please Don’t Leave Me”




Dan dari dengerin lagu itu aku kok mendapat ide untuk menulis artikel. Menulis tentang pasangan suami istri yang kalau lagi ribut pasti salah satu suka mengusir pasangannya. Padahal ketika pasangannya akan pergi baru menyesalinya, bahwa sebenernya kata-kata kita untuk mengusir pasangan ketika lagi marah, sebenernya nggak sungguh-sungguh hanya karna emosi. Aku sendiri pernah juga mengalami hal itu dan akhirnya menangis dan menyesalinya, ketika pasanganku bener-bener angkat kaki dari rumah.

Belum juga tulisanku itu selesai, baru bikin judul artikelnya aja. . eeeh. . nggak tahunya dapat kabar KoKi akan diberangus dan aku makin tambah jadi gila aja dengerin lagunya ”Pink – Please Don’t Leave Me” aku puter keras-keras lagu itu dan aku ikut-ikut menyanyikan lagu itu keras-keras sambil mukaku bercucuran penuh airmata. . hiks. . hiks. . hiks. . sambil memandangi KoKi dan membaca komentar-komentar sampai detik penghabisan. . . Yaaa. . sambil nangis diiringin lagunya Pink itu.

Pokok saat itu hatiku hancur dan menderita sekali deh ditambah kesedihanku diiringi lagunya ”Pink – Please Don’t Leave Me” makin menjadi-jadi aja tangisan kesedihanku saat itu. Sampai aku yang tadinya mau ke Amsterdam meliput hari ulang tahun Ratu Belanda nggak jadi pergi karena airmata ini nggak mau kompromi dan pantatku kok berat banget nggak bisa diangkat untuk pergi meninggalkan computerku. . hiks.

Dan berita menggembirakan pun datang dari Z walau kita kumpul sementara di gubuk derita (duuh dangdut banget) tetapi kita semua tetap bahagia. Seperti kata Alexa bahwa KoKi lebih banyak didukung cewek-cewek badung, termasuk moderatornya juga badung dan berjiwa baja (kek aku) makin ditindas makin berontak, makin menjadi-jadi. . wakakaka…ke depannya mudah-mudahan kita bisa mengahadapi dan mudah-mudah tidak ada masalah deh. Namanya juga banyak dhemit yang mungkin tidak senang dengan berdirinya NewKoKi dan ingin berbuat atau mencari celah untuk menjatuhkan NewKoKi semoga kita bisa menghadapinya bersama-sama. Mungkin ada baiknya kita harus berhati-hati menulis artikel, kalau masih ada KolomSeks. . Yaa. . jangan terlalu vulgar gitu, jangan terlalu buka-bukaan. . hahaha. . . tetap masih pake baju gitu lhooo…cuman cerita diraba-raba aja begitsu. . hihihi....


Selama menunggu NewKoKi yang belum jadi, untuk mencari hiburan aku klak-klik di YouTube dan aku mendapatkan hiburan, sampai aku ngakak-ngakak ketawa lihat aja di bawah ini KoKiers pasti terhibur.



Aku memang paling suka acara Idol saat audisi karna itu hiburan banget. Kalau sudah terpilih yang bagus-bagus aku malah nggak tertarik untuk menontonnya.

Groetjes,

L. R. D

Komentar :

ada 42 komentar ke “Please Don't Leave Me, Pinggang & Sunat, Pilpres”
Anonim mengatakan...
pada hari 

whoa .... udah ditungguin dari tadi .....
baca dulu ah .....

*silent reader yg kadang2 ninggalin koko

Unknown mengatakan...
pada hari 

kedua...sepi deh

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

absen dulu ach, hahaha, lumayan ketiga ?

AnakD3s4 mengatakan...
pada hari 

ketiga?

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Ikutan absen dulu....

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

LR, iyee sama deh, gw juga lagi seneng lagu si PINK tuuh, cuman gw belum pernah sih ngusir pacar dari rumah, hehehehe.....seru juga tulisan loe, ngebayangin dengerin lagu si PINK sambil ngikutin KOKO terakhir di rumah lama, sambil NANGIS, huwa huwa huwa, gilee juga loe, yaak, hahahaha...(gw yang baca jadi bukan sedih malah ngakak deh).
Iya LR yang sedih 2 mah gak usah diinget , kitee nggakak aja adeh yaa...( pan katanya idup dah suseh jangan dibuat sedih lagi deh ).

Yihaaaa
HIDUP KOKI

Alexa mengatakan...
pada hari 

Ke lima:
@JC: sip deh...yang penting gak korup yak

@oom bagong: setahun berlalu, perkakas bocah2 dah disunat tho,

@LRD: huahaha...audisinya lucu deh; jadi LRD mau ganti profesi..bukan penulis esek2 tapi jadi penulis humor..boleh juga

AnakD3s4 mengatakan...
pada hari 

Suhu JC memang kritis! Setuju banget bhw SBY-Boediono memang nampak lebih kredibel. Setidaknya kita bisa melihat bhw SUDAH TERJADI kemajuan di berbagai bidang dlm pemerintahan SBY walaupun skala-nya masih kecil. Kredibilitas RI dlm bidang pemberantasan korupsi & penegakan HAM juga meningkat di mata dunia internasional. Bukan rahasia lagi bhw sebagian kebijakan SBY yg berani & penuh terobosan acap kali dijegal kroni2 "alm.Sang Prabu" yg bertebaran di mana2.
Sepakat dgn Suhu JC, pasangan SBY-Boediono masih jauh lebih baik dibanding kedua pasangan lainnya.

LRD >> tenang saja, tulisan2 Anda banyak penggemarnya kok. Yang gak suka kan punya pilihan untuk gak baca & gak komentar toh? Kami tunggu ya produksi terbarunya :-)

Unknown mengatakan...
pada hari 

Mas JC : Sepertinya memang SBY-Budiono bakal menang. Yang penting sih nggak ada korupsi lagi deh...


La Rose : kalo aku dengerin laginya Imogen Heap 'Speeding Cars' ama Patrick Park ' Life is a Song' berulang-ulang pas berakhirnya KOKI di Kom**** Dan sekarang sering ngeliat audisinya Britain Got Talent di Utube hehehehehe....

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

JC, kalau buat aku semua jelek, wuakakaka, tapi tetep musti milih yang jelek itu, yo wis besok pilih salah satu dari yang jelek2 itu deh, wuakaka ( kaya gw cakep aja yaa).

Pak Bagong, wah getu thoo RS nya, wuakakak, kasih pilihan terus kok gak boleh milih , tobat tobat deh.

kita mengatakan...
pada hari 

@JC: sebenarnya yang paling seru baca komentar2x para oportunis; yg sampe skrg masih memikirkan strategi utk tetap ikut "main". Diluar model "pengkultusan" berlebihan; selain PD; PDIP dan Gerindra pun pantas dikasi jempol dalam hal kekompakan. Coba liat yang lain; nggak sanggup membayangkan ada Ketua Partai yang bertingkah seperti anak kecil yang nggak dikasi permen loli hanya karena calon wapres-nya ditolak. Belum lagi si bekas Ketua MPR yang terus terusan protes karena merasa dilangkahi SBY.

@La Rose: hehehehe, aku juga suka iseng buka youtube khusus utk cari hiburan begitu. Bukan cuman Indonesian Idol; American Idol pun sangat menghibur.

Natya mengatakan...
pada hari 

absen, abseeeeen
ce ye ... i miss u .... ahiak!

Anonim mengatakan...
pada hari 

JC, pandai mbak Mega dia pilih wakilnya kaum orba supaya ketahuan berapa harta yg sudah di garong. Sekarang terdaftar di KPK 1,7 T harta si Prabowo.
Pada pemilihan berikut2nya kita harap jadi cawapres si Tutut biar tahu berapa kekayaan si Tutut.
Menantu pak Orba saja sudah seperti itu, pingin tahu berapa uang yg di garong sama si anak.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Dari tigacapres diatas hanya SBY punya kekayaan yg terdikit. Tapi tidak mau ngembek sama yg punya banyak uang.

Just mengatakan...
pada hari 

SBY - Boediono Yes !!!
Kalo ini beneran kampanye :)

- Just -

luien mengatakan...
pada hari 

absen ke 15 ngga apa dech....

Oom JC : Saya setuju dengan pemerintahan yang bersih, tidak dikotori suap dan korupsi

Oom Bagong : Korset baja nya bisa bikin perut langsing singset ngga...( hehehhe )

LRD : hal yang berbau sedih emang ngga perlu di inget terus, untung bentar lagi kita dapat rumah baru jadi yang lalu biarlah berlalu kita berharap aja semoga tidak terulang lagi ( amir amir dech.., hehehhe )

IWAN SATYANEGARA KAMAH mengatakan...
pada hari 

Artikel LRD kok gak porno sih? Waktu dirumah orang berani begitu, kenapa di rumah sendiri gak berani?

Wah, sebelum milih SBY, tanya dulu ah sama orang korban Lapindo. Siapa tahu mereka bisa kasih masukan bagus.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Ikutan absen,
yah... padahal udah nungguin dari pagi, eh lha koq pas mkn siang koneksi internetnya error...
Jadi ketinggalan deh, kalo sore begini ya udah ketinggalan balapannya...
Hihihi...

Anonim mengatakan...
pada hari 

>> JC, setubuh..!!! Eh setuju!!!!
Walaupun saya "kaum putih", tapi berharap pilpres kali ini masih dimenangkan SBY, ya yg namanya perubahan itu kan gak bisa hanya 5th, mudah2an saja....

>> LRD, pdhl yg ditunggu2 artikel "nyerempet" nya itu lho...

"Ocha"

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

>> Alexa: tengkyuuuu

>> AnakD3s4: suwun, suwun, dibandingkan 2 pasangan lain ya emang SBY - Boediono masih jauh lebih mending...

>> Shila: suwun yaaaa mampir lagi....

>> Meong: huuussss....kok elek tho....

>> Kita: wuih....dalem sekaleeee komen dikau...hahaha....

>> 2 Anonim & Just: hehehe...terima kasih sudah mampir yaaa....

>> Luien: siiiippp tenan dah....xie-xie....

>> Ocha: yeesss....ikutan khan pilpres kali ini....bagus, bagus....tengkyu dah mampir ya....

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

ISK, LRD gak brani porno lagi, abis banyak yang parno sih, hahahaha.....(takut KOKI nya jadi korban yaa)

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

D, hmmm....bingung mo komen apa hihi..jadi cuma tiga pasangan itu yg mo maju di pilpres bulan juli??

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

Pak Bagong, wah dah gede2 amat yah disunatnya?
kalo ditempat kami kelas 1 atau 2 SD dah disunat, malu kalo dah gede hihi...

Mbak LRD, sama, aku juga demen audisi american Idol, seruu lucuuu sampe ngakak2 liatnya, tapi kalo dah maju ke hollywood dah gak rame lagi, adanya serius.
Duh minggu ini final AI niy!

Anonim mengatakan...
pada hari 

Walentina ikutan nyanyi:
@JC: Ada apa tho kalian ini pada ribut-ribut milih presiden. Kita kan udah punya mamak presiden. Cakepan puinya kita lageeehhh.
Hehehehee......Daripada pesimis menunggu datangnya ratu adil yang entah datang entah tidak, satu-satunya alternatif memang memilih pakai sistem eliminasi "siapa nyang paling dikit nilai minusnya" (kok kayak pemilihan idols yak).
Setelah dieliminir......ndak perlu jadi pemilih cerdas, anak kecil juga tahu tuh siapa yang mesti dipilih. Kecuali kalo pemilihnya memilih jadi pemilih yang cari selamat (walaupun akhirnya ndak selamat), ketimbang jadi pemilih cerdas.
Tapi don't worry, dalam kancah politik akhirnya seleksi alam juga akan berbicara. Saya masih ingat yang pernah dikatakan Juwono Sudharsono beberapa tahun lampau, "pada akhirnya buah yang busuk akan jatuh sendiri dari pohonnya".

@Bagong J en @LRD: Saya mengucek-ucek mata dengan rasa terperanjat teramat sangat membaca artikel anda berdua:
Wah, panjenengan berdua udah tukaran profesi rupanya.
Mas Bagong-nya bicara esek-esek (daerah tetangga seputar pinggang dan perkakas nyang disunat). Sementara LRD bicara soal perlindungan kepada makhluk organisme ber-sel banyak., yaitu jangan buka-bukaan (dugaan saya, mungkin biar ndak terkontaminasi mikroba berbahaya), pake baju (mungkin biar ndak masuk angin), en cukup raba-raba saja (maksudnya biar sel-nya ndak tambah banyak).

Dari aku nyang tidak rela kalo cuma diraba-raba saja,
Walentina Waluyanti

Anonim mengatakan...
pada hari 

Kok Jelek semua yee Mbakuh..wakaka apa gak ada yg sejelek kita2 lagi ye? ..huahuaa..

Ceu LR..wachh kapan nech nulis yg mantef2 lagi..qiqiqi

Mas Bagong..yuka hadirrr...!!!


With EmberPecah

Anonim mengatakan...
pada hari 

Om JC, aku masih bingung mo pilh yang mana, habis gak ada yang sesuai seleraku sih, (kok kek cari pacar yah).

ESG

Anonim mengatakan...
pada hari 

LRD ternyata mentalnya sekelas ayam sayur ya, begitu KoKi dibabat ama Kom*** LRD langsung ikutan tiarap, skrng mutu tulisannya garing abis ga ada rasa. Apakah nyali LRD cuman segitu aja..???

Silent Reader Cerdas

farvel mengatakan...
pada hari 

Hmmmm...JC->kok aq msh blom percaya yah sm semua kandidatnya..tp yg jelas aq setuju dgn pemerintahan bebas korup.
Mbak La Rose->wakaka aq and suami jg sering lihat2 video2 funny di mas yutub,asli bikin fresh..apalagi american idol..
salam farvel

Chiko mengatakan...
pada hari 

@JC: semoga yg menang adalah yg terbaik dari yg terburuk :P
@Bagong: mungkin dokternya liat anak2xnya bapak udah gede..dia takut pas motong udah 'alot' hehehe
@LR: hihihi..videonya kocak bener

Anonim mengatakan...
pada hari 

JC: Sudah diduga, Buto akan nulis ttg pilpres :) Kok ngga ada kandidat yg ngomong soal jaminan kesehatan seh?

Mas Bagong: Susah memang kalo profesionalitas dokter tabrakan sama RS. Lagi lagi masalah kesehatan di Indo sudah seperti benang kusut.

bu La Rose: Sama sama tunggu new KoKi :)

Salam hangat dari Tokyo,
Piper

ariana mengatakan...
pada hari 

JC, Pak Bagong, La Rose : Thanks buat artikelnya...

ariana mengatakan...
pada hari 

JC : sudah terdaftar sebagai calon pemilih pilpres ?. Kalau belum, diperpanjang sampai akhir bulan ini.

Pak Bagong : oh ternyata komersil juga yaa rumah sakitnya...

La Rose : iya, aku juga nggak sabar tunggu New KoKi.

Salam hangat untuk semuanya.

IWAN SATYANEGARA KAMAH mengatakan...
pada hari 

Dewi Meong, memang LaRose orang penakut? Masak sih dia gak berani menulis seperti kata hatinya? Vulgar, terbuka dan telanjang. Tak perlu ada yang ditakuti dalam menulis. Kebebasan berekspresi adalah hal paling utama, selama tulisan itu tidak menghina orang lain.

Gak salah tuh, Boediono wakilnya? Seharusnya SBY yg jadi wakil, karena dia tak tahu apa-apa tentang ekonomi, meski dapat HC dari IPB. Hutang Indonesia bertambah 80 triliun selama pemerintahannya, terbesar sejak 1945 dan berhasil memindahkan orang Lapindo ke tempat terbuka beratap langit. Nggak selera semuanya... Rindu Soeharto... Meskipun banyak cacatnya.

IWAN SATYANEGARA KAMAH mengatakan...
pada hari 

Mau tanya sama teman-teman, Google Jalinan Teman itu apa sih? Coba lihat di bagian bawah. Apakah yang tidak ikut jalinan itu, berarti bukan anggota komunitas ini? Mohon pencerahannya...

Anonim mengatakan...
pada hari 

Soal kesehatan didak penting dalam programa ke Presidenan. Toh sudah ada PONARI.

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

saya scr terbuka menyatakan bulat (bukan lonjong or persegi!) klo saya akan memilih SBY&BUDIYONO...kacau deh klo Wiranto or Prabowo jadi WaPres..sudah lupakah kita dgn who they are/were? I sure have not...

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

LRDe: are you Ok? aku bolak balik artikelmu, ko engga mainan esek eseknya? sembunyiin dimanakah? jangan dikekep buat sendiri aja dong! :)

silent reader aktif - USA mengatakan...
pada hari 

*kang JC: dari ketiga pasangan capres-cawapres ini, saya prihatin dengan pasangan nomor tiga: Mega-Bowo. Track record keduanya saya nilai buruk. Mega, kita semua tahu bagaimana kualitas dia saat menjadi presiden dulu. Bowo? C'mon... dia dalang lenyapnya beberapa orang dan kerusuhan Mei 1998, dan kabur ke luar negeri. Sekarang balik kandang mencalonkan diri jadi presiden seolah-olah tidak punya masalah apapun di masa lalu. Mudah-mudahan rakyat tidak terkena amnesia parah dengan lupa begitu saja terhadap sepak terjangnya. Mau jadi apa negara ini kalau pemimpinnya tukang ngilangin orang seperti itu? Kalo ngilangin panci masih bisa beli, lha kalo orang yang ilang mo beli dimana gantinya?

Sirpa mengatakan...
pada hari 

Ikut ngabsen yaaaa ...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

ISK, LRD gak penakut, cuman tau diri aja, wuakaka, mang kenyataan masih banyak yang parno mau diapain sih...( diilangin pake setip bisa gak yaak), wuakaka. Raba2an sih gw juga suka, enak kok, apalagi ngerabu dollar and euro, wuakaka, baunya haruuum.( kok jadi ngeraba dollar yaa, wuakaka)

IWAN SATYANEGARA KAMAH mengatakan...
pada hari 

Setidaknya dimata saya LRD adalah seorang penulis produktif, kemampuan dia tidak hanya menulis di koko saja.

Burung Pipit mengatakan...
pada hari 

Bang Iwan, saya juga sempat tanya di chat blog beberapa waktu yang lalu soal Jalinan Teman di bawah ini dan responnya beragam. Sampai saya berasumsi jangan-jangan ini tempat pendaftaran ulang anggota untuk new KoKi...

Posting Komentar

 

Bilik Gemuruh (Chatroom)

Pelajaran SMP

Kokiers

HEADLINE NEWS
pengunjung sejak 29 April 09

Greeting