headlines

11 Mei 2009

BALADA BAPAKNYA JENG ANA & BALADA KOTAK CAT, KROMPYANG ......

(PLUX - JAKARTA)

Dear Zev,

Semoga dirimu baik - baik saja. Ini ada sedikit tulisan mudah mudahan masih cocok dengan tema yang lagi hangat-hangatnya.

Disclaimer :

Cerita ini terinspirasi oleh dalangan Nyi Dch. Dengan tidak mengurangi rasa hormat mohon maaf kalau cerita ini adalah bohongan semata, kalau ada kesamaan nama dan tempat itu semata – mata karena yang nulis sedang kumat gilanya. Kalau ada yang tersinggung mohon maaf karena memang disengaja. Kalau ada yang belum tau siapa bertingkah bagaimana ya cari tau saja. Kalau ada pepaya ranum kasih ke PDD saja. Kalau ada yang teriak bakarrrrr.... ya siapa lagi? Peace.....

Regards, Plux


Rumah bertahta megah yang disebut - sebut istana itu biasa didatangi oleh para penggede dan selebritis. Ya rumah berlantai marmer dan berbingkai ukiran kayu jati asli buatan Jepara. Pemilik dari rumah tersebut adalah seorang ibu muda dengan panggilan Jeng Ana, seorang keturunan ningrat yang mencoba untuk menjadi ningrat beneran (entah bisa apa gak ya??)

Sebenarnya hanya pamornya saja yang kelihatan mewah, karena menyandang gelar keningratan dari bapaknya yang masih keturunan darah biru tetapi jika sudah masuk kedalam, wah semua seperti kelihatan dipaksakan. Bagaimana tidak? Untuk memasuki istananya saja harus melalui berbagai macam prosedur, belum lagi aturan harus berbusana lengkap. Padahal isinya ya, sama aja sama rumah biasa.


Bagi wanita, kebaya dengan sanggul berkonde, bagi yang pria harus dengan setelan tuxedo lengkap dengan dasi kupu – kupunya. Lha iki piye tho, kebaya sama tuxedo jadinya apa? Maklum, rumah priyayi jadi tamunya pun harus mriyayi, begitu bunyi pengumuman yang di tempel didepan pintu gerbang istana. Lha kalau kawula alit alias rakyat jelata gimana? Terus bagaimana pula dengan pengamen yang suka genjreng genjreng? Atau musafir yang hanya numpang lewat?

Tidak ada kecuali, semuanya harus sesuai aturan, judulnya priyayi, titik. Siapapun yang mau masuk ya harus mengikuti aturan, kalau gak mau ya sudah sana gak usah masuk, Jeng Ana tidak akan minta kawula alit atau rakyat jelata untuk masuk, Jeng Ana sudah punya tamu sendiri. Begitu maklumat Penggede istana.

----

Tak jauh dari rumah Jeng Ana yang baru didirikan, tersebutlah sebuah kawasan yang selalu ramai didatangi oleh siapa saja. Mau pejabat kek, artis kek, pengamen kek, tuan tanah kek, musafir kek dan kek kek yang lain semua tumplek blek jadi satu. Banyak pendatang yang tadinya iseng memasuki kawasan ini tetapi berakhir dengan menetap disana. “Betah sih, abis enak disini semua serba praktis, mau apa aja gratis trus bisa ngilangin stress lagi” begitu kata salah satu pengunjung yang tak mau disebutkan namanya atau biasa disebut dengan julukan ‘pengunjung diam’ maksudnya pengunjung yang diam – diam menikmati segala sesuatu di kawasan ini. Semua diperlakukan sama tanpa beda.

Oya kawasan ini dinamakan ‘Kawasan Orang Kerja Independen’, duh nama kok panjang banget. Kawasan dimana orang boleh memberikan kontribusi apa saja. Di kawasan ini tersedia bermacam macam kebutuhan, rencananya sih kawasan ini akan menjadi seperti rumah sihirnya mbah google, jadi mau nyari apa aja ada. Mau makanan tinggal ke dapur, mau jalan jalan tinggal pesen tiket di counter, tips tipsnya sudah tersedia dengan lengkap, atau sekedar mau curhat pun tinggal tumplekin uneg uneg. Makanya tak heran jika kawasan ini dengan cepat menjadi terkenal sampe ke seantero dunia.

Rupanya keramaian dan keramahan di kawasan ini membuat jengah Jeng Ana, maka mengadulah si Jeng Ana ini ke bapaknya yang merupakan tuan tanah ternama termasuk yang menguasai lahan dimana kawasan ini berada.

Singkat cerita, bapaknya Jeng Ana memanggil tetua kawasan ini untuk menghadap. Duh karena terlalu sibuk, tetua kawasan sering mengabaikan panggilan bapaknya Jeng Ana. Ada saja alasannya, yang kebelet pipis lah, yang masih goreng tahu lah, sampai akhirnya bapaknya Jeng Ana murka.

Panggil sekarang juga, bila perlu bawa seluruh punggawa istana,” dengan murkanya bapaknya Jeng Ana bertitah.

Sendika dhawuh, baginda” punggawa menjawab dengan muka pucat dan kedua tangan di tangkupkan di atas dahi.

Ketika tetua kawasan menghadap bapaknya Jeng Ana hari sudah sore, maklum kegiatan yang super banyak membuat tetua kawasan jarang ada waktu untuk menghadap. Tetua kawasan bilang urusan menghadap itu adalah kegiatan nomor 100 atau dengan kata lain buang buang waktu, lebih bermanfaat kalau waktu dimanfaatkan untuk mengurus kawasan.

Begitu tetua datang, wajah murka pun terpancar di muka bapaknya Jeng Ana. Dengan suara bergetar bapaknya Jeng ana berujar : “Tutup tuh kawasan, jadi anak bandel, suka melawan titah orang tua. Kamu itu keturunan ningrat, gak pantes bergaul dengan kawula alit. Tau ?”

Maafkan ananda ayah, bukan maksud ananda membangkang, tetapi hati ananda berada diantara mereka. Lha kalau kawasan ditutup, pegimana nasib para rakyat yang berada disana? Tolong ayahanda mengerti...” o... ternyata Jeng Ana dan tetua kawasan kakak adik toh...

Tutup, ayahanda bilang tutup ya tutup. Suruh mereka masuk rumah adinda” masih dengan murkanya bapaknya Jeng ana hampir saja terjengkang dari kursi kebesarannya.

“Sekali lagi, gak bisa ‘Nda (panggilan sayang ayahanda)”, tetua berusaha menenangkan amarah bapaknya Jeng Ana. “Jangan paksa ananda untuk menjadi seperti yang ‘Nda minta,” begitu imbuhnya. (Duh... fungky juga nih tetua...)

Oalah kamu jadi anak bandel banget sih, kalau gak mau menurut perintah ayah, sana pergi kamu dari sini, ayah cabut bulu kebangsawananmu, dalam 1 x 24 jam kawasan ayah nyatakan tutup untuk umum,” bergetar suara bapaknya Jeng Ana. Getarannya lebih parah dari gempa yang sering melanda kawasan, kali ini gempa dengan kekuatan 9,03 skala liter (maksudnya setara dengan diguyur air 9 juta liter).

Segera, gubrag gabrug melanda kawasan. Heboh dimana – mana, ada yang nangis, ada yang lari terbirit birit, ada pula yang nyari anaknya dimana kok gak kelihatan. Yang harap – harap cemas pun banyak, sampai ada yang meratap “Duh.... kok tega ya bapaknya Jeng Ana mengusir anaknya sendiri, kenapa mesti diusir, aku kan masih betah disini”

Ada pula yang mencoba memohon ke bapaknya Jeng Ana, “baginda, mbok yao kalau mau ngusir tuh pakai aturan, Tamu aja mesti lapor ke ketua RT 2 x 24 jam, lha mosok ini ngusir orang kok Cuma 1 X 24 jam. Ibarat masak jenang aja perlu lebih dari 24 jam, nanti kuwalat lho.”

Tetua pun diam seribu bahasa, mau berucap yang keluar hanya rembesan air mata yang semakin lama semakin menggenang di pelupuk mata. Sedih hatinya mendapat perlakuan tidak adil dari ayahanda kandungnya, terharu melihat perjuangan penghuni maupun pendatang yang mendukung keputusannya. Ternyata tak sia sia perngorbanannya meninggalkan status keningratannya untuk tetap bersama dengan penghuni kawasan.

Disela sela huru hara, munculah seorang penghuni yang ternyata bermuka dua, berusaha membujuk para penghuni lainnya untuk hijrah ke rumahnya Jeng Ana. Dengan semangat kompor meleduk, dia ber kokok (seperti ayam jantan yang berkukuruyuk). “Para penghuni yang kucinta, marilah kita bersama – sama hijrah ke rumahnya Jeng Ana, sama saja kok, kan Jeng Ana juga adiknya tetua. Enak lho di sana, ber AC lagi. Nanti bisa ketemu dengan saya setiap hari disana,” demikian bunyi ajakan penghuni bermuka dua ini.

“Oalah, dasar tua bangka tak tahu telima kasih lu ya, memang kebagusan muka lu apa? Kalo memang gak suka tinggal sama kita, sono pergi ndili jangan ajak kita,” sambil ngos ngos an para penghuni berteriak.

Ndot Bandot, biar dikata disini ber ABCD, kita tetap setia sama tetua, enak aja main gusur seenaknya,” timpal yang lain

“Eh apa sih ABCD? Emang lebih dingin dari AC?”

“Hush, ABCD yang ini Angin Berhembus Campur Debu,” jawab yang ditanya

“Eh bandot, ngaca dulu dong, lu tuh ya, bukannya bersimpati sama kita – kita malahan bikin onar. Tuh kalau kaca dirumah kurang besar, sono ke Ancol, kalau masih kurang besar juga, nyebur aja sekalian ke laut sono,” sahut seorang penghuni lainnya. Duh susah sekali mengenali suara siapa itu karena saking hebohnya. Kecepatan sahut menyahut melebihi kecepatan perubahan kurs dollar terhadap rupiah. Walah...

“Kan enak di rumahnya Jeng Ana, pakai AC, bisa ngobrol sama penggede istana banyak sinden nya juga, kurang apa coba. Lagian kan tamunya pada berkebaya lengkap dengan konde,” masih juga tuh si muka dua merayu penghuni untuk pindahan ke rumahnya Jeng Ana.

“eh nih liat ye, nih liat baik – baik, gue copot nih konde sialan, gw rela pake sandal jepit daripade harga diri aye diinjek – injek. Pegimane bise?” duh mbakyu penjaja jamu gendongan tak kalah serunya bicara blak blakan sambil copotin konde dan mencincing sewek luriknya.

“Tenang penghuni sekalian, tenang... saya sudah menemukan lahan baru. Mari kita semua pindah... jangan pada nangis ya. Sudah, sudah... kalau memang nasib kita diusir dari kawasan ya gak papa. Saya sudah menemukan orang yang tepat untuk membantu, seorang insinyur brilliant yang mahir bikin jalan mulus dan juga seorang dermawan sejati.” Demikian tiba tiba tetua kawasan menampakkan batang hidungnya menjelang batas pengusiran 1 X 24 jam habis.

Tetua kawasan pun membonceng sepeda diikuti oleh para penghuni yang dengan setia tetap meneriakkan yel yel kebesaran. Ada yang sepatunya ditinggal begitu saja sambil nyeker berusaha mengejar iring – iringan, ada yang baru bangun tidur langsung nyamber kolor sekenanya. Ada yang nyamber kebaya yang lagi dijemur langsung dipakai, pokoknya suasana begitu gegap gempita mengiringi iring – iringan yang mulai bertambah setiap menitnya.

Terang saja hal ini disambut dengan teriakan yel yel yang hingar bingarnya melebihi marching band sekolah SMA. Suka cita pun terpancar dimata para penghuni kawasan. Ada yang menangis terharu, ada yang mewek dengan elegant (maksudnya mewek sambil senyum), ada yang langsung bersujud memanjatkan doa ke sang maha pencipta, pokoknya semua penghuni bersuka cita kecuali beberapa penghuni yang memang mempunyai agenda tertentu.

Agenda seperti apakah?

Yah... namanya juga orang, pikiran pun macam - macam, ada yang diam – diam me-‘nginthil’ si muka dua, ada pula yang hatinya gamang, ‘bagaimanapun juga saya butuh ketenaran maka saya butuh dukungan dari bapaknya Jeng Ana, nkali – nkali aja ada yang bisa membuat saya jadi terkenal’ begitu kira - kira yang ada dipikirannya salah satu penghuni.

Maka tak lama kemudian lobby pun dimulai, dengan hati – hati sekali, penghuni yang di sembunyikan namanya ini mulai mengendap – endap mencoba memasuki pelataran istana, bukan menuju rumahnya Jeng Ana. Diaturlah strategi bagaimana cara supaya dia bisa melunakkan hati para pejabat istana bapaknya Jeng Ana. Lobby pun dimulai dari beranda alias ruangan di sebelah Rumah Jeng Ana.

“Kula nuwun, saya datang kesini cuman mau bilang terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapaknya Jeng Ana, semoga bapaknya Jeng Ana diberikan kesehatan yang prima, semoga tambah jaya. Oh iya, saya mantan pendata KTP di kawasan lho ya, tolong diingat... sekali lagi saya datang dengan damai, ini buktinya, senyum manis saya,” dengan senyum mengembang, dia berbicara kepada para punggawa yang berada di beranda istananya bapaknya Jeng Ana.

Punggawa istana pun melongo, gak tahu harus menjawab bagaimana, lha wong terpesona dengan giginya yang kuning dan pipinya yang belepotan bedak karena buru – buru belum gosok gigi sudah berkonde ria.

“O... pantesan dia diem aja ketika para penghuni bersuara tempo hari,” o... o... dan cuman o... yang bisa menjabarkan itu semua demikian kata sebagian penghuni yang tetap memilih bersama dengan tetua ketika tahu peristiwa ini.

Duh... disaat genting tak kelihatan batang kondenya, banyak penghuni yang mencari dianya diam saja, e... tahu tahu sudah nongol di beranda istana. Massya Allah...

“Ya sutralah biarin aja, mau diapakan lagi, lha wong opor tumis sejati,” demikian kata seorang penghuni kawasan lainnya. Duh kenapa opor dan tumis yang disalahkan ya? Kan masih banyak tuh bagian dari masak - memasak yang bisa dipakai, misal Kompor Kumis, maksudnya kompornya pak Kumis, dasar pikirannya makanan aja nih orang.

Kembali ke kawasan, sekarang kawasan sudah diambil seluruhnya oleh pihak istana atas titah bapaknya Jeng Ana, kini Jeng Ana pun puas sudah, tidak ada rakyat jelata yang bikin iri hatinya. “Rasain lu kak begitu nasibmu kalau tingkah lakumu memihak pada penghuni kawasan, pakai dong darah birumu, tuh Cuma dikasih waktu beberapa hari hanya untuk melihat saja, gak boleh berjualan ataupun berkokok disana” demikian bathin Jeng Ana.

“Tak usah ya... darah gw merah bukan biru. Biru tuh darahnya vampir, ye...,” demikian canda tetua kepada adiknya. Bagaimanapun juga cikal bakal kawasan adalah hasil jerih payahnya tetua yang gulung koming tak karuan, ya masa sih mau di bubarkan begitu saja? Sebenernya bapaknya Jeng Ana berinisiatif punya anak lagi karena melihat kemolekan tetua kawasan, maka lahirlah Jeng Ana.

Apalagi didukung dengan penghuni yang begitu setia. Perkara dikhianati oleh seorang penyusup bermuka dua dan ditinggalkan seorang teman dekatnya yang diberi kepercayaan mendata KTP bukanlah menjadi kendala, malah menjadikan semangat baginya.

Bagaimana para penghuni kawasan, sudah betah di tempat penampungan sementara?

Regards, Plux



******************



BALADA KOTAK CAT, KROMPYANG……..

Dear Z,

Ini lanjutan dari cerita di atas, masih sama dengan gaya olok - olok dan oblok - oblok :-)

Penutupan kawasan oleh bapaknya Jeng Ana menjadi perhatian dan pembicaraan di mana – mana. Bahkan beritanya sampai mengguncang Negara tetangga. Demikian pula penutupan kawasan ini sempat menjadikan beranda sebelah rumahnya Jeng Ana heboh. Sampai sampai surat keputusan penutupan yang ditandatangani bapaknya Jeng Ana di tempel di salah satu beranda tempat biasanya rakyat jelata nongkrong.

Bukannya membantu, juru gembok salah satu ruangan di beranda itu malahan mencemooh tetua dan penghuni kawasan dengan sebutan yang menimbulkan perdebatan kecil. “Nah lihat kan kawasan sekarang ditutup, habis kaki lima banget sih. Coba tengok sana, kaki lima, gak level lah dengan kita – kita,” demikian kata juru gembok yang sok ngartis (maksudnya serba ngantri gratis alias maunya gratis jadi ngantri 1056 km pun dijabanin)

Kontan penghuni yang mendengar pun beramai – ramai melabrak sang juru gembok, meminta kejelasan akan maksud perkataannya. Tak tanggung – tanggung, bintang kawasan yang terkenal rupawan dan menjadi incaran gadis – gadis melabrak dengan suara lantangnya. “Maksudnya kaki lima apa ya?”

“Biar kaki lima, setidakknya kami punya kaki, bebas kemanapun pergi, lha kamu sendiri? Mau gini takut, mau gitu takut, bisanya cuman di dekte aja sama bapaknya Jeng Ana, hu…..,” timpal yang lain

“Baru jadi juru gembok aja dah sombong, apalagi jadi juru masak ya? Lagian lu jadi juru gembok juga karena terpaksa gak ada orang lain, makan tuh gembok sama kuncinya sekalian sono.” Panas membara membakar hati salah satu mantan penghuni kawasan ini.

Menyadari kesalahannya sang juru gembok pun buru buru meminta maaf. Mumpung belum benar – benar di geruduk dengan pasir kali, pikirnya. Dan para mantan penghuni kawasan pun beramai - ramai meninggalkan beranda yang tadinya kosong melompong menjadi ramai dan kini kosong lagi. Lha juru gembok pun sudah minta maaf, ya harus berbesar hati lah, dari pada berbesar kaki, ntar gak cukup lagi sandal jepitnya.


***

Siang itu cuaca sangat panas sekali di perantauan yang disebut kawasan penampungan. Maklum tak seperti di rumahnya jeng Ana yang ber AC, di kawasan ini benar – benar ABCD murni. Ya, Angin Berhembus Campur Debu dengan kadar 10%, maksudnya 90% angin dan 10% murni debu.

Kendati demikian tidak mengurangi semangat para penghuni ex kawasan yang setiap hari bergembira. Bahkan ada yang sampai kegirangan tanpa sebab. Biasalah namanya juga penghuni yang sudah biasa hepi tiba – tiba di musnahkan kenikmatannya, “biar tinggal di gubug yang penting hepi,” demikian kata salah satu penghuni.

Ngomong – ngomong, pemilik kawasan sementara ini adalah seorang tukang sihir yang pernah belajar di sekolah sihir Hogward. Sekolah sihir yang sangat termasyur di jamannya Harry Potter dulu. Ilmu sihir dari pemilik kawasan sementara ini cukup bisa diandalkan, seperti pada suatu malam Jum’at manis yang lalu, selepas jam 12 malam hatinya gelisah. Apa gerangan yang ada dipikirannya? Alih alih mencoba untuk tidur, sang pemilik ini malah menanggalkan semua kain yang melekat dibadannya termasuk sarung kebesarannya.

Dengan mengendap-endap takut ketahuan penghuni lainnya, pemilik menuju ke halaman paling belakang, dimana kurang lebih seratus kaleng cat betebaran dimana – mana. Sambil mengangkat tongkat ajaibnya, mulailah dia berkomat – kamit, dan bummmm… suara gemuruh bercampur dengan suara klontnag – klontang. Tak lama kemudian jadilah sebuah bangunan mungil yang transparan terbuat dari kaleng cat bekas.

O… karena maunya ruangan yang transparan jadi nyihirnya harus tanpa busana alias transparan alami… kirain tuh copot sarung ngapain, hihihihi.

Paginya heboh melanda kawasan, maklum barang baru, sebuah bilik transparan ajaib terletak di halaman paling belakang menjadi pembicaraan dimana – mana. “Masuknya piye toh, aku kok gak bisa ya?” tanya seorang penghuni

“Gampang mbakyu, tinggal masuk aja beres, nanti didalam juga uenak kok. Aku sudah keluar masuk dengan suksesnya,” seloroh yang ditanya. Ngomong – ngomong, emang keluar masuk itu enak ya? Duh… gak ngerti aku.

Begitu masuk, wuih… sederet pertanyaan sudah menanti, maklum banyak sekali penyusup yang memalsukan identitas dengan maksud mengacau antar penghuni, jadilah di tanya macam – macam. “Apa yang ada dalam tasnya penghuni yang berasal dari Belanda sana?” tanya seorang penghuni yang sudah di dalam sana.

Terong,” jawab yang ditanya

“Wah kamu pasti dhemit nih, penghuni yang asli pasti tahu, yang tor tor tor itu lho,” sahut yang lainnya sambil memberikan petunjuk

“Halah kan sama aja, fungsinya kan sama bisa bikin merem melek,” seloroh yang ditanya
Grrrrrr klontang klontang, gemuruh kembali membahana


Ok sekali lagi, kalo kamu bukan dhemit, “Kapan Barrack Obama di sunat?”

Wah ini mau ujian apa mau sunatan sih, kok pertanyaannya aneh gitu, yang nanya pasti dhemit ini, gini aja deh gantian aku yang nanya, siapa yang suka melon dan pepaya ranum?” timpal yang ditanya

Grrrrrr… kembali suara gemuruh meledak disana

Ya sudah, dia asli kok, kata pemilik ruangan ini yang ternyata tak terlihat, rupanya dia sudah menemukan ramuan yang bisa membuat dirinya tak terlihat kasat mata, sehingga di berikan julukan momodi, hi…..

Dan crengg… sekujur badan penghuni yang sudah lolos tes tadi berubah menjadi biru. Ya, memang momodi membedakan siapa penghuni dan siapa yang belum jelas identitasnya dengan warna. Biru untuk penghuni dan hijau untuk yang masih belum jelas siapa dia.

Malah ada seorang penghuni yang minta disihir menjadi Ungu. Lha iki piye tho, wong masih gadis kinyis kinyis kok minta disihir warna Ungu, apa gak takut nanti dikira janda? “Pokoknya aku mau warna ungu, gak mau yang lain, seperti warna terong kan ungu, masa gak bisa sih momod, ayo dong, nodai daku,” rengeknya yang rela dinodai maksudnya di nodai dengan warna ungu.

Tak heran jika ruangan ini dinamakan Bilik Gemuruh . Suara gemuruh yang merupakan efek rumah kaleng ini tercipta karena masing masing penghuni suka senggal - senggol. Ajaib juga ruangan kecil ini mampu menampung apa saja, termasuk didalamnya acara masak memasak sampai dengan tanam – tanaman. Malahan diruangan kecil mungil ini masih bisa juga dibuat bilik yang lebih private lagi buat yang ingin berduaan saja. Pokoknya asal penghuni nyaman, lanjutttt… demikian kata mbah momodi.

Sebenarnya pemilik kawasan sementara ini sudah membuka 2 ruangan salon keriting rambut di halaman samping, tapi ternyata banyak sekali pengunjung palsu, nggak tanggung – tanggung lagi, pemalsu yang masih palsu identitasnya ini merusak dan mencoba mengadu domba penghuni dengan memakai rambut, alis, bulu mata serta bulu bulu lainnya dan baju palsu. Maka setelah bilik gemuruh ini jadi, salon keriting pun ditutup seketika.

Karena kecapekan yang luar biasa, tetua kawasan jarang menampakkan batang hidungnya. Bukan karena tetua malu telah tercabut bulu kebangsawanannya tetapi karena tetua harus juga menggambar rumah baru. Belum lagi rapat dengan insinyur yang akan membuat rumah baru dan juga rapat dengan pemilik lahan di sebelah.

“Sebenernya sih aku bisa saja membuat kawasan persis seperti dulu, plek ketiplek tapi aku dah bosen. Lagian ntar buka luka lama lagi, ngapain?” demikian kata tetua.

“Oh ya ada berita gembira nih, sebentar lagi rumah baru akan jadi, persiapkan diri kalian baik – baik ya, jangan kuatir semua kebagian kapling kok. Ini kawasan sudah bukan ndompleng lagi, jadi jangan kuatir kena gusur lagi. Berita selanjutnya, kita bakalan dibuatkan jembatan penghubung antara lahan sebelah dan rumah kita plus billboard nya, Sipppp kan?” imbuh tetua.
Perkataan tetua ini disambut dengan gegap gempita seluruh warga penghuni, kembali yel – yel kebesaran di kumandangkan disini. Tak hanya penghuni yang sudah terdaftar saja yang senang, para pengunjung diam yang biasanya diam kini memperdengarkan suaranya yang merdu.

“Tetua, terima kasih ya sudah perhatian sama kita selama ini,” kata salah satu pengunjung diam.

“Tetua, nah terbukti kan kalo kawasan kita tuh memang berharga gak kaya dulu sewaktu ndompleng di bapaknya Jeng Ana, kita dianggap sampah. Duh… nelongso saya kalo inget itu,” kata penghuni yang doyan ikan dori ini. Penghuni yang satu ini sehari bisa menghabiskan 1 kuintal ikan dori, hihihihi.

Ditengah tengah suka cita yang mendalam tiba – tiba ada suara yang mengatas namakan Bandot Tua “Tetua, sudah tau kan resikonya kalau bla bla bla,” entah ini Bandot Tua yang dulu berdiam di kawasan lama atau bandot tua jadi jadian.

Kontan saja suara bandot tua ini di sahuti oleh penghuni yang lain, macam-macam sahutan termasuk lolongan ala srigala bahkan ada penghuni yang menyahut sambil membawa anjing peliharaan segala. Ada juga yang menyuruh Bandot Tua pergi berlibur ke Neraka dan melaporkan keadaan disana, jadi liputan langsung begitu.

Sebenarnya, kalau Bandot Tua sampai berkunjung ke kawasan penampungan ini, artinya kan dia kangen sama kita – kita, ya kita sambut lah dengan kedua tangan terbuka, lagian dia dulu termasuk temannya tetua lho, hush, sama orang tua gak boleh gitu, lagian belum ketahuan itu Bandot Tua yang asli apa palsu.

Auk ah, ABCDEFGHIJKL” timpal penghuni yang terkenal dengan cueknya

“Apa tuh?”

“Ah Bandot Capek Deh Ekke Fuih Gitu Halah Itu Jijay Kan Lu?”


Disclaimer:

Tulisan initerinspirasi oleh dalangan Nyi Dch. Tulisan ini memang ditujukan untuk meramaikan dan memanaskan suasana. Bagi yang merasa kegerahan karena kepanasan, mohon kiranya diguyur dengan air es atau bisa juga disebut dengan terapi es mambo, caranya beli 1027 batang es mambo, rendam dalam air 7 rupa, nah buat berendam 7 hari 7 malam. Kalau panasnya belum juga hilang, tolong diukur suhunya, jika diatas 100 derajat celcius, selamat anda telah terbebas dari kuman. Mohon maaf bila ada yang kesenggol sewaktu penulis jalan – jalan, maklum memang senggol - menyenggol adalah hobi. Kalau ada yang tersinggung, mohon diukur dulu sudut singgungnya, jika kurang dari 90 derajat, mohon diabaikan saja, jika lebih dari 90 derajat juga diabaikan aja ya, peace aja deh……. Yang ini beneran nih : Mohon ma’af, bukan bermaksud mengolok – olok tapi ini cerita adalah bohong semata dan sengaja di dramatisir biar tambah masir kaya telor asin (duh kenapa mesti sebut makanan sih? Auk Ah ABCDEFGHIKJL)


Regards, Plux

Komentar :

ada 75 komentar ke “BALADA BAPAKNYA JENG ANA & BALADA KOTAK CAT, KROMPYANG ......”
caridaki mengatakan...
pada hari 

absen dulu deh......

caridaki mengatakan...
pada hari 

sunyi dan senyap sendiri....hening sejenak....ku sendiri lagi

caridaki mengatakan...
pada hari 

pada kemana.....?

Natya mengatakan...
pada hari 

plux mak nyus ....

Natya mengatakan...
pada hari 

bang daki maruk neh ...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

absen juga donk...aye temenin bang daki deh

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

Absen juga ah...

Josh Chen mengatakan...
pada hari 

HAHAHAHAHAHA....ternyata Plux bakat dadi tukang ndalang juga.....hahahaha.....

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Pluuuuuuuuux, hebat euyyyyy, sibuk2 aja bisa bikin ndagelan kelaas wahid nih,asiiik Pluuuux, gak percuma loe gelo, wuakakakak.

nambah donk ( ceritanya , bukan makanannya yee)

Jeanneth mengatakan...
pada hari 

hahaha,..menghibur tenan,..thanks plux,..

TwinsMom mengatakan...
pada hari 

Plux, kamu lutu sekali deh :)

Unknown mengatakan...
pada hari 

HUehehehehe....lucu tenan...Salam manis dr guk guk

kita mengatakan...
pada hari 

hehehehe, Plux, laporan pandangan matanya kok jadi menyisakan tanda tanya ^_^. Maklum belum setahun gabung di koki; jadi siapa si yang bagian pendaftar KTP itu? wakakakakakakak; serius ni, bahkan 2 rius, kok gua sendiri yang kagak tahu ya ^_^.

greetz,'
kita

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Pluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuxxxxxxxxxxxx long time tidak nulis, sekali nulis gayeng bener hehehhee..seneng aku baca artikelmu menghibur..apalagi dibaca habis pulang kerja sambil menikmati coklat panas dan bunyi gerimis hujan...heeeeeeeeeeem seru...

thanks Plux ..salam manis Reef fm Oz

Wahnam mengatakan...
pada hari 

Pluxx numpang absen ya....Boleh dong
jagna di ke pluxx.. hihihi

Sirpa mengatakan...
pada hari 

Mau lapor diri , Pak !

Khan belom lewat batas lapor 2 X 24 Jam yang ditentukan ya ....

Laporan Selesai !

( kembali ketempat )

Linda PT mengatakan...
pada hari 

keh, keh, keh, lucu.

Linda PT
lindacheang (google)

Unknown mengatakan...
pada hari 

Pluxx ada golongan bermuka dua, ada golongan opor tumis ada golongan karya (eh yang terakhir mah beda yah). duhh jadi penasaran siapa yaaa siopor tumis. Ya begitulah penonton dengan adanya peristiwa kek gini jadi ketauan kan siape kawan, siape lawan, siapa ngelawan siapa kawan tapi mesra (lho opo ini yang terakhir).

Plux sijeng ana ntu bodynya kurang bohay keknya kurang gizi, sementara kakaknya jeng Ana lekukan bodynya yahudd setara artis sekseh Hollywood, mendebarkan kek gitar spanyol, memuaskan kek pepaya ranum matang pohon, kuat kek tembok cina, menggetarkan lidah kek chocolate buatan Switzerland dan juga menggairahkan kek goyangan dangdut hehe...

Plux kalo menurut Nyi golongan darah biru itu masih satu keluarga sama cumi-cumi hihi.. Btw diriku tersandjung menjadi sumber inspirasi penyaluran kegilaan seorang Plux, ayo teruskan kegilaanmu hehe...

ariana mengatakan...
pada hari 

Plux, pinjam konde sama kain kebayanya...

Plux mengatakan...
pada hari 

Wakakaka... terima kasih kepada seluruh penghuni kawasan, suasana penampungan sementara cukup nyaman juga untuk disinggahi. Sebenarnya ini hanya dongeng penghantar tidur, jadi ya kadang kadang Plux ngelindur sambil nulis jadinya ya awut - awutan. Maaf kalau ada salah - salah natya eh... kata.:-)

ET mengatakan...
pada hari 

absennn....
lutjuuu...makasih Plux.
saya awalnya bingung: apa sih bilik gemuruh itu...hehe...ruang yg bawah tooo.. Tenang, ET selalu jadi satpam di kamar transparan (walau cuma nyetor muka transparan), secara dikira salah satu pengawal ayahnya jeng Ana (beliau mengklon jempol kakiku, makanya botak..haha..) yg ditugaskan mengawal tetua, jadinya dhemit pada takut deh.....hihi..
Salam.
ET

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

duh...pinter ndongeng juga ya dirimu Om...jadi tambah termehek2 deh hihihiihi...

Chiko mengatakan...
pada hari 

Plux..aku baca artikel sambil makan siang...nyaris sendoknya ketelen karena ngakak..huahuahua...nice one

Anonim mengatakan...
pada hari 

PLUX Tayank..wakaka KROMPANG!! bunyi apaan tuhh..mama marah yee?? huahuaa..aya aya wae CemPlux hikz..sampai ngakak bacanya..walau bacanya sampai mengap2/kepanjangan...hihihi..thank U yachh



With EmberPecah aka Yuka-Kobe

Muti mengatakan...
pada hari 

Plux, salam kenal :) You n Nyi dalang adalah "obat sedih" kami/The Kokiers. Thanks for your "Talents" guys! Ha..ha..ha.. bytw, masih mending ada gubug penampungan sementara, dari pada gak ada tempat sama sekali Toh? sedangkan di luar sana udah "terbukti" ada Bandot n Dedemi!Iiiiih... Takut Euy!:) Peace to you too...

Ininnawa mengatakan...
pada hari 

hai Plux, ngga nyangka..ha....ha...ha (habisin rasa gelak gua dulu).
Multi talenta juga ya......
Biasanya selalu memperkosa mulut dan perut, eh ternyata sekarang juga memperkosa mulut dan perut (terpingkal-pingkal mode :ON).
Selamat deh, salut dan salam.

AnakD3s4 mengatakan...
pada hari 

Makasih banget Plux! Kocak banget & nyindir banget nih :-) Asik..asik..

sweetdogie mengatakan...
pada hari 

pluuuxxxx dongengmu mantabsss tenansss...suenenge koki punya dalang dalang mantab semantab ki mantab sumantab.
ditunggu perdalangan story lainnya yo...

T.Moken mengatakan...
pada hari 
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
T.Moken mengatakan...
pada hari 

Kepada Pemalsu nama saya, saya belum membaca artikel yang ditulis oleh Plux.

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

KROOMPYAAAANG...

duh apa lagi sih yang pecah???

he he he....

untung cuman piring ya

tawa dulu ach, mikir piring pecah belakangan deh
makan pake daun juga gak apa kok...

kembangnanas mengatakan...
pada hari 

huahahhahaha... mas plux bisaan deh!

Antony mengatakan...
pada hari 

hahaha....sampe ada yg kejengkang gara2 baca tulisan kocak ini.. bener2 hebat euy..!

Burung Pipit mengatakan...
pada hari 

Hahaha, Ki Manteb kalah manteb sama dirimu, Plux.
Menyentil para kerebritis di istana atau di rumah jeng Ana ataupun di beranda samping...
Kapan2 ngedalang di @bing yo, Plux.. hehehe...

lembayung mengatakan...
pada hari 

Mas Peluuukkkk..... You're ROCKKK!!!! I luv uuuu..... yupz, sihir aku jadi ungu dunkkkk..

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Kepada Pemalsu nama saya, Saya menghargai dan mengucapkan terima kasih atas itikad baik anda

silent reader aktif - USA mengatakan...
pada hari 

Plux, ternyata ada ya bulu bangsawan, ampe bisa dicabut. Hihihi....
Nyookkk... dibikin lagu joged dangdut gantinya Rambut:

Bulu bulu siapa ini kasih..
Bikin tak enak hati.....
Di kemeja putih ini kutemukan
Aduh aduh aduh sakitnya...

Gara-gara bulu itu
Hari-hariku terganggu
Oh engkau bohong di belakangku...


Yihaaaa......!!

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Selamat siang kokiers dimanapun kalian berada ; Zeve, Asmod, Zeve's friends, Sirpa, ariana, alexa, topan, RF, T. Moken, Mea, Lyna, Fire, JC, Juwita, Prabu, Sumonggo, Datuk, AB, Natya, JL, Saras, lembayung, dewi meong, Yuka, Des, Anak desa, Arita, Madalibar, Harsono, Non Siby, Walentina,farvel, twons mom,Lizzy, Nonsy, Sukabridge, Phie, Ria, Night, Datuk, Peony, LW, Wati, Caridaki,Eve, ET, Bejan, Viena, Sun, Suika,PDD, Wanham, Plux, Nyi Dch, Kita, P@spampras,Meidh, Iwan, jeaneth, Lielie, Tjantik, hartati, LEA, Levi,Wenny. Green tea, Hatchi, jean, sausan, Coco,Penthil, harsono, LRD, Sigit K, Yanzuu, Muti, Elita, Nuni, Darling, Ocha, DJ, Swasti, Mom's Kenzo, Dimas, Vids, Rozonezzzz, Rycnm, raras, Kembangnanas, Dyah laras, Yeyet, Awwal Kikiriz, Rizka, Riwan, Yeni bekasi, JM, Ireen, Ki, Genduk, Linda, Ilhmapist, Ilham S, Evi, Safana, Papaniel, sari prayer, Julianti P, Nieky, Lisdol, Dian Savitri, Astuti, Thia, Srikandi, Itsme, Yudi candra, Ika Fa, Burpit, Saw, Santiara, Silvia utama, janda keren, Ora waras. Irda, Ida, Livy, Jejen, kembang nanas, Elnino,Antony, fatso, handuk, Mamiek, Lizzy, Tammy, Tania, Shila, Chiko, Alpinisto, Ican, henny, gandalf, Sekar, Wyd, BTN, Sasha, Nungky, mama rama, Greentea, Iwan Gunawan, Iwan kamah, Kbs, Imung, Aimee, Lulien,Nuchan,Sunny CA, WesCo, Silent reader aktif, Chrissy, Puji, Straight line, Anique Perth, Desny, Anggrek, .....dan lain-lain..maaf yg belum kesebut...lupa saking banyaknya....have a nice day...KOKI FOREVER...LOVE YOU ALL and HAVE A VERY FINE DAY..REEF FM OZ dari Townsville yang mulai sejuk.

Bocah Tua Nakal mengatakan...
pada hari 

Reef, napa baik kali kau ama cecenguk BTN..?

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Reef memang baik hati kok...

T.Moken mengatakan...
pada hari 

Iya benar, Reef memang salah satu Kokier yang baik hati, tidak sombong, murah senyum, dan dermawan...
Btw, bagi duitnya dong, Reef...

M^o^anis mengatakan...
pada hari 

plux muantab deh...ayo buat cerita lagi dong....

Ilham Samodra mengatakan...
pada hari 

Wah .. Jeng Ana.. Kalau yg cantik th 80-an Ana Tairas..ini Ana siapa..?

Jon Leung mengatakan...
pada hari 

Ilham, itu Jeng Ana kalo di show room Mabes pake no 69, udah pernah nyoba dijamin ketagihan wkkakak

Anonim mengatakan...
pada hari 

Plux n KoKiers,
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ=
Ada Bandot Curang, Dirinya Emang Fanatik, Gayanya Hebat, Ilusinya Jayus, Karakternya Lebay, Maunya Narsis, Orangnya Picik. Qualitas Raganya Serem Tampilan Unik. Variannya Wereng Xixixi miYip Zombie…[Datuk ngkali yak, haha..]

LynaKuwait mengatakan...
pada hari 

Plux n KoKiers,
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ=
Ada Bandot Curang, Dirinya Emang Fanatik, Gayanya Hebat, Ilusinya Jayus, Karakternya Lebay, Maunya Narsis, Orangnya Picik. Qualitas Raganya Serem Tampilan Unik. Variannya Wereng Xixixi miYip Zombie…[Datuk ngkali yak, haha..]

ahahahaha....pinterrrr niy Om Datuk Meringkik

Elita-Perancis mengatakan...
pada hari 

Kang Plux, seger bener pagi ini sarapan artikelmu hihihihihi... aku pikir kamu cuma pinter makan, ngak taunya juga pinter ndalang hehehe... lanjut, Kaaaaaaanggg...

Elita-Perancis mengatakan...
pada hari 

@ Ilham Samodra >> itu aslinya Jeng ANAKONDA, lidahnya bercabang makanya pandai menjilat wekekekekek... (lho kok kita jadi pada jahat begini yak?... bingung MODE:ON)

luien mengatakan...
pada hari 

Reef : segitu banyaknya nama kok daku ngga teringat oleh mu yak ???? hiks...( mode melas: on ) anyway... to PLUX ceritanya apix, kalo ada cerita lagi bagi bagi ya ?! To semua kokiers salam hangat dari daku...

Hani Yamashita mengatakan...
pada hari 

Wahhh...ada dalang , pinter banget ndalang-nya ,..hihihi, mati ketawa ala dalang Plux ...makasih ya bikin aku ketawa ngakak...ditunggu cerita lainnya .

Reef : mbak Reef , makasih juga buat absennya ,..sudah dua kali telat absennya .

Anonim mengatakan...
pada hari 

He..he... Nice story....

Another silent reader

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Lulien : weeeeeeeeeeee lha wong namamu ada di dalam daftar lho ya : tuch ini copy paste nya :
Lulien,Nuchan,Sunny CA, WesCo, Silent reader aktif, Chrissy, Puji, Straight line, Anique Perth, Desny, Anggrek, ..

jangan melas lagi ah...

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Elita, Moanis, Flores, Juwita : special salam dariku...maaf namanya tadi terlupa...
*T. Moken dan Dewi serta BTN : walah terimakasih aku sudah dipuji di koki...weeeeeeeeee ntar ini kepala jadi tambah melar lho....kalau kantong melar sih gak apa-apa ...buat T. Moken ; bagi duit duh gak kebalik nih...pan dollar Amrik lebih tinggi dr Oz....???

salam manis : Reef

des mengatakan...
pada hari 

Reef mengatakan... pada hari 2009 Mei 11 20:30 *Selamat siang kokiers dimanapun kalian berada ; Zeve, Asmod, Zeve's friends, Sirpa, ariana, alexa, topan, RF, T. Moken, Mea, Lyna, Fire, JC, Juwita, Prabu, Sumonggo, Datuk, AB, Natya, JL, Saras, lembayung, dewi meong, Yuka, Des, Anak desa, Arita, Madalibar, Harsono, Non Siby, Walentina,farvel, twons mom,Lizzy, Nonsy, Sukabridge, Phie, Ria, Night, Datuk, Peony, LW, Wati, Caridaki,Eve, ET, Bejan, Viena, Sun, Suika,PDD, Wanham, Plux, Nyi Dch, Kita, P@spampras,Meidh, Iwan, jeaneth, Lielie, Tjantik, hartati, LEA, Levi,Wenny. Green tea, Hatchi, jean, sausan, Coco,Penthil, harsono, LRD, Sigit K, Yanzuu, Muti, Elita, Nuni, Darling, Ocha, DJ, Swasti, Mom's Kenzo, Dimas, Vids, Rozonezzzz, Rycnm, raras, Kembangnanas, Dyah laras, Yeyet, Awwal Kikiriz, Rizka, Riwan, Yeni bekasi, JM, Ireen, Ki, Genduk, Linda, Ilhmapist, Ilham S, Evi, Safana, Papaniel, sari prayer, Julianti P, Nieky, Lisdol, Dian Savitri, Astuti, Thia, Srikandi, Itsme, Yudi candra, Ika Fa, Burpit, Saw, Santiara, Silvia utama, janda keren, Ora waras. Irda, Ida, Livy, Jejen, kembang nanas, Elnino,Antony, fatso, handuk, Mamiek, Lizzy, Tammy, Tania, Shila, Chiko, Alpinisto, Ican, henny, gandalf, Sekar, Wyd, BTN, Sasha, Nungky, mama rama, Greentea, Iwan Gunawan, Iwan kamah, Kbs, Imung, Aimee, Lulien,Nuchan,Sunny CA, WesCo, Silent reader aktif, Chrissy, Puji, Straight line, Anique Perth, Desny, Anggrek, .....dan lain-lain..maaf yg belum kesebut...lupa saking banyaknya....have a nice day...KOKI FOREVER...LOVE YOU ALL and HAVE A VERY FINE DAY..REEF FM OZ dari Townsville yang mulai sejuk.
=> mbak, ini ngabsennya buka buka alamat ya? hehehe (seneeeeng masuk daftar absen - tengkyu mbak, ditunggu tulisan ringan yang menggigitnya..oya ada kabar kanguru ditembaki militer, emang sudah gak imbang ya populasi compare food dan lahan?)

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Des : sama-sama neng...iya nih lagi belajar ngapalin nama2 kokier yg setia hilir mudik hehheheee....sebagian aku emmang hapal, sebagian nyontek di komentar, aku mudah inget nama orang say....btw ttg kanguru iya memang betul...poplulasi roo sangat melebihi kuota so emang ada yang hrs di put down kan...ayo kapan nih ke Oz ntar aku ajak lihat kanguru...besar atau kecil semua ada.....salam manis dariku di oz yang meunju tengah malam.

des mengatakan...
pada hari 

#reef : sedih mendengar berita tentang roo - pasti one day mengunjungi oz yang cantik pantainya, kalau udah berani nulis di koki hehehe..

Alexa mengatakan...
pada hari 

Who is plux?? Mulai baca namanya pas rame2 ngejar target 1000 komentar..kek nya Kokier lama; mbayanginnya cewe cemplux en kimpel2. Eh muncul tulisannya yg lucu di gubug sederhana ini...lucu lagi. Jadi penasaran so langsung google search...owalah lelaki tapi keknya jago masak nih (JC ada saingan)... salam kenal plux.

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

alexa , plux yang aye tau mah jago makan,kekekek

Alexa mengatakan...
pada hari 

Pus-pus, aku cuman berusaha bicara halus tapi kau sudah buka kartu plux...ha,ha. Pasti orangnya emang cemplux en kimpel2 yah...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Alexa, hahaha, gak tuh...jauh dari cemplux en kimpel2 deh...( ssst jangan di embat juga aach ).

bejantenan mengatakan...
pada hari 

Plux, lucu lucu...ha ha..lanjuuuuut

fatso mengatakan...
pada hari 

Thanks Plux. Terjawab sudah teka-teki selama ini setelah sebelumnya sempat mengendap-endap di beranda untuk mencari tahu dan juga melongok-longok rumahnya Jeng Ana. Ternyata isi rumahnya Jeng Ana jauh dari mewah, bahkan beberapa ternyata berkualitas rendah. Bagi musafir K5 macam saya tidak perlu figura, kalau Brad Pitt barulah perlu figura.

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Alexa : yang namanya Plux jauh dari ipel-ipel doi seorang good looking guy, langsing dan enerjik...bener kan Plux.....????

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Reef, aduuuh, jangan bilang getuu, nanti Plux kagak mau nongol lagi, abiiis dah diserbuu, minta foto bareng, wuakakak ( kan dah jadi selebriti K5 ) wuakakaka

silent reader aktif - USA mengatakan...
pada hari 

Reef, Ariana, tengkyuh udah ngabsen gw juga, hehehe.... tadi aku cari alamat FBnya di FB Koki, hanya ketemu punya Ariana. Masih ragu-ragu apa bener itu punya Ariana. Yang punya Reef nggak ada yach, jeung? Ato terlewat?
Upps, sekalian mau say hi buat Dewi Rejeki :-)

Unknown mengatakan...
pada hari 

*Dewi, Silent reader : dewi : lha memang si Plux ganteng kan...??? kinclong euyyyyyyyyyyy....*Silent reader : Fb ku : ada kok say...cari aja Reef apsti ketemu...

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Reef, wauakakak, gak cuman ngganteng, baik hati lagi yaaak, gak sombong dan tinggi hati, wuakakak.
Silent reader..hai lagi yaaak. ( rejekinya lagi dibawa meong )

Alexa mengatakan...
pada hari 

Plux...kombinasi kegantengan en suka makan...hem, yummy keknya. Boleh deh kita kolaborasi-kebetulan aku dapat tempat makan uenak di kota tua; belum pernah dibahas di-mana2. Nah nanti boleh deh kamu yang potret en nulis artikelnya trus aku yg nyuapin sambil mesem2...wokeh??? Ha,ha,ha...kabur akh keburu dicakar ama Pus-Pus, dia dah curigaan mulu tuh.
Tempat makannya sih beneran ada ntar deh aku bikin reportasenya

Dewi Meong mengatakan...
pada hari 

Alexa, wuakaka, tuuh kan omongan meong terbukti ( pasti di embat juga deh ), hahaha, boleh2 aja, Plux kan milik umum eh salah milik KOKI? hahaha ( duuh jangan di ke plux donk aye Plux ).
Plux, tuh di cariin Nyonya besar eh salah nyonya cantik.

Setiyawan. W mengatakan...
pada hari 

Dewi meong jaga warnet ya?

LEA mengatakan...
pada hari 

cieahhhhh om PLUX.....ganteng plus SEKSEH ceritanya nehhh?.....tuhh udeh ditungguin ama tanteh ALEXA.............ayooo mana PUTINGMU.....INI PUTINGKU!....

(hayyahh gomen tanteh YUKA, lupa ngembaliin putingmu....jadi kebawa muluk!)

Alexa mengatakan...
pada hari 

Waduh Plux sori nih gara-gara aku jadi pada komen gak jelas..kalau Lea dah tau ndiri khan dari bayi dia emang dah porno, kalo budiono..baru tau nih;mungkin aja penyusup.. jangan diperdulikan deh.

Baikan japri kalee...tanya JC aja nomorku...Cin (wakakak.... Pus-Pus makin blingsatan). Just kidding Plux, jangan kapok ye turunin tulisan di Koki...cheers.

Anonim mengatakan...
pada hari 

lutchu mas plux...hihihi..lagi dong ndalangnya...

Anonim mengatakan...
pada hari 

ya ampun,, mas Plux,, ada yg tersinggung beneran lho,, hihihii,, panjang bener sih anunya mas Plux..
(awwal)

Jabon mengatakan...
pada hari 

lucu, suwer kekewer2..

Posting Komentar

 

Bilik Gemuruh (Chatroom)

Pelajaran SMP

Kokiers

HEADLINE NEWS
pengunjung sejak 29 April 09

Greeting