headlines

07 Mei 2009

Langit KoKi, Gank Nero, & Kaki Yang Terlipat (Jepang, Jakarta, Holland)

08 Mei 2009
The Sky is Called KoKi
(from us with love to Zevie and KoKiers around the world - )


Note: pernah tayang di KoKi jadul tanggal 20 September 2007

Langit itu bernama KoKi, langit yang menaungi (kemungkinan) jutaan manusia yang merasa dirinya orang Indonesia, bangsa Indonesia, masih berbahasa Indonesia dan merasa bagian dari bangsa besar ini. Apapun sukunya, apapun warna kulitnya, apapun agamanya, semuanya disatukan oleh satu langit ini....Langit KoKi...

Menaungi dan membentang di 165 negara di dunia, menyaingi atau bahkan melebihi wadah dunia manapun, menembus batas waktu, membelah samudera dan menyatukan kita semua di sini. Persaudaraan kita semua itu nyata, ada di sini...memang nothing last forever, but this one will!!

Sebelum dimulai inti dari tulisan ini, kami beberapa orang yang tidak berarti, menyatukan ide, menyatukan gagasan akan persembahan, yang kami beranikan diri, menyatakan mewakili kita semua. Sebagian besar dari kami tidak saling mengenal wajah, sebagian dari kami tidak pernah tahu suku apa si A, si B atau si C, sebagian dari kami tidak pernah tahu si A beragama apa, entah Islam, entah Nasrani, entah Buddha, entah Zen, entah Hindu, entah Kejawen, entah agnostic, entah kepercayaan apa lagi, yang kami tidak perlu tahu. Kami semua di sini, tidak melihat itu semua, tidak melihat batasan apapun, entah namanya itu berupa sepotong Lembayung di sore hari, atau bagaikan sang Prabu di kerajaan jaman dulu, atau yang keBejan mendapatkan tempat menuntut ilmu di Hiroshima atau Okinawa, atau yang sudah layak dipanggil Oma, bahkan Opa di negeri Eropa, atau seorang tukang warung di Terra, atau seorang wanita yang Juwita di negeri kangguru, atau seorang Chen yang warga global, atau seorang pendiam dengan inisial Dch di ujung utara bumi, kami semua menyatu di sini. Sekali lagi, tidak melihat suku atau agama apapun dia itu, kami tidak pernah bertemu muka satu sama lain, tidak pernah tanya agama satu sama lain, tidak pernah tahu bentuknya satu sama lain...memang segelintir sudah pernah ketemu.....

Terimalah persembahan kami ini.......

Dengan segala kerendahan hati, dengan segala hormat kepada seluruh KoKiers – KoKoers di seluruh penjuru bumi, kami ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang merasa dilewati, diabaikan, tidak diajak, tidak disertakan, ada yang mungkin sempat berpikir “ah, orangnya itu-itu aja”, sekali lagi kami semua mohon maaf. Dalam team kecil ini, kami semua bertukar pikiran, mencoba melacak para KoKiers – KoKoers di luar sana yang hobby, yang sering foto-fotonya dimuat seperti Ria Coventry, Bang Juman, Jaap, dsb, dsb, tapi sayangnya kami tidak punya e-mail beliau-beliau ini, dan tidak mungkin juga rencana kami ini kami “umumkan” di KoKo secara terbuka. Semoga semua pihak bisa menikmati hasil “konspirasi” kami (kata beberapa KoKiers yang tau, tidak turut serta, tapi terus menyemangati kami). Kami memegang teguh prinsip hak cipta atau property right, tidak akan mencomot satu gambar pun dari website Kompas, semua memberikan dengan sukarela secara langsung...sekali lagi kami mohon maaf jika ada yang kurang berkenan....

Untuk Ibu Presiden KoKi, inilah secuil sumbangsih yang tidak seberapa untuk kita semua....

Suatu hari beberapa waktu yang lalu, si Lembayung dengan teknik mengendap-endap tiba-tiba jegagrik – e-mail’nya – nongol di mailbox saya. Isinya kurang lebih menceritakan suatu proyek misterius n rahasia, yaitu keinginan Lembayung untuk membuat lagu khusus untuk KoKi.

Dddeeeegggg......hati saya melompat, dan sekejap kemudian sekujur tubuh merinding karena isinya sangat mencerminkan kecintaan Lembayung kepada KoKi dan kecintaan kepada persaudaraannya dengan para seluruh kawula KoKi di 165 negara. Jangkauan yang bukan main-main, yang sudah bisa menyaingi kebersamaan dan lintas batas lembaga dunia PBB. Lembayung menyertakan attachment yang isinya lirik dari lagu untuk KoKi tsb, menanyakan saya apa komentar saya, bahkan minta bila perlu dikoreksi atas ejaan English’nya (padahal dia gak tau kalo Inglis saya kaco bin ruwet....). Dalam hitungan detik, sesuai reputasi saya sebagai Jari Cepat, reply sudah diketikkan dan dikirim balik ke Lembayung. Saya bilang, apapun isinya itu adalah murni original ide n pemikiran kreatif, so go ahead n saya gak akan mengubah bahkan satu huruf pun. Gak berapa lama, e-mail balasan melompat masuk ke mailbox saya lagi, kata Lembayung: “let’s do it n RAHASIA”....wuah ini yang repot, project gini gede, tapi rahasia.....

Entah sapa yang mulai, entah saya yang gak tau malu mengangkatkan diri, atau penunyukan (bukan salah ketik lho, asli penunyukan, bukan penunjukan) Lembayung bahwa saya akan dijadikan producer....tapi yang pasti, ujug-ujug, sekonyong-konyong saya sudah “terjebak” jadi producer, yang kata Lembayung mengingat reputasi saya di “masa muda” (se’tua apa sih daku sekarang ini?) sebagai mafia recording....(namanya kok serem bener sih Yung?).

Tukar menukar kabar via e-mail n sms jadi acara tetep sehari-hari, otak saya yang ngawur ini berputar kenceng (sampe takut bablas...) apa ya, bentuknya nanti gimana, dsb. Permintaan saya jelas ke Lembayung, kalo merekam di studio, mintalah the best quality n highest bit rate n bentuknya file full audio, jangan compress n jangan mp3. Setelah master’nya jadi, selanjutnya urusan begituan adalah urusan gampang. Rencana saya di’convert ke mp3 n di’upload ke youtube. Titik...perkembangan hanya sampe di situ.

Tahap selanjutnya adalah Lembayung bersusah payah kontak mantan band’nya untuk latihan n rekaman sekaligus mencari informasi studio rekaman yang ok plus biayanya. Saya terus terang menawarkan untuk ikut urunan/patungan masalah biaya, bahkan jika memang sangat gede, saya sudah berpikir untuk mengajak dan menghimpun beberapa orang untuk menanggung biaya itu. Tapi akhirnya Lembayung mengatakan biaya gak masalah, karena dapet “harga teman” dan sudah beres. Hampir tiap hari, baik di e-mail or sms saya jadi cerewet n bawel menanyakan perkembangannya.

Setelah beberapa lama, akhirnya kabar baik nyampe juga. Kata Lembayung, semua beres, udah latihan, rekaman n tinggal nunggu mixing n final touch di studio. Nnnnaaaaahhhhh...ini dia saatnya.....saya langsung tukar pikiran sama Lembayung, boleh gak sekarang mulai melibatkan beberapa dedengkot KoKiers laen...n jawabnya...tentu saja. Orang pertama yang terpikir untuk diseret dalam proyek ini adalah Dab Prabu dengan kemampuan tangan, kreativitas n sedikit kegilaannya, saya yakin si Dab pasti mau untuk diminta gambar untuk cover CD nanti. Tidak salah dugaan Lembayung dan saya, Dab Prabu dengan gaya senimannya (tunggu “pengendapan” ide...walah..ora tahan tenan bahasa “pengendapan” kuwi lho....)...bilang akan segera keluar dengan gambarnya....

Kemudian terpikir kembali gimana upload ke youtube, wong gak ada gambar, gak ada video clip or video....kemudian kami terpikir untuk bikin slide show foto-foto KoKiers yang pernah dimuat di KoKi.... Sontak saya mengontak langsung beberapa KoKiers untuk diminta ijinnya dan kesediaannya mendukung project ini. Gandalf yang lihai di bidang IT saya mintai kesediaan sebagai Co-Producer sekaligus Art Advisor n IT Engineer. Saya seret n paksa dia untuk ikut dalam project ini, dan ternyata memang sesuai reputasi’nya yang rada-rada – you-know-what – Gandalf segera bersedia. Urusan bikin slide show n upload ke youtube n gabung dengan lagu Lembayung jadi tugas Gandalf....

E-mail penjelasan project ini segera terkirim ke beberapa KoKiers. Sementara saya mencari-cari info ke mana-mana, melototi entah berapa ratus edisi KoKi dan KoKo, sekedar mendapatkan informasi secuil e-mail dari entah sapapun KoKiers atau KoKoers.... perjuangan yang gak gampang. Tanggapan n hasil Dab Prabu adalah yang paling cepet, corat coret tangan beliau segera nangkring di mailbox saya. Luar biasa.... Detik-detik terakhir e-mail dari Juwita masuk, jjrrreeennnggg....masukan dari perasaan halus seorang wanita, yang lebih mengena, versi akhir: Persaudaraan kita ada di sini...nothing last forever, but this one will!!

Hampir serentak yang saya kontak membalas e-mail dengan spontan, hangat dan akrab (sekali, dua kali, tiga kali, entah berapa kali lagi...networking dan persaudaraan itu ada di sini...dan terbukti...). Semua, 100% terkejut, surprise, terharu, gembira, kaget atas e-mail itu. Saya minta Lembayung duduk manis dan mengikuti perkembangan akhir melalui cc e-mail itu semua. Gak kira-kira lagi, bbbbuuuummmm.....mailbox saya penuh sesak dengan foto-foto yang dikirim dari seluruh penjuru dunia.

Tiga malem berturut-turut, kerjaan saya melototi seluruh foto-foto yang uaaapppiiikkk tenan, memilih, memberikan sedikit keterangan foto, menggoreskan “tanda tangan” masing-masing fotografer dan tentu saja me’resize seluruh foto-foto tsb biar rada enteng dikirim ke Gandalf untuk di’obrak abrik.....

Sabtu, 15 September 2007, mailbox saya tambah sesak karena versi mp3 lagunya sudah nangkring di sana dikirim sama Lembayung. Penuh perjuangan download dengan ukuran file yang nggegirisi buat dial up connection, akhirnya berhasil juga dan saya mainkan di computer saya....hasilnya......untung saya pegangan...kalo gak udah jatuh nggeblak dari kursi saya......

Alunan musik yang sangat minimalis, dentingan gitar luar biasa dari musisi Itong, dan kemudian suara vokal kelas dunia (saya gak berlebihan..silakan didengarkan sendiri) dari seorang Lembayung menyambar telinga saya, menyeruak keluar dari speaker laptop saya....LUAR BIASA...hanya satu kata!!! Saya serius waktu mengatakan kepada Lembayung.....kualitas vokal dan musik yang gak bisa dibilang main-main, kematangan dalam olah suara tercermin dalam lagu ini.....saya turut bangga menjadi bagian dari project prestisius ini sejak awal, saya turut bangga walaupun hanya sebagai tukang rekam untuk dikirimkan n dipersembahkan kepada Ibu Presiden KoKi Zeverina (lengkap dengan slide show foto-foto KoKiers....), hanya sebagai “kompor” yang tereak sana sini....saya turut bangga!!!

Inilah kami...

Song & Lyric: Lembayung – The Spirit of Java
Guitar: Itong – The Spirit of Java
Recording Studio: Bom-Bom Studio – The Spirit of Java
Producer: Josh Chen – Global Citizen
Co-Producer: Gandalf – Middle Earth
Cover Design: Prabu – Padepokan
Recording Engineer: Josh Chen – Global Citizen
Slide Show & IT: Gandalf – Middle Earth
Photos Contributor: Nunuk – Holland, Djoko S. Paisan – Germany, Awwal – Okinawa, Juwita S – Australia, Dch – Canada, Aimee – Bangka Island, Lembayung – The Spirit of Java, Ira – Canada, Meg – Japan, Bejan – Canada, Elita – France, Nien – Hiroshima, Rini Prasodjo – Holland, AL – Canada, Kaelani – USA, Mat A. Hari – Germany, XML – USA, Gandalf – Middle Earth, Josh Chen – Global Citizen.

Sepatah dua patah sebagian dari kami:

Nunuk:
Mijn beste diajeng Zev, Josh, Lembayung en alle andere Kokkiers :
Er zijn nooit genoeg woorden om mijn bewondering en waardering uit te spreken voor jullie toewijding en inzet voor dit project en de Koki. Petje af. Chapeau.

(Tidak ada kata yang dapat saya ucapkan untuk menyampaikan kekaguman dan penghargaan saya bagi dedikasi dan inzet kalian untuk projek dan kepentingan Koki. Saluuuttttt dan acungan jempol ..... )

Djoko S. Paisan:
HEBAT SEKALI !!!! Pantesan,sudah beberapa kali aku perhatikan,kok tidak nulis di Ko-KI.,taunya sedang bekerja keras buat Ko-Ki juga. SALUT !!! Dan juga ikut bangga lho,atas perhatian mu yang begítu besar buat Ko-Ki dan kita semua. Kami doakan,semoga apa pun yang menjadi cita-cita mu akan berhasil !!!!!!

Prabu:
Senin, 17 September, sebuah email nyangkut ke inbox. Ini adalah email ke dua dari suhu KoKi, Josh Chen. Email pertama dengan subject yang sama telah kuterima seminggu lalu. Sebelum email pertama kubaca, Lembayung mengirim SMS ke HPku, agar aku segera membuka email. Selang beberapa menit, pesan yang sama dikirim juga oleh JC. Karena posisiku on the road, maka kubalas pesan itu, "Hehe.. kalian pasti ngerjain yak?" "Ini serius, dap", JC membalas lagi.

Eh, benar saat kubuka email, edan… ternyata mereka diam2 melakukan "perselingkuhan" dan melahirkan "Langit KoKi"! Sejujurnya, hanya baca intro emailnya saja hatiku terharu, bergetar bangga, akan apresiasi mereka berdua terhadap KoKi. Maka secara reflek kuambil pencil dan kertas lalu corat-coret. Dan pada hari yang sama cover design kelar dan langsung kukirim balik.

Sungguh, apresiasi yang tinggi buat Lembayung dan JC. Ternyata berbuat mulia itu bisa dimana saja. Bahkan ketika kita tak pernah temu muka. Andaikan kita tiap hari bertatap muka, kemungkinan tak kan pernah lahir karya nyata. Macam anggota dewan yang cuma suka rapat paripurna. Koki telah memberi banyak inspirasi. Dari mulai bikin situs ngrumpi, portal masa kini hingga lagu "kebanggaan" Koki. Dan pada masa depan, ntah apalagi? KoKi, kuyakini akan terus menumpahkan inspirasinya bagi dunia, dalam hal apa saja! Wassalam, Prabu

Awwal:
Ayuuuuuuuung,,,,ternyata kejutan demi kejutan mewarnai kabar kaburnya dirimu hehehehe...aku terharu banget ih sampe menitikkan air liur segala hehehehe.. (salah gak?) ternyata kecintaanku sama KOKi masih sangat jauh dibandingkan level kecintaannya Ayung sama KOKI.. persembahan Ayung buat KOKi,,membuktikan besarnya cinta Ayung buat KOKI dan kami,, iya,,kami berarti termasuk aku ehhehehehee...ok Yung permintaan sama abang Joshhhhhhh.. akan segera dipenuhi,semoga sukses!

Mudah2an dengan adanya "theme song" KoKi, membuat tali persaudaraan kita semua bertambah kuat,,, Salut buat Zeverina atas kerja kerasnya membangun KOKI,, salut buat lembayung dan abang JC atas dedikasinya buat KoKi dan salam sejahtera buat semua kontributor dan komentator di KOKI...semuanya, tanpa terkecuali,,, semoga KOKI tetap eksis...amien. salam senyum dan lirikan maut hehehhee...

Juwita S:
Persaudaraan kita ada di sini, nothing last forever, but this one will!!

Aimee:
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pada JC yang telah mengajak saya turut serta dalam project ini, sesungguhnya saya tidak membantu siapa siapa, tidak JC, lembayung maupun KoKi. Malah Sesungguhnya mereka lah yang menolong saya.

Saya sebagai seorang yang tertutup di lingkungan nyata saya, ternyata disini saya diterima, saya diajak, saya dimintai bantuannya, saya disapa dan saya pun di ajak untuk berteman. Sungguh sebuah uluran persahabatan yang berarti.
Terima kasih sudah mengajak saya untuk turut serta.

Tuk Lembayung, teruslah berkarya, terimakasih untuk dedikasi mu yang tinggi bagi komunitas ini, juga untuk seluruh team yang tergabung semoga kerja sama seperti ini bukan lah akhir, tapi awal bagi kita untuk menjadi lebih berkarya bagi sesama. Untuk semua Kokiers dan Kokoers selamat menikmati. Have a Nice Day..

Dch:
Sewaktu saya baca email masuk di-inbox dari Suhu JC dengan subject : Mohon bantuannya, dalam hati saya mikir lho sekelas suhu JC mau minta bantuan apa yah. Setelah saya baca bahwa Suhu JC dan beberapa kokiers sedang membuat suatu project rahasia dan nantinya akan ada lagu tentang koki, asli membuat saya kepikiran sampai beberapa hari...apa sih project rahasianya (tapi saya juga nggak mau ngotot pengen tau, toh emang rahasia jadi dipendem2 aja rasa ingin tahunya) dan terus terang saya juga sempet mikir apa nanti bakalan jadi kontroversi dikoki ataukah akan disukai, apakah seizin president koki atau akan jadi surprise, entahlah saya hanya percayakan padamu Suhu. (tapi terus terang juga, terus terang, terus terang melulu kayak iklannya bohlam lampu aja nih) saya merasa bangga lho dikontak Suhu JC untuk ikut bagian dari project ini. Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu dan bikin saya penasaran setengah hidup setengah mati muncul juga. Aduh, wah, ampyun, keren, mantap, cool abiz dll dll saya ucapkan buat Lembayung, suaramu benar2 indah dan merdu (yung kok nggak minta producerMu orbitin sekalian jadi penyanyi beneran aja sih kamu benar2 punya talenta loh, suara kamu itu (menurut saya yah) mirip Anggun CS ...bener kata Suhu suaramu sekaliber diva kelas dunia.

Terima kasih saya ucapkan buat Suhu JC, Kang Prabu, Lembayung, Gandalf dan kokiers lainnya, nggak ada kata yang dapat melukiskan betapa kecintaan kita pada KOKI kita ini. Memang KOKI Punya Kita Punya Semua. Para kokiers yang jauh dimata tapi dekat dihati. Banyak cinta untuk kalian semua, terbanyak untuk Zevie tentunya. Love, Dch - Kanada

Meg:
Omg ............... suaramu Lembayung !!!!!!!!!!!!!!!!! Sumpah !!!! Diva Abis !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! suara Agnes Monica aja lewat !!! serius !! Congrats sis atas Langit Koki nya !!!!!!!!!!!!!! :D

Bejan:
Duh! sepatah dua patah, di gips dunk! Woow unbelievable! This community makes me feel at home (as a spiritually homeless person). Here, I can laugh out loud a.k.a LoL or just simply cry ( happy and sad). KoKi bagaikan oase buat saya, membacanya bagaikan membaca surat cinta, dan menunggunya duh! nggak terbayang pokoknya. Seperti yang dinyanyikan Lembayung ' just like bestfriend somewhere out there'. Buat semuanya terimakasih atas kerja kerasnya dan salam.

Elita:
Pagi2, begitu dapet kabar ini, sambil baca kata sambutannya Lembayung dan ngedengerin lagunya, saya jadi terharu sekali, gak nyangka bener, ternyata perhatian yang diberikan keluarga besar KoKi, untuk projek ini bener2 tidak main2, apalagi suara Lembayung, aduh biyung, dia bener2 layak jadi penyanyi! Suer, bagus banget! Saya bener2 gak nyangka babar blas!

Sepatah dua patah kata yang bisa saya tambahin adalah (huaaaaaa.... kok saya jadi mewek seh)........ Zev, sekedar ucapan terima kasih atau kado terindah sekalipun rasanya tidak akan pernah cukup untuk membalas semua pengorbanan, ketulusan dan perhatian yang Zevie berikan dalam menjaga keutuhan dan kebersamaan keluarga besar KoKi, "Ketulusanmu adalah cinta terindah" bagi kami semua. Semoga Tuhan senantiasa membalas segala kebaikan hatimu.

Nien:
"Tak terasa, meleleh airmataku menikmati dentingan apik gitarnya mas Itong berpadu dengan lantunan emas suara Lembayung; begitu syahdu dan menghanyutkan! Ya, betapa cantiknya persahabatan kita di KoKi, begitu tulus, begitu murni, tanpa batas, tanpa ruang, mengalir deras...demikian indah. Lihatlah, betapa mempesona langit yang kita punyai kini, langit KoKi. Terus, teruslah tumbuh dan berkembang wahai langit pujaanku; menjadi lebih tegar, lebih kuat dan lebih dewasa. Love you forever, KoKi. Nien-Hiroshima"

Rini Prasodjo:
something wonderful happened.

AL:
Aku jadi speechless, gak tahu mau ngomong apa, seneng, sedih, terharu, gembira/ apalah namanya, thanks for inviting me to be a pics contributor of this project.

XML:
Koki ini emang sudah kaya sarapan pagi/snack/makan malem aja buat saya, tergantung Jeng Presiden Zev nya aja.

Dari nemu temen lama yang lenyap ditelen bumi (JC, ternyata lagi semedhi dia), temen baru, bahkan jadi langganan warung. Koki itu buat saya kaya give and take. Ajang buat berbagi dan belajar dari pengalaman, ilmu, foto, dll..Moga moga Jeng Presiden nggak bosen dan kecapean buat mewadahi kita di Koki. Terima kasih Zev (+Kompas tentunya) dan terima kasi kokier semua... Nongkrongin warung nggak akan seseru tanpa Koki, bagaikan makan tanpa sambel terasi, hehehe.... HIDUP KOKI!!!!!..

Ira:
Separuh raut wanodya, menjala kita dari benua ke benua masuk perangkap dalam angan besarnya, semoga bila waktunya tiba, kita akan menuai bersama, bunga berjuntai dalam kerimbunan kata bermakna.

Gandalf:
Bermula dari undangan / permintaan JC untuk foto-foto yang akan digunakan dalam proyek Langit Koki malah saya ditawari jadi pembantu (...?) dan dikasih kerjaan bikin slideshow dan animasi videonya, dengan senang hati saya terpaksa memaksa diri sendiri menerima & mengerjakannya... karena hal ini merupakan suatu kehormatan buat saya yang hanya 'yesterday afternoon kokier' bisa ikut terlibat dalam proyek 'Langit Koki'... Selamat menikmati & All the best for all kokier !

Persaudaraan kita semua itu nyata, ada di sini....nothing last forever, but this one will......salam kompak n salam hangat selalu......

God Bless us all.......


PS: bagi yang ingin download, silakan click http://www.divshare.com/download/2038077-1df GRATIS, tidak dipungut biaya apapun juga…. Catatan: click “Download Original”, WARNING: file ini high resolution, yang gak ada good internet connection harap dipertimbangkan, file size 31 MB!




CITA-CITAKU
Walentina Waluyanti - Holland


Cita-citaku ingin jadi penulis. Tapi bukan penulis kelas berat ah.


Soalnya jaman sekarang katanya jadi penulis itu harus cerdas. Sedangkan saya ini bisanya cuma bisa ngaku-ngaku cerdas. Boleh dong ngaku-ngaku. Soal anda percaya atau tidak, salah sendiri…..Bukan tugas saya untuk membuat anda percaya atau tidak percaya.
Ternyata ndak gampang ya jadi penulis.


Lihat saja gaya tulisanku ini…..kaku. Kering. Kerontang. Ndak cool. Duhhh….gimana caranya ya bisa nulis yang ndak bosenin…..tapi laku kayak pisang molen.

Tapi saya ngotot ingin jadi penulis. Itu cita-cita. Boleh dong punya cita-cita, Boneka Susan saja punya cita-cita. Apalagi saya ini yang asli orang. Tapi gimana caranya ya?
Moga aja newkoki cepetan lahir. Biar ogut bisa nulis lagi. Sokur-sokur bisa ikut-ikutan nulis, biarpun jadi spesialis penulis komentar.

Saya coba mendisain tulisanku nanti. Untuk tahap pertama saya ingin menulis yang ringan-ringan saja. Jadi spesialis penulis komentar juga ndak apa-apa kan ?

Komentar 1. Buat another JC dari another Walentina. Tolong titip ya comment saya buat another Zev. Berhubung saya gaptek-nya sudah bener-bener another.

Komentar 2. Halloooo sodara-sodara. Jangan terpancing comment anonim tadi. Karena ketahuilah wahai kokiers. Satu-satunya anonim asli di kolom ini adalah saya sendiri. Semua anonim yang ikutan koko, mereka itu adalah anonim palsu!

Komentar 3 Mohon pencerahan. Gimana ya cara membedakan silent reader yang palsu dengan silent reader yang asli? Saya betul-betul tidak bisa mengenali gaya tulis mereka. Abisnya saya cuma bisa kenal gaya “read” mereka. Binuuuunn.......

Nah, sekarang saya sudah bisa menyusun kalimat. Soal ejaan yang masih salah-salah, biarin aja. Itu gaya saya kok. Lagian kalo masih salah-salah gitu dimuat juga, itu bukan salah saya kok. Saya kan bisanya cuma nulis. Soal mau dimuat atau tidak, itu urusan redaksi.

Makanya cita-cita saya ndak sampai sejauh jadi redaktur. Berat. Mesti bisa nulis, mesti bisa ngedit. Belum lagi konon punya tanggung jawab etika dan moral pada publik. Kerjanya meremukkan otak dan tulang punggung. Mau memuat tulisan yang bisa naikin rating, bisa dihujat majikan. Tidak dimuat, bisa dihujat para ekstrimis. Mau main sensor, kesannya kampungan banget. Kampungan kayak Mbah Orba. Tidak heran kalo para redaktur sedunia punya habit yang sama. Yaitu suka garuk-garuk kepala yang ndak gatal.

Cita-citaku ingin jadi penulis. Penulis yang biasa-biasa saja.

Walentina Waluyanti
Nederland., 6 Mei 2009




ANAKKU VS GANK NERO….
Alexa - Jakarta


Jakarta, tahun 1990 an

Waktu aku masih SMA, suatu hari datang ke rumah kami mantan pembantuku dengan suaminya. Langsung dari klinik bersalin menenteng bayi perempuan merah yang baru saja dilahirkannya….. saat itu mereka bercerita bahwa mereka benar-benar di titik nol (sudah tidak punya apa-apa lagi) maka mereka minta tolong ke mama. Singkat kata mama bersedia menampung mereka, sembari si suami berjuang keras mencari pekerjaan. Bayi dan ibunya diajak mama tidur satu kamar dengan beliau ( papaku dah meninggal ), sementara si bapak tidur di gudang.

Beberapa bulan mereka tinggal di rumah kami membuat kami semua jatuh sayang dengan si bayi (selanjutnya sampai sekarang kami memanggilnya “Bocah/ Bayi”). Si bapak berjualan lukisan rohani di muka gereja Katedral tidak lama karena dia akhirnya malah dipukuli oleh penjaga Katedral. Tapi pukulan itu membawa berkah juga, seorang jemaat gereja menolong dan memberikan pekerjaan pada bapak si Bocah, sehingga akhirnya dia punya penghasilan tetap dan bisa mengontrak kamar di dekat rumah kami.

Sepeninggal mereka terasa banget kehampaan di rumah, kami sudah terbiasa bermain-main dengan si Bocah. Tepat saat berulang tahun ke satu, mereka datang ke rumah, tambah lucu si Bayi itu. Sebelum mereka pulang akhirnya kami sekeluarga mohon kepada orangtuanya supaya si Bayi tetap tinggal di rumah kami, toh tempat tinggal mereka dengan rumah kami dekat jadi bisa ditengok kapanpun. Walaupun berat akhirnya mereka menyetujui.

Jadilah si Bayi menjadi bungsu dalam keluarga sampai akhirnya dia menginjak usia 6 tahun dan sudah didaftarkan mamaku ke suatu Sekolah Dasar, mamaku meninggal. Dari perembukan keluarga akhirnya disepakati bahwa si Bocah jadi tanggunganku karena aku sudah menikah dan dianggap lebih stabil “financially/ emotionally” ( sesuatu yang dikemudian hari masih perlu dipertanyakan..he,he ). 2 (dua) adikku yang masih single sibuuk banget; yang satu kerja di NGO dan sering harus mukim di daerah bencana baik lokal maupun internasional selama berbulan-bulan. Sedangkan yang bungsu sibuuk banget dengan kehidupan percintaannya yang gak pernah jelas ( persis seperti cerita-ceritanya Imung..tapi kayaknya lebih parah)…dia bilang nanti dia pastur (pasaran turun) kalau kelihatan gandeng-gandeng bocah..halah. Senin sampai Jum’at si Bocah bersamaku, Sabtu & Minggu kalau tidak nginap bersama adik-adikku, dia tinggal bersama orangtua kandungnya.


12 TAHUN KEMUDIAN

Si bocah tumbuh menjadi ABG yang cantik…bukan karena anak sendiri jadi dipuji sendiri tapi tiap kami jalan-jalan di mall dia sering banget ditawarin buat casting sinetron atau iklan…cuman aku ngeri lihat kehidupan selebriti apalagi banyak seleb-seleb ABG yang sekolahnya enggak beres maka aku tidak pernah menanggapi tawaran itu.

Saat si Bocah masuk SMP tidak disadari rupanya ada kumbang ABG yang sudah lama mengincar si Bocah… yah tetangga depan rumahku juga memiliki anak angkat yang saat itu memasuki bangku SMA, sebut namanya Pradana. Orangtua kandung Pradana sendiri adalah petani miskin di Kuningan – Jawa Barat…Pradana dikarunia ketampanan yang luar biasa, mukanya persis seperti Indra L Brugman. Kami tidak pernah menutupi sejarah masa lalu si Bocah lagipula di lingkungan tempat tinggal kami yang isinya orang-orang lama sudah tentu masing-masing tahu sama tahu deh. Tidak memakan waktu lama untuk mereka akhirnya saling pacaran – orang sering bertanya …”Jeng, kok dikasih sih anaknya pacaran, khan masih kecil.” Bagiku lebih baik memberi izin sembari mengawasi daripada mendenger cerita si Bocah bagaimana teman-temannya backstreet karena dilarang orangtuanya; kalau sudah begitu mereka akan kreatif merangkaikan kebohongan. Bahkan karena tidak ada pengawasan wah benar-benar mengerikan cara pacarannya…misalnya berciuman di WC sekolah, pacaran di semak-semak lapangan. Pradana paling-paling main ke rumah seminggu sekali itupun hanya sejam… sisanya saling pandangan-pandangan dari teras rumah masing-masing sambil SMS…ha,ha,ha.

Di sekolah si Bocah jadi anak popular dan memiliki dua teman dekat sesama cewe…Ning dan Medi…mereka jadi gadis-gadis popular dimana sebenarnya waktu itu aku rada tidak nyaman aja melihatnya mengingatkan kelakuan-kelakuan ABG di sinetron. Sudah membicarakan secara baik-baik dengan si Bocah tapi melihat rapornya masih stabil di 10 besar bahkan dia terpilih jadi Ketua Umum PMR di sekolahnya, maka aku “take it slow”.

Di rumah ternyata keluarga angkat Pradana tersinggung anaknya pacaran dengan anakku…katanya:”Buah apel di danau payau…enggak lepel lah yau…anakku pacaran dengan anak babu.” Secara sistimatis mereka mengerahkan seluruh keluarga untuk melecehkan si Bocah. Bayangkan ada 5 keluarga yang tinggal bersama di depan itu…jangan dibayangin mereka tinggal unthel-unthelan; rumah-rumah di kompleks kami luas tanahnya berkisar 400 -800an M2. Keluarga Pradana merasa mereka mungkin turunan raja… memang rumahnya tersebar dimana-mana, mobil yang nangkring ada sembilan keluaran terbaru semua, anak di sekolahkan di sekolah PBB (habis kok berbagai Negara bersatu) yang ada di BSD. Tapi please deh anda bekerja sebagai pegawai negeri….darimana duitnya semua ini, apalagi aku juga tahu awal-awal kehidupan anda.

Kasihan melihatnya…bayangkan anak-anak kecil mereka yang berusia SD dengan tega tiap bertemu si Bocah memanggil-manggil …”anak babu…anak pembokat.” Aku sebenarnya sudah ingin ngelabrak ke depan aja tapi masih menenggang pada orangtua mereka yang aku kenal baik.

Akhirnya aku menyarankan pada si Bocah untuk putus aja…toh masih banyak cowo-cowo sana yang menunggu dia, dia menuruti permintaanku. Aku juga bicara baik-baik dengan Pradana…kalau dia sayang dengan Bocahku sebaiknya dia melepaskan..aku juga minta supaya dia menginformasikan masalah ini dengan keluarganya.

Setelah kejadian itu aku mendapatkan surat panggilan dari sekolah dan ternyata dari pembicaraanku dengan gurunya muncul fakta baru bahwa nilai-nilai si bocah drop sampai ke level terendah. Sampai di rumah aku belum bicara apa-apa dengannya, keesokan harinya dia minta izin untuk tidak masuk sekolah. Barulah disitu kami bicara panjang lebar; dia berterus terang bahwa saat ini dia dimusuhi oleh semua teman-temannya sesama kelas 8 (ada 10 kelas ). Dan dia tidak tahu penyebabnya cuman buat ukuran miss gaul seperti dia hal ini merupakan siksaan. Baru ngacungin tangan mau bertanya..sekelas langsung nyorakin, tidak ada yang mau duduk sebangku dengannya…tidak ada yang mau diajak belajar bareng dan tidak ada yang mau menemaninya ke kantin….benar-benar tersingkirkan seperti kasta paria. Dia tidak sharing ke aku karena saat itu dia lihat aku juga sedang banyak masalah (yah dampak perpisahan dengan suami). Aku menyarankan padanya untuk melakukan beberapa hal untuk memperbaiki pergaulan dengan teman-temannya..after all networking is my middle name….

Tiap hari kami bertukar pikiran menganalisa upaya-upaya yang dilakukan dan dari sini bisa kelihatan kalau anak-anak tuh rapuh banget…teman-temannya emosinya ups and down. Hari ini bisa dekat lagi…besok menjauh kembali. Tapi akhirnya salah satunya berterus terang kalau mereka diminta menjauhi si Bocah oleh Ning dan Medi….Whatss..sahabat sendiri?. Pendekatan ke mereka sudah dilakukan oleh si Bocah tapi mereka tambah judes. Sampai-sampai usai sekolah, dia pernah mau dikeroyok mereka dan pada saat yang tepat muncullah sang pahlawan penolong…. Pradana. Aku semula ingin mendatangi orangtua Ning dan Medi serta mau menghadap ke sekolah tapi si Bocah menolak karena dia sebenarnya sudah sering mengadu ke Guru Pembimbing dan wali kelasnya tapi tidak pernah ada penanganan serius…..

Oke akhirnya aku putuskan untuk memindahkan si bocah ke sekolah lain..aku pikir yang terjadi di sekolah anakku itu tidak bisa aku kendalikan tapi aku masih bisa mengendalikan masalah anakku dengan baik.

Kepala sekolah baru yang kutuju sangat kaget…dia tahu pasti kami ada masalah besar karena bermaksud memindahkan anak sebulan sebelum kenaikan kelas. Begitu anakku menghadapnya, kepala sekolah itu langsung ketawa…”Saya jadi tahu masalahnya Bu. Kecantikan anak ibu itu jadi masalah… ABG-ABG itu khan ngiri mana mereka kebanyakan nonton sinetron akhirnya outputnya yah perilaku seperti gank Nero itu. Anak saya yang kuliah aja mengalami masalah yang sama”. Kepala sekolah baru menelpon kepala sekolah lama…. rupanya perpindahan pelajar itu sangat dihindari dengan alasan tidak terduga… alokasi dana BOS. Jika si Bocah pindah maka jatah dana BOSnya akan dipindahkan ke sekolah baru…berarti sekolah lama kehilangan sumber penghasilan. Kepala Sekolah lama langsung minta aku datang ke sekolahnya.

Waktu aku datang, satu sekolah langsung heboh menonton…sempet GR ngerasa dilihatin kayak seleb aja. Ketemu kepala sekolah dia langsung uring-uringan dan menyudutkan anakku, tapi aku menanggapinya dengan dingin…”Pak, kalau anak saya emang biang kerok ya direlakan saja dia pindah…”. Beritanya cepat menyebar….semua anak kelas 8 celingukan ke ruang kepala sekolah dan ramai-ramai menyalahkan Ning dan Medi. Akhirnya kepala sekolah memanggil guru BP dan berjanji menyelesaikan permasalahan jika anakku tetap mau tinggal di sekolah itu.

Kepalang basah sudah ada di sekolah itu, aku menemui Ning dan Medi dan berempat dengan si Bocah kami berbicara dari hati ke hati. Terungkap sudah penyebabnya. dapat kurasakan bahwa.mereka iri dengan si Bocah; anak pembantu tapi cantik, punya pacar yang ganteng dan mendapat kelimpahan kasih sayang… sementara mereka tidak demikian…. Ning hampir dibunuh Bapaknya saat melaporkan ke Ibunya bahwa Bapaknya berselingkuh. Medi kekurangan perhatian orangtua….Bapaknya yang bekerja sebagai Nakhoda kapal tentu jarang di rumah sementara ibunya sibuk menangani anak bungsunya yang autis. Huff akhirnya lega banget….masalah dengan teman-temannya sudah selesai.

Tinggal menyelesaikan masalah dengan Pradana dan keluarganya – aku menekankan sekali lagi kepada Pradana untuk tidak pacaran dengan anakku; sebenarnya enggak tega juga tapi aku harus memikirkan kesehatan mental dan pertumbuhan jiwa anakku. Aku mendatangi orangtua tetangga depanku dan minta supaya mereka menjaga Pradana tidak mendekati anakku lagi dengan alasanku…”Tante, khan tahu latar belakang si Bocah, saya sangat berkepentingan untuk memastikan si Bocah punya masa depan gemilang dan salah satunya adalah tidak dengan menikahi orang yang levelnya sama. Masa kere harus ketemu kere Tante. Saya pengin dia kesempatannya lebih terbuka luas….tuh cucunya pak Wais ( Jendral Purn yang tinggal di sebelah rumahnya) dah PDKT terus…. sapa tau saya bisa besanan dengan Pak Wais ( ….dalam hati…yak ampun lebaay…..masih lama banget khan).”

Begitulah pada akhirnya aku harus mengeluarkan jurus “semburan beracun dijamin sakit hati” yang kata adik-adikku …”Wah..wah kakak kalo dah berbisa gitu..mujahidin banget ya ( a.k.a. Muka Jahat Hati Dingin )”. Singa aja ngamuk kalo anaknya diusik apalagi manusia…..mode oon: emang manusia lebih galak dari Singa ya…


Saat ini si Bocah sudah kelas I SMK IT dengan jurusan Rekaya Perangkat Lunak… kesannya canggih ya (halah muji sendiri lagi) pernah dicalonin jadi wakil ketua OSIS ( yang langsung aku larang…..ya ampun campur tangan banget ya Alexa ) sekarang juga aktif di Mading en Basket serta jadi Ranking Satu di Sekolah, Pradana setelah menamatkan SMAnya memutuskan untuk kabur dari rumah ( ternyata keluarga itu selama ini mem”babu”kan Pradana ). Bapak kandung si bocah sekarang menjadi pelatih olahraga di salah satu sekolah di Karawaci –masih punya anak lima lagi.



Kaki Yang Terlipat
Josh Chen - Global Citizen

Ada kah sebagian dari pembaca yang masih ‘menangi’ (apa ya bahasa Indonesianya? Artinya kurang lebih masih sempat bertemu atau berinteraksi sebelum meninggal) para nenek, emak, mak-co/nenek buyut yang memiliki penampilan seperti gadis di foto kuno ini.

Ket Foto: Golden Lilies (Seorang wanita cantik legendaris di masa Dinasti Qing)

Perhatikan kakinya! Lihat betapa kecil dan mungilnya sepasang kaki yang nampak dalam foto itu dibanding ukuran tubuhnya. Terlebih bentuk yang runcing ‘aneh’ tsb. Pernahkah anda melihat kaki yang demikian? Pernahkah anda mendapati kaki emak atau mak-co anda mempunyai kaki yang demikian semasa hidupnya? Beginilah bentuk kaki tsb sebenarnya….

Ini bukan tipuan, hoax atau rekayasa foto, tapi ini benar-benar asli, walaupun bukan saya yang memotretnya, tapi foto ini asli. Kelihatan aneh? Jari-jari kaki terkecuali jempol kaki terlipat aneh ke arah telapak kaki, dan di tumit terdapat garis lekukan yang menyambung ke arah kaki.

Itulah bentuk dan ‘norma’ kecantikan wanita di masa Dinasti Qing (清朝)!

Tidak, anda tidak salah membacanya….itulah standar wanita cantik di masa itu. Dinasti Qing yang dimulai tahun 1644 dengan runtuhnya Ming Dynasty, didirikan oleh orang-orang Manchu dari clan Aisin Gioro. Dinasti Qing sekaligus menjadi dinasti penutup Negeri China, dinasti terakhir dan sekaligus dinasti yang paling berpengaruh dalam meletakkan dasar China Modern saat ini. Sebenarnya Dinasti Qing didirikan awalnya bernama Later Jin Dynasty (后金) atau dalam bahasa Manchu sendiri adalah Amaga Aisin Gurun di tahun 1616. Di tahun 1636 kemudian berganti nama menjadi Qing (清) yang berarti suci bersih.

Pelipatan kaki ini sebenarnya sudah jauh dimulai sebelum Dinasti Qing, dated back di abad 11. Dimulai dari kalangan The Have yang menunjukkan derajat dan tingkatannya yang lain dibandingkan dengan golongan bawah atau peasant. Perkembangannya tidak terlalu pesat, sampai dengan tahun 1644, di mana Dinasti Ming ambruk dan digantikan dengan Dinasti Qing, yang sekaligus merupakan dinasti terakhir China (filmnya Bertolucci, The Last Emperor).

Berkuasanya Dinasti Qing yang dikuasai oleh suku minoritas Manchu membawa reformasi besar-besaran di China yang sampai sekarang masih banyak warisan dari Dinasti Ching yang masih dipakai, termasuk banyak sekali pencapaian-pencapaian dalam penyatuan China. Provinsi Xinjiang dengan suku Hui’nya (mayoritas Muslim) ditaklukkan dan di’akuisisi di jaman Dinasti Qing (Film’nya 书剑恩仇录 “Su Jian En Chou Lu”/Pedang dan Kitab Suci) oleh Kaisar Kang Xi. Akar kata “Hui Jiao” (回教; Islam dalam bahasa Mandarin) diyakini berasal dari sini, karena suku Hui, dan jiao (baca ciau) yang berarti “ajaran”, secara bebas diterjemahkan sebagai “ajaran suku Hui”.

Ciri khas Dinasti Qing yang tidak bisa hilang dari ingatan semua orang adalah: kuncir kepala untuk cowok, dan kaki terlipat untuk cewek. Rasanya rata-rata anda pernah nonton Huang Fei Hong dibintangi oleh Jet Lee, nah…itu tuh kuncir’nya. Konon kuncir tersebut diharuskan dan diwajibkan oleh undang-undang oleh pemerintah waktu itu, semua cowok diwajibkan untuk mencukur rambut bagian depan, dan memanjangkan bagian belakang, untuk menghormati atribut suku Manchu dan sekaligus menghormati kuda, yang termasuk sangat dipuja oleh suku Manchu, karena mereka bangsa nomaden. Kuncir tersebut merupakan lambang kejantanan dan kegagahan seorang pria pada masa itu.

Sementara kaki terlipat merupakan simbol status sosial, kecantikan, keanggunan dan derajat seorang wanita. Makin kecil kaki, makin cantik. Pada masanya seorang wanita dengan kaki “utuh” dianggap barbar, biadab dan rendahan, contohnya kelas pekerja, buruh, pelayan, dayang di istana, petani. Bisa dibayangkan dengan kondisi kaki seperti itu, yang bisa dilakukan hanya duduk-duduk sepanjang hari, karena untuk jalan pun susah dan sangat menyakitkan.

Ket Foto: Wanita-wanita Kalangan Atas


Ket Foto: Rich Lady with A Maid

Seorang anak perempuan, saat berumur 3 atau 4 tahun akan “dikerjain” oleh orang tuanya, jari-jari kaki, kecuali jempol kaki akan dilipat ke dalam dan arah telapak kaki dan diikat dengan kain kuat-kuat dengan beberapa kali bebatan. Memang, secara kasar dan kejam, 8 jari kaki dipatahkan. Semua ini dikerjakan tanpa bius atau anestesi. Si anak biasanya meraung-raung sangat kesakitan, dan menderita selama berminggu-minggu sampai kaki yang hancur tsb sembuh sendiri, tentunya dengan konstruksi tulang kaki yang sudah berubah dan rusak total.

Biasanya si anak dirawat oleh perawat (embok emban) khusus yang merendam kaki-kakinya ke dalam rendaman obat tradisional. Selama proses penyembuhan, si anak hanya bisa digendong dan ditandu ke mana pun dia pergi.

Itu belum semua, setelah beberapa tahun penderitaan tahap dua dimulai, kaki-kaki tersebut akan dilipat tapi kali ini adalah “mempertemukan” bagian tumit dengan bagian depan, sehingga jarak antara jempol kaki dengan tumit sekecil mungkin. Ukuran “ideal” kaki wanita pada masa itu adalah 3 inci (oh geee….). Pembalutan dan pembebatan untuk menahan kaki tersebut dimulai lagi. Setelah 2 tahap tsb, si anak wanita akan mencapai masa pubertas dan dianggap sempurna serta diharapkan cepat dapat jodoh.


Ket Foto: Kaki-kaki Yang Terlipat

Sepanjang hidupnya, wanita yang dilipat kakinya ini akan menderita dan kesakitan seumur hidup. Untuk menjaga supaya sepasang kaki tsb cukup kuat untuk aktivitas sehari-hari, biasanya dibebat dengan kain. Saat-saat relieve untuk mereka adalah di malam hari di mana bebatan kain dibuka dan sepasang kaki direndam dalam air hangat, itulah saat terbebasnya mereka dari siksaan untuk sementara, dan besoknya memulai saat-saat sakit itu lagi.

Makin kecil kaki makin indah menurut ukuran masa itu. Ungkapan yang digambarkan ketika itu adalah Dahan Willow Yang Melambai, untuk menggambarkan cara berjalan para wanita itu seperti dahan pohon willow yang ditiup angin melambai. Demikianlah ukuran cantik dan sexy di masa itu.

Konon sampai sekarang, masih ada di pedalaman China yang masih memraktekkan pelipatan kaki seperti itu, yang merupakan peninggalan keyakinan dari jaman Dinasti Qing. Benar atau tidaknya, terus terang saya tidak tahu.

Di Indonesia, mungkin sekarang ini masih ada beberapa wanita usia lanjut yang masih memiliki bentuk kaki yang demikian. Masa saya kecil, teman-teman angkatan saya masih ada cukup banyak yang mempunyai nenek dengan kaki yang terlipat.

Di Semarang, masyarakat kebanyakan menyebutnya dengan ‘emak kathok’ (literally: emak celana), yaitu nenek-nenek yang berpakaian seperti dalam foto pertama di atas. Kelompok nenek-nenek ini mengenakan celana panjang komprang dengan baju atas lengan panjang seperti dalam foto pertama di atas. Kelompok ini disebut juga dengan Tionghoa Totok, masih asli dari China, dan merupakan pendatang yang langsung dari China masuk ke Indonesia.

Sementara ada kelompok satu lagi yang biasa disebut ‘emak jarik’ (literally: emak berkebaya). Yaitu kelompok nenek-nenek dengan kaki yang tidak terlipat, kebanyakan sudah lahir dan besar di Indonesia, sebagian merupakan kawin campur dengan penduduk setempat, dan sudah merupakan beberapa generasi keluar dari China. Kelompok ini sering disebut dengan Tionghoa Peranakan atau Tionghoa Babah, sementara Bentuk pakaian yang demikian merupakan lintas budaya asimilasi antara budaya China dengan budaya setempat, dengan variasi baju kurung dan motif kebaya yang bercorak oriental. Di beberapa daerah di Indonesia, kelompok nenek-nenek ini disebut juga dengan ‘encim’.

Paparan ini nampak jelas di foto di bawah ini, Ny. Ang Sim Nio, contoh kebaya dan baju kurung serta berbagai motif batik oriental untuk kebaya dalam berpakaian sehari-hari. Di keterangan foto disebutkan bahwa di daerah Tangerang hanya tinggal 8 wanita lanjut usia yang mengenakan gaya berbusana seperti itu, sementara yang saya tahu, masih ribuan wanita berusia lanjut mengenakan gaya berbusana seperti itu di Jawa Tengah. Kebanyakan adalah di kota-kota pantai utara Jawa, dari Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes, Semarang, Jepara, Welahan, Lasem, Kudus, dst sampai ke Surabaya, masih banyak sekali wanita usia lanjut berbusana demikian.

Ket Foto: Encim Berkebaya & Corak Sarung Kebaya

Demikian sekelumit tulisan tentang standard kecantikan di masa Dinasti Qing dan sepenggal tentang budaya Tionghoa Peranakan di Indonesia.

Terima kasih sudah membaca.

Photos by:
• Sydney D. Gamble.
• Father Leone Nani.
• Koleksi pribadi.
• Festival Tionghoa Peranakan.

Reference:
• The Chinese Century A Photographic History of the Last Hundred Years by Jonathan D. Spence and Annping Chin, Random House – New York.
• Peranakan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya, Intisari – Kelompok Kompas Gramedia Group.
• Catatan pribadi

Komentar :

ada 48 komentar ke “Langit KoKi, Gank Nero, & Kaki Yang Terlipat (Jepang, Jakarta, Holland)”
luien mengatakan...
pada hari 

petromax....eh pertamaxxxx

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

keduua deh, hehehe

Anonim mengatakan...
pada hari 

3kah...?

Anonim mengatakan...
pada hari 

sepi amirrr,pada kemana nechh..

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

Tulisan cantik. Sangat jarang saya mendapatkan artikel aksklusif, yang ditulis oleh seseorang yang tahu benar dan menjadi bagian dari tulisan ini. Saya tak mudah menemukan ramuan tulisan dari berbagai bahan yang tersebar, dengan pemaparan yang rinci dan penuh perasaan nulisnya. Ya, wajar detikcom mau menerima apapun kalau bergabung dengan KoKi. kekayaan ide KoKi, terlalu murah untuk ditawarkan kepada siapapun partner yang menginginkannya.

Om JC, terima kasih tulisannya. Cantik (kayak Suika dong). Saya masih lelah dan belum pulih secara emosional sejak 29 April 2009. Jadi masih malas nulis, cuma gangguin di Chatting Room aja...

Salam....

Iwan Satyanegara Kamah mengatakan...
pada hari 

...oh lupa. Om JC, di kalangan masyarakat Cina, apakah ada perbedaan atau diskriminasi, bahwa orang perantauan lebih rendah daripada Cina asli? Kalau baca tulisan bekas tetangga saya di Cipinang Bali, Ong Hok Ham, menarik sekali. Seolah saya masuk lorong waktu dan hidup bersama dengan keturunan Cina. Waktu kecil di Jatinegara, saya sering bermain dengan anak2 Cina, terutama diajarin main judi kecil2an (kyu-kyu). Sampai sekarang, saya sangat suka dengan permainan yg berbau judi....hahaha...

Alexa mengatakan...
pada hari 

Wah2 JC thank u dah muatin tulisanku yang sejati dikirim ntuk Kolom Keluarga itu...hikz
Seneng nih banyak artikel baru dan pake foto, apalagi masalah sikhil Encim2 itu sangat informatif dan guamber akeh rek...
Aku juga seneng ama lagu Langit Koki...suarane Lembayung bening banget... Katanya Night= Lembayung..jadi Night tuh cewe tho, tak pikir selama ini Night= cowo...mohon pencerahan lebih lanjut...
Walentina walaupun baru belajar nulis sudah canggih lho...buktinya istilah KOKI khan lahir dari Walentina

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Mas Iwan: betul sekali...masih ada beberapa yang demikian. Yang saya tahu, di Medan dan Pontianak masih ada sebagian yang beranggapan bahwa mereka lebih Cina dibandingkan Cina dari daerah lain di Indonesia.

For 2 reasons: memang mereka baru 2-3 keturunan di Indonesia, dan mereka bisa berbahasa dialek Hokkian, Tiociu atau Khek. Sementara Cina yang disebut Babah, biasanya sudah lebih dari 5 generasi ada di Indonesia.

Kyu-kyu, capsa, mahjong....hehehe...kapan-kapan kita musti ketemu untuk 'beradu' ilmu nih...hihi...

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Alexa: yang pasti artikel kamu itu memang ciamik...apa boleh buat, saat ini dalam penampungan sementara, apa yang ada ya aku kirim ke penerbit di sini lah...hehehe....

Kalo masalah Night = Lemb...wis lah, gak usah dipikir...malah bingung sendiri nanti...hihi...

phie-midstate mengatakan...
pada hari 

Buto, ini artikel lama ya sing ttg sikil? dulu ga disisipi yg jarik toh? apa aku yg kelewat bacanya. klo yg kebaya itu emak-ku wkt msh hidup jg pake, wkt meninggal itu jarik2 bagusnya byk bgt jd kya harta karun deh. ada 1 yg tak bawa sini buat kenang2an. ihik ihik...

lembayung mengatakan...
pada hari 

Alexa, memang Lembayung = Night, jadi kalo Lembayung itu cewek ya seharusnya begitu pula dengan Night. Seharusnya lho... hihihi....

Unknown mengatakan...
pada hari 

* Alexa : Tulisannya asik dibaca .

* JC : " menangi " nggak ada terjemahan yg pas ke bhs Indonesianye keknya . Aku jadi inget Bobo-nya temenku dulu kakinya kecil banget , kalo jalan tertatih tatih . Kata ibuku seh kakinya Bobo itu juga "diperung " katanya .

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Phie: hihi...bener ini dulu pernah tayang, tapiiii...sangat dangkal, tidak sedalam itu ulasan n foto-fotonya. Dulu gak dibahas 'emak kathok' n 'emak jarik'. Suwun wis mampir...Oh ya, sama aku juga masih nyimpen beberapa jari Si Emak...

Mamik: hehehe...gak ono yo..'menangi' hehehe...diperung...hhhmmmm...istilah unik juga...suwun wis mampir...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Walentina, hahaha, tulisannya seger juga nih.
Aku gak pernah punya cita2 jadi penulis, baik serius apalagi duarius, soalnya aye juga gak bisa serius apalagi dua rius, hehehehe.

Bisa nulis di KOKI wee, terkejut kejut sendiri, senang bisa ikutan join di KOKI.

VIVA LANGIT KOKI

Nuchan mengatakan...
pada hari 

Hai..Om Josh...Hai Mba Lembayung..Hai..Mas Prabu..hai semua pecinta KOKI yg sudah jungkir balik mempertahankan KOKI...tak ada kata yg tepat saya sampaikan selain :

Kebaikan akan selalu bertemu dengan kebaikan, itu adalah hukum alam yg tak terbantahkan...meskipun dengan segala lika-liku proses yg harus dijalani..hehehe...

Hidup KOKI...Hidup Zeverina cantik..Hidup Kokiers dan Kokoers! Gbu!

Salam hangat Nuchan

kita mengatakan...
pada hari 

@Alexa: ngeri juga baca begitu; apalagi sekolah terkesan tidak peduli. Di Belanda, katanya sampai ada bagian khusus di Pemerintah yang menangani kasus bullying begitu (=pesten). Kalo "pesten" langsung sudah lama banget, sekarang yang lagi digalakkan adalah iklan "stop internet pesten"; yang meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet. Bisa diliat di youtube cukup dengan mengetik "pesten".
Contoh yang paling tragis adalah kasus "Winnenden" di Jerman. Katanya si pelaku adalah murid yang sering di-pesten teman2xnya dulu. Katanya dia meniru film Klaas (http://www.nrc.nl/film/article2177111.ece/Klass).
@JC: Menarik membaca tulisanmu; sayangnya di daerahku nggak pernah dengar ada Oma2x yang begini. Mungkin karena jarang perempuan China yang sampai ke daerahku; hanya para laki-laki saja.

P@sP4mPr3s mengatakan...
pada hari 

segerrr.... akhirnya baca artikel lagi... lanjut... *yang cuma bisa baca doang*

P@sP4mPr3s mengatakan...
pada hari 

OOT dikit ahh.... *kenapa tiap mau post komentar butuh 2x ya, yang pertama selalu gagal*... permintaan anda tidak dapat dipenuhi. *halah*

kembangnanas mengatakan...
pada hari 

wah... seru nii, artikelnya langsung muncul uaakkeehhh... baca dulu ya...

Alexa mengatakan...
pada hari 

@JC...nah tuh Lembayung en night dah melakukan pengakuan dosa...night tempo hari tulisannya di Koki kayak cowo yang patah hati geto..wah ketepu ya pembaca...he,he
Night aka ayung: saya lagi nebak2 sekarang anda lagi livin' Sydney...betul gak? Sekali lagi mohon pencerahan...

Alexa mengatakan...
pada hari 

@mamik..si pejuang laskar terakhir; thanks ya
@kita : memang faktanya sangat mengerikan, tapi disini rata2 cuwek aja...misalnya ada siswa SMP 12 bunuh diri karena dia dilecehkan teman2nya sbb pindahan dari SMP 56 yang digusur oleh Pemda dan Abdul Latif...kasus penggusurannya rame banget eh sampe skrg tuh properti dikosongin aja...
Belum lagi pengakuan kepala sekolah2 ngetop baik negeri maupun swasta yang blg gak ada bullying di sekolahnya padahal teman2 kantor saya yg anaknya sekolah disitu mengalami tekanan yang luar biasa..
Saya juga bingung...anak2 itu kelakuannya dah kayak Mafioso aja

Jon Leung mengatakan...
pada hari 

Oii, Shrek mengurutkan kota panturanya salah tuch, mestinya habis Semarang, Demak, Kudus, Pati, Juana, Rembang, baru Lasem, Tuban, Gresik, Surabaya hahahha. (Paling jawabnya sak suka ku to wkakakak) Kata temenku di Semarang manggilnya Nyah Katok yo. Lha kalo jaman sekarang sikile ditekuk kaya gitu ya nggak bisa ngapa2in yah, cuma bisa nunggu di rumah (baca: ranjang aja) hehehehe

Za Harun mengatakan...
pada hari 

september 2007, hm... pas aku baru2 gabung sama KOKI...

Natya mengatakan...
pada hari 

alexa : ada seorang keponakan yg masih TK sering dikeroyok teman2nya, katanya niruin smek don. katanya gara2 ponakanku culun, enaknya dikerjain aja!(kok anak kecil kelakuannya dah kek preman aja ya!)guru2nya malah cuek. orang tua tuh bocah2 bringas juga bilang anaknya baek kok.
keponakanku lalu dipindahkan sekolahnya, sekarang malah banyak teman.
JC : thx infonya, dulu nyokap pernah cerita, tp baru sekarang saya liat kaki yg dia maksud kek apa, ngeri!

Caridaki mengatakan...
pada hari 

JC....oma saya kakinya seperti gitu....sudah dari sononya tuh (dari china)....meninggal th 1990 dgn usia 92 tahun

Alexa mengatakan...
pada hari 

@Nat: iya tuh dah pernah baca anak TK apa SD gitu yang sampe menewaskan temannya...herannya polisi gak turun tangan dan pihak sekolah juga gak tg jawab....

Unknown mengatakan...
pada hari 

Alexa : Cuma sekedar saran ya say...dikel saya anak peremnya 7 orang dan semua dimasukin beladiri sama papa saya berbeda2 terserah masing2 anak. Tujuannya supaya kami anak2 peremnya kuat dan nggak cengeng begitu. Makanya saya disekolah nggak pernah dibully (terus terang saya emang galak, makanya semakin bertambah tua semakin pengen mengurangi kegalakan saya hihi malu sama umur). Tapi based on my experience kalo kamu berani speak out orang lain jadi segan ato takut kali yee...sumpe sampe sekarang ditempat saya kerja sekarang yg notabene semua bangsa campur dan dengan badan saya yang imut, banyak yang bilang Dch ampun kecil-kecil hehe galak amir.

Mas Buto : Omaku (alm) dulu pake bajunya juga begitu kebaya encim yah yang kutangnye panjang dan ada sakunya tempat nyimpen duit hehe inget soalnye suka mintain duit sioma.

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

JC, artikel kaki lipat beserta photo2nya, menarik sekali...walau udah baca sebelumnya, tetap aja menarik utk dibaca lagi..saya sampe google buat cari info tambahannya..waktu baca, engga sadar ngelus2 kaki sendiri (yikes, yg ternyata butuh emergency pedicures!! :) mau cantik itu memang repot & sakit, such as: waxing!

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

Nyi DCH, saya juga berniat sekali utk masukin anak2 ke self-defense class..karate or taekwondo, martial arts, whatever..saya cemas dgn masalah 'Bully' anak2 skrg..tujuan saya utk meningkatkan self-confidence mrk & spy mrk bisa membela diri dr serangan Bulliers..kick their butt, ciatt!!

ariana mengatakan...
pada hari 

Seperti KoKi jadoel dulu.

Alexa dan walentina : ceritanya apik.

JC : pernah denger sih cerita tentang kaki mungil, tetapi lihat fotonya seram banget

All, thanks for sharing.

ariana mengatakan...
pada hari 

Lembayung, suaranya bening banget...liriknya bagus...

JC : jaman sekarang, kalau kaki terlalu kecil juga susah cari ukuran sepatu, bisa-bisa pakai sepatu anak-anak, hihihi..

sunnyCA mengatakan...
pada hari 

JC, thanks for the article. Melihat foto kebaya encim dan sarung2nya yang colorful, jadi inget Oma deh. Aku masih inget tuh, si Oma suka pake kebaya brokat yang transparan, terus kutang yang aku pikir kaya' kaos singlet (padahal beda banget yah!). Dulu aku pikir....such a waste of fabric, sekarang aku pikir...what a beautiful kebaya! Oh ya, speaking about kaki...duh, menyeramkan sekali. Kalo ada banjir atau kebakaran, mereka ngga' bisa lari dong. Hiks, sometimes beauty is a torture yah.

Anonim mengatakan...
pada hari 

Thanks buat Walentina, Alexa buat artikelnya yg bagus, JC walo dulu udah baca tak baca lg nih abis suka dg cerita@ yg bgn...cuman pas bagian photonya msh lom tega liatnya....Lemb..suoromu jan bening...merdu...sekali lg thanks buat temen@ semuanya...GBU ALL...Minten.

Anak Bintang mengatakan...
pada hari 

Aku punya langit sendiri, paginya dimulai lebih pagi, malamnya berakhir lebih malem

Kikikikik...kutipan di atas AB banget, secara untuku udah ga jelas kapan pagi kapan malem.
hmmm, kerja tim yang hebat, tetep solid dan produktif di masa yang akan datang.

Beneran deh, di KOKI itu bisa nemu tulisan jenis apa aja, hal semacam ini mungkin ga bisa dipenuhin komunitas lain. Latar belakang KOKIERS yang beragam, enak untuk dibuat bahan pelajaran. Di KOKI ada kehangatan dan penuh cinta...ehem...ehem... ^_*

Hani Yamashita mengatakan...
pada hari 

Absennnnnnn...biarpun telat . Ada artikel baru , sipp , KOKI sudah mulai "produksi" lagi...hahahaha
Walentina : thx buat sharingnya...
Alexa : Bener , paling ngeri kalau ada kasus bullying di sekolah ,..duh , dimana-mana pasti ada bullying ya. Lain kali saya juga sharing bullying di Jepang ya .

JC : Walah ,..akhirnya keluar juga artikel "sikil cilik"...serem liat kakinya yg super kecil , yo pantes wae susah jalan wong sikil " dirusak" separah kuwi. Lha kalau jaman sekarang pathokan cantiknya sekalian dibahas di KOKI tho...hahahaha

Anonim mengatakan...
pada hari 

tulisannya asyik2..., cuma merinding aja baca kisah mbak alexa. segitunya ya...

trus untuk kaki yang cantik..., ngeri ah liat foto2nya. apalagi deskripsi Om JC sampe tulang2 kaki dipatahin, hiks... ga tega rasanya.

Mbak Walentina, ... tulisannya perasaan selalu apik tuh...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

KOKI buka 24 jam, he he

AnakD3s4 mengatakan...
pada hari 

Lembayung & Co ==> Thx berat atas kreativitas & dedikasi untuk Koki! Bravo! Aku cuma anakdesa, cuma bisa nikmatin keindahan lagunya aja...

Alexa ==> Salut atas hasil didikanmu pada Bocah! Luar biasa! Well, kisah bocahmu adalah bukti betapa bahayanya isi tayangan TV kita skrg ini. Para ortu baiknya mengontrol isi tayangan apa saja yg boleh dilihat anak2nya krn anak2 menghabiskan waktunya sebagian besar di depan TV...

JC ==> thx atas Kaki Terlipatnya. Mumpung masih di gubug penampungan, gimana kalo artikel2 jadoel ditayang-ulang sambil menunggu artikel2 baru?

Walentina ==> makasih sudah mewakili keinginan beberapa kokiers termasuk aku :-)

silent reader aktif - USA mengatakan...
pada hari 

Lembayung, apa benar kamu = Night?
Lah Night suka ngerayu cewek-cewek gitu....jeruk makan jeruk, donk...

Anonim mengatakan...
pada hari 

JC, Emah (alm) saya juga pakai kebaya, sarung, dan kutang yg disebut di komentar, juga tidak bisa bahasa Tionghoa (kita dari sumatera selatan) .... sayang ya sekarang tidak ada lagi yang berpakaian kebaya nyonya yg begitu, yang ada hanya kebaya nasional dan daerah .... apa takut ya dibilang cina .... SJ

Anonim mengatakan...
pada hari 

Eh saya lihat bentuk kaki yg melengkung itu seperti kaki yg sedang pakai sepatu high-heel .... SJ

Anonim mengatakan...
pada hari 

Kalau saya memang cewek, terus kalian maunya apa?

Imitation of Night

Za Harun mengatakan...
pada hari 

ALEXA: Night ga sama dengan Lembayung deh keknya,,, yang aku kenal sih mereka 2 pribadi yg berbeda, hehehe

alexa.baba mengatakan...
pada hari 

@Nyi: sy juga wkt msh kecil dikursusin bela diri ama bokap secara kami 5 bsaudara cew smua, mslh kepremananku dah daku upload ke Juru Cerita...tinggal tunggu ditayang apa enggak..ha,ha.
@Ariana,@minten,@AnakD3s4: thanks ya a/apresiasinya.

@RYc no mama: ditunggu sharingnya yah...

@Anonim: iya waktu mengalaminya sungguh saya jg takjub kok anak2 zaman skrg bisa sejahat itu...

@Mea: daku dah tau jati dirinya noght en ayung dari sumber terpercaya; yg Mea bilangin itu.... betul kayaknya...ha,ha

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

alexa,
kadang anak meniru apa yang lebih tua perbuat, kalau sebagai orang tua hobinya marah dengan kata2 kasar , bahkan dengan melakukan pemukulan dll, jangan heran anak2 akan tumbuh menjadi liar, ganas dll.
Kalau kita sebagai orangtua susah memberi contoh yang baik, welas asih, masih juga anak melakukan tindakan liar, patut mencari sumber nya, biasa dia meniru di luar rumah, lingkungan atau sekolah.Sebagai orangtua, sudah menjadi kewajiban memantau perkembangan anak2 tercinta.
Jadi kekerasan di sekolah juga berakar dari rumah masing2

silent reader aktif - USA mengatakan...
pada hari 

Buat Imitation of Night:
Kalaupun cewek ya nggak apa-apa. Wong cuma nanya... mau cowok mau cewek, atau malah ganda campuran, no problem. Toh ini cuma di dunia maya. Kamu = Lembayung atau bukan, juga no problem.

Alexa, sharingmu bagus. Aku jadi mikir, mungkin baiknya anak perempuanku aku ikutkan kursus beladiri juga. Supaya lebih tough dan nggak kena sasaran bully nanti.

Alexa mengatakan...
pada hari 

@Dewi Meong: memang betul kekerasan berawal juga dari rumah seperti yg dialami Ning, atau kurang perhatian dari org tua...spt yg dialami Med. Makanya jd org tua memang hrs selalu waspada, kalau tidak spt anak sy yg tidak pernah mau sharing masalahnya krn melihat ortu sdh repot sndiri,

@silent reader USA:mungkin olahraga beladiri bisa jadi alternatif perlindungan juga speak up spt yg Nyi Dch sarankan, tetapi semua itu tidak ada artinya jika berhadapan dgn serombongan mulut berlidah tajam dari teman2
sebaya...Mengerikan..benar2 mengerikan

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

aku nunjukkin photo2 foot binding di artikel JC ke teman2 kerja..mrk pada kengerian, trus kami ramai2 google for more picture & info..I'm telling you, it's an amazing one :)

Posting Komentar

 

Bilik Gemuruh (Chatroom)

Pelajaran SMP

Kokiers

HEADLINE NEWS
pengunjung sejak 29 April 09

Greeting