headlines

13 Mei 2009

DHEMITZ CONFERENCE

( Plux - Jakarta )

Dear Zev,

Seperti biasa, bukan membantu meringankan bebanmu, ini aku ada artikel oblok - oblok. Kalau bisa di sisipin lagu Esok Kan Masih Ada - Utha Likumahua ya. Coba dengerin syairnya, pas banget buat Jeng Non :-)








Esok Kan Masih Ada - Utha Likumahuwa


Disclaimer :

Kembali dikumandangkan, sesuai aturan perundangan yang berlaku, sudilah kiranya para penghuni sekalian memaklumi tulisan ini. Bukannya lagi hepi atau lagi pegimana, maksudnya sih hanya untuk bercanda belaka. Akan tetapi, jikalau ada handai taulan yang berkata ”Asem.....” sambil mengerutkan jidatnya itu ada dua sebab : Belum mandi, jadi kecut (solusinya segera mandi dulu biar asemnya hilang) atau lagi makan tom yam kekecutan (yang ini solusinya lebih sederhana, minum teh tawar kental sebanyak 7 galon, dijamin asemnya hilang berganti dengan pahit). Jika dhemit sudah tidak nongol tetapi ada suara krompyang, coba tanya ke Yuka, biasanya ember selalu dia bawa, jadi siapa tahu embernya jatuh. Nah yang ini untuk dhemitwan dan dhemitwati, terima kasih yang sebesar – besarnya, kehadiran anda menjadi inspirasi saya selain tentu saja dalangwati Nyi Dch. Peace ya... sesama dhemit dilarang saling mencibir... hehehe


Sudah berhari – hari tetua kawasan tidak kelihatan, selain capek dengan urusan bangun membangun rumah, tetua juga mesti mondar – mandir kesana kemari. Maklum banyak sekali urusan yang harus ditangani langsung oleh tetua. Maunya sih tetua bagi – bagi tugas, tapi ya gimana mau baginya ya?

Setelah konsultasi sana sini tibalah waktu bagi tetua untuk mengumumkan hari baik peresmian kawasan baru. Maka dikumpulkanlah para penghuni yang setiap hari rajin menunggu keluarnya tetua. Bahkan ada yang sampai berkata : “Biar Cuma satu menitttttt aja aku sudah puas kok asal tetua mau memperlihatkan raut wajahnya, belum mandi juga ndak papa, suer...”

Nah setelah berkumpul, maka tetua pun membeberkan rencananya. “Para penghuni dan dhemit sekalian. Dengan ini saya umumkan, kalau Tuhan mengijinkan, kita semua bisa menempati kawasan baru pada hari Rabu Kliwon, yah kenapa Rabu Kliwon, kok tidak Pon, Wage atau Legi, ya karena tanggal tersebut jatuhnya pas di hari pasaran Kliwon,” demikian penjelasan tetua.

“Tetua, dhemit juga di undang?” tanya salah satu penghuni

Iya gak apa - apa kalau dhemit mau bergabung asal bersedia menanggalkan jubah dhemitnya yang tak tembus pandang, why not? Kawasan baru terbuka bagi semuanya,” balas tetua

“Lha nanti kalau dhemit bikin ulah pegimana tetua?” tanya yang lainnya

“Halah, begini dengerin ya, aku sudah menemukan mantra penolak dhemit, coba lafalkan tiga kali kalau bertemu dengan dhemit, di jamin ces pleng : dhemit ora dhulit, setan ora doyan (dhemit nggak nyolek, setan gak suka),” dan tetua pun melafalkan dengan khusyuknya.

Berbagai pertanyaan pun dilontarkan kepada tetua, seperti : Apakah di kawasan yang baru nantinya bisa ngundang sinden Yu Entub nggak? apakah ada kotak cat seperti di kawasan penampungan nggak? Pokoknya macam – macam pertanyaan yang dijawab tetua dengan senyum manisnya yang membuat sebagian penghuni klepek klepek.

Langsung saja semua penghuni manggut – manggut, dan berita ini pun tersebar ke seantero kawasan penampungan. Bahkan teman tetua yang doyan opor tumis pun datang langsung memberikan ucapan selamat kepada tetua.

“Selamat ya tetua, semoga cepat jadi rumah barunya supaya saya bisa lebih gayeng nantinya, sekarang ini saya cuman mampir aja lho ya, jadi jangan minta saya nongkrong di sini lebih lama, bukan karena apa, tapi emang hatjing... hatjing, nah ini buktinya,” katanya sambil menutup hidungnya dengan sapu tangan kumel. ‘Duh sebenernya nih lebih enak di beranda atau rumahnya Jeng Ana,’ batinnya.

Mungkin di kawasan sementara ini banyak debu, jadi selama ini dia lebih suka berada di luar sana, habis alergi sih, gak level nkali. Jadi ya harap maklum. Begitu selesai ngomong, dia baru sadar ternyata dia hanya sendirian disana. Semua penghuni sudah pergi. Oh nasib...

Dan seperti biasa, aktivitas di kawasan penampungan pun kembali hiruk pikuk seperti biasanya, dimulai dari lomba menanam pohon bayam, masak – memasak, sampai bermain engklek ala kawasan.

Bagaimana dengan aktivitas para dhemit? O... rupanya mereka tak mau kalah dengan partai politik yang mengadakan Rapimnasus, para dhemit menggelar Radarsus alias Rapat Darurat Khusus mempertimbangkan tawaran tetua, istilah kerennya ‘Dhemitz Conference’.

“Wahai para dhemitwan dan dhemitwati yang budiman dan budiwati, ayo siapa yang rela bergabung dengan tetua? Konsekuensinya kalian harus menanggalkan jubah kalian masing-masing untuk disumbangkan kepada yang memerlukan,” demikian tanya sesepuh dhemit.


“Lha nanti kalau jubah saya tanggalkan, saya gak bisa mengusili para penghuni lagi dong?” tanya dhemitwan yang masa percobaannya per-dhemitan-nya belum habis. Oya, dhemit yang satu ini terkenal dengan julukan dhemit klontang, karena suka menggoda penghuni yang berada di ruangan kotak cat alias bilik gemuruh.

Waduh, berarti saya gak bisa menginthil lagi dong, bakal ketauhan nih,” kata dhemit yang punya julukan dhemit kinthil karena memang hobby nya nginthil alias buntutin penghuni.

“Ya, kalau mau bergabung ya sudah tidak boleh usil lagi, tapi kalau memang gak mau bergabung ya ndak papa, nanti kalau penghuni pada baca mantra ya paling – paling hidung mu jadi gosong, atau paling tidak pantat jadi tepos” jawab sesepuh dhemit.

Konferensi dhemit kali ini juga membahas tentang ketakutan para dhemit akan mantra ampuh pengusir dhemit yang baru di temukan tetapi belum dikuasai oleh penghuni kawasan sementara ini, yaitu : “Jopa japu pinjal tumane asu, semprong bolong - buntu alu, ati - ati kowe nek mlaku, nek ra ati – ati iso kesandung watu.” (Jopa japu pinjal kutunya anjing, semprong berlobang - alu tertutup, hati - hati kalau kamu jalan, kalau gak hati – hati bisa tersandung batu)

Sebenarnya bukan salah dhemit jika suka usil di kawasan penampungan sementara. Mereka datang karena melihat kesibukan di kawasan penampungan sangat menyenangkan apalagi setelah mengetahui bahwa pemiliknya bernama Momodi, pas kan? Jadi dhemit pun betah berada disini, bahkan ada yang sampai berhari hari gak mau pulang saking senangnya.

Ya sutralah, namanya juga dhemit, mau diapakan lagi? Kenapa namanya dhemit? mungkin dulu sewaktu tinggal di rumah kediaman Jeng Ana (bukan berarti dhemit yang datang kesini berasal dari rumahnya Jeng Ana ya... ini hanya sebuah contoh), mereka merasa adhem trus mereka bilang begini : Hi... Adem... amit amit.... nah jadilah panggilannya dhemit. Makanya kalo tinggal di rumah ber AC harus berhati - hati kalo tidak mau seperti hi..... (Amit – amit jabang dhemit, maaf ya...)

Heboh dalam konferensi ini menghasilkan satu keputusan. Seperti apa keputusannya? Yah nanti sajalah kita lihat sama – sama kalau rumah baru sudah jadi ya. Bocoran sih sudah ditangan, karena kepentingan koalisi partai dhemit, maka tak boleh di umumkan dulu.


***

Sementara dhemit sedang berkonferensi, tak jauh dari sana tetua sedang termenung, diam tanpa sepatah kata pun. Pandangan matanya pun kosong, entah apa yang dipikirkannya. Tiba – tiba datanglah seorang penghuni yang dengan genjreng – genjreng menyanyikan lagunya Utha Likumahua, mencoba untuk menghibur :

Wajahmu ku pandang dengan gemas

Mengapa air mata slalu ada dipipimu

Hai nona manis biarkanlah bumi berputar

Menurut kehendak yang kuasa...

Apalah artinya sebuah derita Bila kau yakin itu pasti akan berlalu Hai nona manis biarkanlah bumi berputar Menurut kehendak yang kuasa

Tuhan pun tau hidup ini sangat berat Tapi takdir pun tak mungkin slalu sama Coba-coba lah tinggalkan sejenak anganmu Esok kan masih ada .. esok kan masih ada

Sepertinya penghuni yang satu ini mengira tetua sedang melamunkan masa lalunya, sehingga dia memilih lagu ini untuk dinyanyikan. Apalagi syairnya cocok ya sudah dengan pede nya dia mencoba menghibur tetua.

Sayang disayang lagu tadi bukannya membuat tetua tersenyum malahan membuat tetua miris, teringat akan perjuangannya dulu.

Duh kamu gak tau sih apa yang ada dipikiranku,” demikian kata tetua pada akhirnya.

Bagi tetua hidup bersama penghuni kawasan lebih nyaman, bisa bergaul dengan penghuni daripada tinggal di kediaman Jeng Ana yang tertawa pun harus dihitung ihik - ihik nya, gak boleh lebih dari 3 kali, kalau lebih kena denda. Belum lagi kalau mau noleh, harus sesuai dengan peraturan ‘pacek gulu’ yaitu nolehnya harus dalam kelipatan 10 derajat, gak boleh langsung noleh.

Lha kalau tetua gak kasih tau ya apa aku mengerti?” balas yang nanya

“Jangan – jangan tetua rindu masa lalu ya? atau tetua menyesal sudah tidak jadi ningrat lagi?”


“Bukan, ngapain?, emangnya gue pikirin?” balas tetua sewot

Oh jadi tetua kangen sama bapaknya Jeng Ana? Atau tetua kangen ya sama Bandot Tua seperti beberapa penghuni lainnya? Atau jangan - jangan tetua kangen sama teman tetua yang suka opor tumis yang suka menghias dinding beranda bapaknya Jeng Ana?” tanyanya lagi

“Bukan, bukan itu maksudku. Duh... aku beneran kangen... berat nih,” tetua sudah hampir saja mewek dengan anggunnya. (Bayangin, mewek aja bisa anggun, apalagi kalo senyum ya? Bakalan nyesel tuh bapaknya Jeng Ana, lihat saja nanti).

“Duh tetua, kalau kangen ya mbok bilang - bilang dong, nanti aku kasih tau yang dikangeni biar datang kesini,” penghuni yang satu ini memang terkenal gigih untuk urusan korek mengorek.

“Bukan itu, aku itu nggak kangen sama orang,” tetua berkata sambil matanya sedikit melotot saking keselnya

Oalah lhadhalah biyung biyung... jadinya kangen apa toh, lha namanya kangen kan ya sama orang tho ya. seperti ini contohnya saya lagi kangen dan rindu setengah mati sama mbakyu yang jual jamu gendhongan itu. Biasanya dia nyanyikan lagu kaya sinden Yu Entub. Jadi kangennya apa tho?” tanyanya lagi sambil alisnya mengkerut karena bingung.

“Hiks, aku tuh kangen sama bakso yang dulu sering aku makan disana, hiks,” akhirnya tetua bersedia menceritakan apa sebenarnya yang membuat hatinya galau dengan suara lirih
.

Dahulu sewaktu masih tinggal di kawasan lama, tetua suka makan bakso di gang sebelah rumah bapaknya Jeng Ana. Setiap tetua makan bakso disana, selalu saja dapat bonus tambahan penthol bakso 1 buah. Seharusnya satu mangkok cuman isi 6 nah kalau tetua yang beli, petholnya ada 7.
“Ini buat Jeng Non, petholnya saya tambahin satu,” kata penjual baksonya sambil memamerkan giginya.

Lho kenapa 7 bang?” tanya tetua

“Lha iya, jumlah hari kan ada 7, jadi buat Jeng Non, saya genepin jadi 7, biar Jeng Non tiap hari inget makan bakso disini,” papar penjual bakso yang memanggil tetua dengan sebutan Jeng Non.


Bukan hanya penjual bakso saja yang suka kasih bonus, penjual wedang ronde pun ikut – ikutan memberikan bonus penthol ronde dan memanggil dengan sebutan Jeng Non juga.

Nah pagi tadi setelah mengumumkan kepada para penghuni tentang rencana pembukaan kawasan baru, tetua di kabari oleh salah satu dayang bapaknya Jeng Ana kalau ada cerita lucu. Begini nih ceritanya, sewaktu Jeng Ana beli bakso, Jeng Ana minta bonus sama penjualnya.

Rupanya abang penjual baksonya kesel setengah mati sama Jeng Ana, gara – gara Jeng Ana, sudah berhari – hari Jeng Non tidak datang kesana.

Alih – alih memberikan bonus penthol, sengaja abang penjual bakso ini menambahkan garam 3 sendok makan dan 3 sendok makan cabe, terang aja begitu Jeng Ana mulai menyeruput kuahnya langsung girab - girab gak karuan. Dan tak lama kemudian bibirnya Jeng Ana jadi ‘njedir’ alias memble.

O... jadi kangennya tetua karena bakso tho. “Oalah, tetua, ya mbok wis nanti aku bawakan, mau bakso bulat, kotak atau trapesium nanti aku bawain ya.. ya.. ya.., tapi bukan kangen sama penjualnya kan? ” dan sambil noleh ke belakang dia berteriak memanggil juru masak yang biasa membuat bakso dengan campuran bunga sakura : “Oi... Suika..... mana baksonya?????”

PS : Jeng Non, jangan kangen lagi ya. kalau mau yuk makan bakso di Tanjung Duren, ada yang enak lho... hmmmm yummy... Mau? (Kalo yang ini beneran enaknya, suer....)


Regards, Plux

Komentar :

ada 37 komentar ke “DHEMITZ CONFERENCE”
Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Abseeeennnn.....

Sirpa mengatakan...
pada hari 

Hadiiir

P@sP4mPr3s mengatakan...
pada hari 

absen

des mengatakan...
pada hari 

turut la

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Suhu Plux (hooorrreee gelarku berpindah akhirnya), beneran cocok dadi tukang khua mia kowe....HAHAHAHAHAAHAHAHAHA....wis berapa abad ora krungu iki:

“Jopa japu pinjal tumane asu, semprong bolong - buntu alu, ati - ati kowe nek mlaku, nek ra ati – ati iso kesandung watu.” (ta'tambahi: lan dibrakot asu...hihihi)

Juga yang ini, sudah berapa lama gak denger:
"dhemit ora dhulit, setan ora doyan"

Wis cocok tenan dadi suhu tukang usir dhemit kowe....hahahaha.....

Sirpa mengatakan...
pada hari 

Dhemitz Conference / Kopdar :
Nanti yg hadir Genderuwo, Satan, Tuyul, Kuntilanak, Suanggi, Parakang , Nenek Gombel, Si Manis Jembatan Ancol, Zombie, Drakula.... hahahahha...

Unknown mengatakan...
pada hari 

Plux, jgn makan bubur makan bakso aja. Itu jampi2 demit ntar malam dipraktekin biar demit wes ewes bablas kabeh.
Sirpa, tambahan ada lagi suster ngensot sama Buto hehehe ( psssst Buto itu demit bukan ? )

luien mengatakan...
pada hari 

ngikut ah......
episod ke 2 yang bagus, ku tunggu episod ke 3 nya

Ininnawa mengatakan...
pada hari 

wah....
aku pengin bakso belah ketupat.
kalau tidak ada.....
yang belah duren juga ngga apa-apa.

AnakD3s4 mengatakan...
pada hari 

Waktu meliput Dhemitz Conference, Plux hadir sbg apa ya? Dhemit berku-Plux (dhemit pake pake kupluk?) atau minjem Jubah Gaib Harry Potter?
Tarik Kang! Ditunggu episode berikutnya...

Sirpa mengatakan...
pada hari 

FLUX : Aku numpang menyisipkan Syair lagunya ya ... thx

" ESOK KAN MASIH ADA " Dinyanyikan oleh Utha Likumahua

Ciptaan : Dodo Zakaria


Wajahmu ku pandang dengan gemas
Mengapa air mata s'lalu ada di pipimu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa


Apakah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti akan berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa

REFF:

Tuhanpun tahu hidup ini sangat berat
Tapi takdirpun tak mungkin s'lalu sama
Coba-cobalah tinggalkan sejenak anganmu
Esokkan masih ada...hu uh uh,esokkan masih ada


KEMBALI KE REFF

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Plux , wah lagi ngerayu Jeng Non yeeee, aye ikutan donk makan bakso nya,aye janji deh duduk di pojokan aja , gak bakal ngganggu kok , nyang penting ikutan makan bakso....

Yihaaa

Anonim mengatakan...
pada hari 

Plux, berapa biji bakso yg kamu miliki? hihihi...


Salam ember pecah

lembayung mengatakan...
pada hari 

Aku mau opor kumis...hihihihi... kok baca opor kumis, aku ingetnya sama kaum oportunis ya? Gilaaaaa..... Mas Pelukkkk gilaaaa...... ROCKK!!!

Caridaki mengatakan...
pada hari 

Dhemits Conference.....si Freddy di undang ga yah...itu Freddy yg kukunya panjang digerusin ke kaca dan muka nya yg elek

Anonim mengatakan...
pada hari 

heheheehhe lucuuuuuuuu.
nambah satu lagi dalangnya koki.
wati.

Jejen mengatakan...
pada hari 

Hahahaha Pluxxxx asyik banget lanjutt man!!

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Hebat daya imaginasi Plux. Thanks.

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

hehehe...mau dunkz Om diajak makan bakso di TD

ariana mengatakan...
pada hari 

Bakso yang di Makaliwe juga enggak kalah yummmmmy nya lho....

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

kalau dhemit converence di tanah kusir or menteng pulo? hiks...jadi teringat tukang mie ayam depan mantan kantor dulu :( inget mie ayamnya deh bukan tukang'e :)

Muti mengatakan...
pada hari 

Plux, mau nyaingin NyiDch Ya? he..he..he.. pandai n apik sekali mengelola artiklenya Euy! :) Seharusnya kitaTuh, Syukuran dulu di "Rumah Baru" ini, supaya Dhemit n Bandot gak berani masuk! (Kalau di SundaMah biasayan di Bakarrrrrin menyan!!! Ha..ha..ha.. :) Salam kenal from Muti, bytw :) Thanks! Peace....

Muti mengatakan...
pada hari 

Kang Sirpa, ada yg ketinggalan Kopdarnya Si DhemitTuh! Jelangkung N Sunrise! (Ooops Sorry!:) He..he...he.. Tapi benerLho, kayaknya kalau kita "coba" pajangin photonya Sunrise di rumahbaru kita ini, mungkin Dhemitnya pada kabur, soalnya merasa tersaingi Euy! (Kokiers yg penasaran dgn photonya Sunrise, silahkan di lihat di F.Bnya Dia! :) ha..ha..ha.. salam kenal from Muti:)

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

muti, enak dong sunrise, halloween, ngga usah pake topeng or kostum lagi :))

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

TwinsMom, Sunrise mah dhemit cakep.!!!! Ha ha

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Plux : weeeeeeee lha dalah...bumi gonjang ganjing langit peteng ndendhet, bulan mau ambyar....weeeeeeeee tok..tok...Ki Dalang Plux kembali beraksi......

thanks reef fm Oz

Plux mengatakan...
pada hari 

Terima kasih atas apresiasinya kawan - kawan semua. :-)

L.Hendranata mengatakan...
pada hari 

Plux, waduh tulisanmu BAGUS sekali.! bikin senanm muka euy, jadi ha ha hi hi depan kompi sendirian, untung ngak ada yg nyeletuk, apa saya kesambet dedemit koq ngakak sendiri depan kompi.!

Plux kalau Dhemit gak punya seragam kayak pocong ya, atau kayak tuyul yang selalu telanjang hahahaa

ok, salam sukses selalu untuk Zeverina dan semua warga KOKI.!

Anonim mengatakan...
pada hari 

Ternyata Plux gak hanya pinter bikin ngiler lewat sajian photo@ makanannya...ternyata bs ndalang jg hiihihih...mau dong baksonya..masak jeng Non aja yg di tawarin....btw thanks buat artikelnya yg segar...Minten

Unknown mengatakan...
pada hari 

Plux mau dong baksomu eh maksud Nyi bakso rekomendasimu...kapan-kapan kita kolaborasi bikin anak yuk eh salah lagi maksud Nyi kolaborasi ngedalang hehe...duh Nyi deg2an and nervous kalo ngobrol sama siganteng Plux.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Hahaha Plux Tayank..ini yachh hasil krompangannya hikz....tambah lihai aja euuyy...Lanjuttttt........!!!



With EmberPecah aka Yuka-Kobe

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Plux, ember pecah mecahin mangkok bakso nih, wah makan bakso pake apee dongk ???...krompyaaaang !!!

Anonim mengatakan...
pada hari 

Mbakuh..wakakaka itu Plux yg mecahin ember yuka..huwaaaa!!!..PLUX tulung cefaatt ganti emberpecah yuka ...huhuhu



With EmberPecah Aka Yuka-Kobe

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Plux, Yuka yang mecahin mangkok bakso gak ngaku tuuh, payah deh.(jewer aja ya)

Meidh mengatakan...
pada hari 

Hai Plux, ternyata ente serba bisa yee..tambah gelarnya dah. Nanti klo udah selesai ngebakso sama Jeng Non jangan lupa liputannya sama photo bakso yg gede2 ye...

Muti mengatakan...
pada hari 

Twin's Mom, Hey There, Salam Kenal :) Yes, enaknya Sunrise kalau Halooween, DiaMah gak usah cape2 cari costum! Ha..ha..ha.. (Dhemit aja pada kabur kalau udah lihat mukanya Sunrise:)Bytw, Your son's pictures are Handsome, I can understand how you feel if somebody try to still their picture :( I'm Mom of two, but not twin tho:)Good Luck Twin's Mom n I hope you had a Mother's day! :)

Hey Neng Dewi Meong, Yes, photonya Sunrise guanteng sekali untuk ukuran Dhemit! He..he..he.. Met weekend Dewi:) Peace..

Suika-Cantik mengatakan...
pada hari 

Pluuuuuux hahahah Aku Datang nih hihihi...Sorry jarang ngoki coz sibuks berats hahaha kmrn nitip salam ke mbak Dewi Meong buat KoKiers hihhiih (halah)....Ternyata namaku ke senggol di Bakso Sakura yah wakakakakaka tengkiyu yach Plux...ini brsan minum teh aku campur bunga sakura yg kering hmmmmm haruuuum hahahhaaaa....salam dari Adik mu Ochin and tengkiyu udah main kerumah hihihi

Posting Komentar

 

Bilik Gemuruh (Chatroom)

Pelajaran SMP

Kokiers

HEADLINE NEWS
pengunjung sejak 29 April 09

Greeting